AI Membantu Petani Menangani Hama dengan Deteksi Dini
- Pabila Syaftahan
- •
- 14 Sep 2024 21.06 WIB
Pertanian modern saat ini semakin banyak memanfaatkan algoritma machine learning untuk mengatasi berbagai tantangan, termasuk hama, penyakit tanaman, dan perubahan iklim. Teknologi ini menawarkan solusi yang tidak hanya meningkatkan hasil panen dan keuntungan petani saja, tetapi juga mengurangi limbah, emisi gas rumah kaca, serta pengurangan penggunaan pestisida.
Pertanian menyumbang sekitar 6% dari emisi CO2 global dan mengalami kerugian signifikan setiap tahun, dengan hingga 40% tanamanĀ menjadi rusak akibat hama dan penyakit. Bagi petani dengan anggaran terbatas, kehilangan tanaman yang disebabkan oleh masalah tersebut bisa menjadi beban yang sangat berat, menghambat kemampuan mereka untuk bertahan hidup dan berkembang.
Startup Fermata telah meluncurkan platform berbasis AI yang menawarkan solusi inovatif untuk masalah ini. Platform ini, yang dikenal sebagai Croptimus, menggunakan teknologi visi komputer bertenaga machine learning (ML) untuk memantau tanaman secara terus-menerus, 24 jam sehari. Sistem ini mendeteksi tanda-tanda awal hama atau penyakit, dan segera memberi peringatan kepada petani. Dengan informasi ini, petani dapat segera mengalihkan sumber daya mereka untuk mengatasi masalah pada tanaman yang terkena dampak dan menjaga ancaman tetap terkendali.
Croptimus memanfaatkan data berkualitas tinggi untuk melatih perangkat lunak visi komputernya, memungkinkan sistem ini untuk secara tepat dan akurat dalam membedakan antara tanaman yang sehat dan yang berisiko serta mengidentifikasi hama atau penyakit dengan cepat. Platform ini menyediakan analitik waktu nyata dan peta augmented reality 360 derajat yang beranotasi, menampilkan laporan terkini mengenai kesehatan tanaman.
Fermata menggunakan teknologi PyTorch dan NVIDIA cuDNN untuk melatih modelnya pada perangkat lokal. Untuk proses inferensi, mereka mengandalkan kombinasi komputasi cloud dan on-premise, termasuk GPU NVIDIA T4 di cloud AWS dan kode NVIDIA Jetson Nano yang dioptimalkan dengan NVIDIA TensorRT untuk meningkatkan performa.
Sistem Croptimus dapat diimplementasikan dalam berbagai konfigurasi, baik di rumah kaca besar maupun di pertanian luar ruangan. Kamera yang digunakan untuk memindai dan menganalisis tanaman bisa dipasang di tiang tinggi, langit-langit rumah kaca, diintegrasikan ke dalam drone, atau dipasang pada robot seluler yang secara rutin melintasi barisan tanaman.
Keunggulan utama dari sistem AI ini adalah bahwa ia tidak menggantikan rutinitas petani yang sudah ada. Sebaliknya, Croptimus melengkapi alur kerja tradisional dan membuatnya lebih efisien. Biasanya, petani harus memeriksa tanaman secara manual. Namun, kekurangan tenaga kerja berkualitas dan tingginya biaya membuat pekerjaan ini menjadi tantangan tersendiri. Selain itu, kelelahan dan kesalahan manusia dapat menyebabkan keterlewatan deteksi penyakit atau hama, yang kemudian dapat menyebabkan kerusakan parah dan pembusukan tanaman.
Dengan sistem seperti Croptimus, deteksi masalah dilakukan secara otomatis dan terus-menerus. Ketika sistem mendeteksi potensi masalah, ia segera mengirimkan peringatan kepada petani, yang kemudian dapat mengarahkan tenaga kerja manusia untuk melakukan pemeriksaan lebih mendalam dan melakukan intervensi bila diperlukan. Pendekatan ini membantu mengurangi kehilangan tanaman dan memungkinkan penggunaan tenaga manusia secara lebih efektif.
Selain itu, sistem ini juga berkontribusi pada pengurangan kebutuhan pestisida. Dengan mendeteksi dan mengatasi hama serta penyakit lebih awal, petani dapat mengurangi penggunaan pestisida, yang tidak hanya menghemat biaya tetapi juga meminimalkan dampak negatif pestisida terhadap lingkungan.
Inovasi ini menandai langkah penting menuju pertanian yang lebih berkelanjutan dan efisien, sekaligus memberikan solusi praktis untuk tantangan-tantangan besar yang dihadapi oleh petani di seluruh dunia.