Transformasi Digital di Sektor Asuransi dengan IoT
- Nikita Dewi Kurnia Salwa
- •
- 23 Sep 2024 22.58 WIB
Sektor asuransi saat ini tengah mengalami transformasi digital yang signifikan, yang didorong oleh penerapan teknologi baru, terutama dalam konteks IoT (Internet of Things) dan elemen-elemen dari Industri 4.0. Perubahan ini membawa dampak besar terhadap produk asuransi, interaksi dengan nasabah, struktur pasar, dan kelangsungan finansial jangka panjang perusahaan asuransi.
Banyak perubahan utama dalam sektor asuransi yang muncul berkat teknologi disruptif seperti Artificial Intelligence (AI), Robotic Process Automation (RPA), Blockchain dan IoT. Artikel ini akan mengupas tuntas masing-masing inovasi tersebut serta pelajaran yang dapat diambil dari penerapannya di dunia nyata.
1. Otomatisasi Klaim
Salah satu inovasi paling mencolok dalam sektor asuransi adalah otomatisasi klaim. Dengan mengadopsi teknologi RPA dan AI, Merupakan teknologi yang memungkinkan otomatisasi tugas-tugas yang berulang dalam proses bisnis. Di dalam industri asuransi, RPA digunakan untuk mengotomatisasi berbagai tugas administratif, seperti pengolahan klaim, pemrosesan polis, dan validasi data.Dengan memanfaatkan RPA, perusahaan asuransi dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi kesalahan, dan menghemat waktu serta biaya.
Contohnya, sistem berbasis AI dapat memproses dokumentasi klaim yang ditulis tangan dan mengimpor bukti video dari kamera dasbor untuk mempercepat penilaian kewajiban. Fujitsu dan Aioi Nissay Dowa Insurance telah menunjukkan bahwa sistem pemrosesan klaim yang canggih dapat mengurangi waktu pembayaran klaim hingga 50%. Hal ini tidak hanya mengurangi biaya operasional tetapi juga meningkatkan kepuasan pelanggan secara signifikan, yang krusial dalam menjaga loyalitas nasabah.
2. Layanan Terkait dalam Sektor Asuransi
Inovasi di sektor asuransi semakin melampaui batasan produk tradisional dengan penambahan layanan terkait yang memperkaya dan memperkuat produk asuransi inti. Perusahaan asuransi kini tidak hanya menawarkan perlindungan terhadap risiko finansial, tetapi juga berupaya untuk meningkatkan nilai tambah bagi nasabah melalui solusi yang lebih proaktif dan terintegrasi. Salah satu pendekatan yang paling menarik adalah penggunaan perangkat pemantauan terhubung, yang memungkinkan nasabah untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko sebelum potensi kerugian terjadi.
Dengan kemajuan teknologi, perangkat seperti sensor kebocoran dan alat pelacak kesehatan menjadi semakin umum dalam penawaran asuransi. Misalnya, LeakBot adalah alat inovatif yang dirancang untuk mendeteksi kebocoran air dalam sistem pipa. Sensor ini bekerja dengan memantau penggunaan air secara real-time dan memberi tahu pemegang polis jika terdeteksi penggunaan yang tidak normal. Dengan adanya pemberitahuan awal ini, nasabah dapat segera mengambil tindakan, seperti memanggil teknisi untuk memperbaiki kebocoran sebelum kerugian yang lebih besar terjadi.
3. Asuransi Parametrik
Asuransi parametrik adalah salah satu inovasi terbaru dalam industri asuransi yang mengubah cara perusahaan dan nasabah berinteraksi dalam hal klaim dan pembayaran. Berbeda dari model tradisional yang mengharuskan nasabah untuk mengajukan klaim berdasarkan kerugian yang dialami, asuransi parametrik menggunakan pemantauan berbasis data untuk menetapkan pembayaran secara otomatis ketika kondisi tertentu terpenuhi. Pendekatan ini sangat menguntungkan dalam mengurangi waktu dan kompleksitas yang sering terkait dengan proses klaim konvensional.Sistem asuransi parametrik sangat bergantung pada teknologi Internet of Things (IoT) untuk melakukan pemantauan yang tepat dan real-time.
Contoh nyata adalah produk yang ditawarkan oleh Swiss Re, di mana petani dapat menerima pembayaran jika kelembapan tanah turun di bawah ambang tertentu. Dengan memanfaatkan data sensor untuk mengukur kelembapan tanah, proses klaim menjadi lebih cepat dan transparan, memberikan manfaat signifikan bagi sektor pertanian yang rentan terhadap risiko cuaca ekstrem akibat perubahan iklim. Hal ini menjadi keunggulan utama dari asuransi parametrik yaitu transparansi dan kecepatan. Nasabah tahu sebelumnya kondisi apa yang akan memicu pembayaran, dan ketika peristiwa tersebut terjadi, proses pembayaran dapat berlangsung dalam hitungan hari, bahkan jam, daripada berbulan-bulan seperti pada klaim tradisional. Ini tidak hanya mengurangi beban administratif bagi perusahaan asuransi tetapi juga memberikan ketenangan pikiran bagi nasabah yang mungkin sedang menghadapi situasi sulit.
Asuransi parametrik juga memungkinkan penyediaan produk yang lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pelanggan. Misalnya, perusahaan dapat menawarkan polis yang mengcover risiko terkait cuaca, seperti banjir, badai, atau bahkan kondisi kesehatan. Dengan memanfaatkan data yang akurat dan terkini, perusahaan asuransi dapat mengembangkan solusi yang lebih baik dan lebih relevan untuk berbagai industri, termasuk pertanian, pariwisata, dan energi.
4. Asuransi Berbasis Pemakaian
Asuransi berbasis pemakaian (Usage-Based Insurance, UBI) telah menjadi solusi yang menarik, terutama di sektor otomotif, karena kemampuannya untuk menciptakan premi yang lebih adil dan sesuai dengan perilaku pengemudi. Dengan memanfaatkan perangkat telematika yang terpasang di kendaraan, perusahaan asuransi dapat melacak berbagai aspek perilaku berkendara, seperti kecepatan, akselerasi, dan frekuensi pengereman. Data ini memungkinkan mereka untuk menilai risiko secara lebih akurat, sehingga premi yang dikenakan mencerminkan risiko sebenarnya yang dihadapi oleh pengemudi.
Selain itu, UBI tidak hanya memberikan insentif kepada pengemudi untuk berkendara dengan lebih aman, tetapi juga membantu perusahaan asuransi mengurangi klaim yang tidak perlu dengan mendorong perilaku yang lebih bertanggung jawab di jalan raya. Dengan kata lain, pendekatan ini meningkatkan keselamatan di jalan sekaligus memberikan manfaat finansial bagi pengemudi yang berhati-hati. Contohnya, Amaline Assurances bermitra dengan Scope Technology untuk mengadopsi solusi telematika yang berhasil mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi layanan. Data yang dikumpulkan memungkinkan penetapan premi yang lebih akurat, mempercepat proses klaim, dan membatasi klaim yang curang.
5. Peningkatan Front Office
Perusahaan asuransi semakin mengalihkan perhatian mereka untuk meningkatkan interaksi dengan pelanggan di front office. Dengan memanfaatkan teknologi canggih seperti chatbot berbasis AI dan natural language processing (NLP), perusahaan dapat memberikan layanan pelanggan yang lebih cepat dan efisien.
MetLife, menggunakan sistem pelatihan AI, Cogito, untuk memantau percakapan layanan pelanggan dan memberikan umpan balik waktu nyata kepada agen. Hasilnya adalah peningkatan dalam penyelesaian panggilan pertama dan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, serta interaksi yang lebih "manusiawi" bagi agen.
6. Analisis yang Ditingkatkan
Analisis risiko adalah fondasi utama dalam industri asuransi, dan peningkatan kualitas analisis ini sangat penting untuk keberhasilan perusahaan. Dengan pengumpulan data yang lebih baik dan penerapan teknik analisis berbasis AI, perusahaan dapat melakukan penilaian yang lebih akurat terhadap risiko yang dihadapi.
Di sinilah Internet of Things (IoT) berperan sangat penting. IoT memungkinkan perusahaan asuransi untuk mengumpulkan data secara real-time tentang berbagai faktor risiko, seperti perilaku pengemudi, kondisi lingkungan, atau kesehatan individu.
Sensor dan perangkat yang terhubung dapat memberikan informasi yang lebih mendetail dan tepat waktu, seperti pengukuran suhu, kelembapan atau pola aktivitas. Data ini tidak hanya membantu dalam penilaian risiko awal tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk memonitor kondisi secara berkelanjutan, sehingga mengidentifikasi potensi masalah sebelum berkembang menjadi kerugian yang lebih besar. Dengan kemampuan ini, perusahaan asuransi dapat menawarkan premi yang lebih adil dan sesuai dengan risiko aktual yang dihadapi oleh nasabah.
Domestic & General memanfaatkan perangkat lunak analitik untuk menawarkan produk garansi yang lebih tepat sasaran berdasarkan atribut pelanggan, yang meningkatkan relevansi penawaran mereka.
7. Asuransi Aset Terservis
Konsep servitisasi yang berkembang dalam IoT memberikan peluang inovatif dalam model bisnis asuransi, menggeser fokus dari penjualan produk semata menjadi penyediaan layanan berbasis penggunaan. Dalam model ini, perusahaan asuransi dapat menawarkan perlindungan untuk aset yang terhubung, seperti mesin industri atau perangkat pintar, dengan cara yang lebih fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan pelanggan.
Alih-alih hanya menjual polis asuransi tradisional, perusahaan dapat menawarkan layanan yang melindungi aset berdasarkan tingkat penggunaan atau kinerja, memberikan insentif bagi pemilik untuk menjaga dan memelihara aset mereka dengan baik. Relayr, yang diakuisisi oleh Munich Re, telah mengembangkan polis asuransi yang menawarkan perlindungan terhadap kerusakan peralatan berdasarkan data penggunaan yang dikumpulkan melalui IoT. Hal ini tidak hanya memberikan perlindungan yang lebih baik tetapi juga mendorong perusahaan untuk berinvestasi lebih dalam pemeliharaan aset, mengurangi kemungkinan kerugian.
8. Asuransi Supply Chain
Asuransi Supply Chain semakin relevan di era ketidakpastian global, terutama dengan munculnya risiko yang tidak terduga seperti pandemi COVID-19. Dengan memanfaatkan teknologi IoT, perusahaan asuransi kini dapat menawarkan polis yang memantau risiko dalam Supply Chain secara real-time. Sensor dan perangkat IoT memungkinkan pengumpulan data langsung tentang kondisi barang, lokasi pengiriman, dan bahkan potensi gangguan dalam rantai pasokan. Ini memberikan visibilitas yang lebih baik dan memungkinkan perusahaan untuk segera mengidentifikasi masalah yang dapat menyebabkan kerugian.
Misalnya, jika sensor mendeteksi suhu yang tidak sesuai pada produk yang sensitif, perusahaan dapat mengambil langkah proaktif untuk mencegah kerusakan. Dengan demikian, IoT tidak hanya meningkatkan keamanan dan efisiensi rantai pasokan, tetapi juga memungkinkan perusahaan asuransi untuk memberikan solusi yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan klien di tengah ketidakpastian.
Rice Exchange, menggunakan blockchain untuk meningkatkan transparansi dalam perdagangan beras dan menyediakan asuransi untuk kontainer serta kerusakan akibat kondensasi. Dengan informasi terperinci yang tersedia secara real-time, perusahaan dapat mengambil tindakan korektif yang lebih cepat untuk mengurangi risiko.
9. Smart Contract
Smart Contract, yang berbasis blockchain, mempermudah proses kontrak antara perusahaan asuransi dan pelanggan.Teknologi blockchain, yang menjadi dasar bagi mata uang digital seperti Bitcoin, telah memberikan dampak signifikan terhadap industri asuransi. Dengan memanfaatkan blockchain, perusahaan dapat meningkatkan tingkat keamanan data, memvalidasi keabsahan polis asuransi, dan bahkan mengotomatisasi proses klaim. Keuntungan utama dari penggunaan teknologi asuransi ini adalah pengurangan risiko kecurangan dan peningkatan transparansi dalam seluruh operasi asuransi.
Dengan manfaat blockchain tersebut menciptakan sebuah kontrak pintar yang mampu mengotomatisasi kondisi yang telah ditentukan, kontrak ini dapat mengurangi kebutuhan akan perantara dan biaya operasional.
Contohnya, AP Moller-Maersk bekerja sama dengan MS Amlin untuk menggunakan platform Insurwave dalam mengelola asuransi kelautan. Dengan sistem ini, perusahaan dapat mempercepat pengelolaan asuransi lambung kapal dan meningkatkan efisiensi operasional.
Dampak Keseluruhan dari Inovasi Bidang Asuransi
Industri asuransi adalah salah satu sektor yang paling rentan terhadap perubahan akibat transformasi digital. Konsep transfer risiko, yang merupakan inti dari asuransi, dapat diperkuat melalui teknologi yang menyediakan informasi berkualitas tinggi dan analisis yang lebih baik. IoT memungkinkan penawaran asuransi baru, seperti asuransi untuk aset yang dilayani, serta meningkatkan layanan di pasar yang sudah ada.
Kolaborasi antara perusahaan asuransi dan penyedia teknologi sangat krusial. Kerja sama ini dapat mempercepat adopsi teknologi, memperluas penawaran layanan, dan menciptakan solusi inovatif yang lebih baik untuk pelanggan. Melalui pemanfaatan teknologi terbaru, industri asuransi dapat memperkuat keberlanjutan dan relevansinya di masa depan, serta berkontribusi pada stabilitas ekonomi yang lebih luas.
Transformasi ini juga membawa implikasi besar bagi model bisnis di industri asuransi. Dengan meningkatnya penggunaan data dan analisis canggih, perusahaan asuransi dapat beroperasi dengan lebih efisien, menawarkan produk yang lebih relevan, dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Selain itu, fokus pada penghindaran risiko yang lebih proaktif dan layanan yang lebih baik dapat membuka peluang baru dalam akuisisi pelanggan dan retensi jangka panjang.
Sementara teknologi terus berkembang, tantangan dan peluang baru juga akan muncul. Oleh karena itu, perusahaan asuransi harus tetap fleksibel dan responsif terhadap perubahan untuk memastikan mereka tetap relevan dan kompetitif di pasar yang terus berubah. Di masa depan, kemungkinan akan ada lebih banyak inovasi yang mengubah cara kita memahami dan mengelola risiko, mendorong industri asuransi ke arah yang lebih maju dan berkelanjutan.