APJII & Telkom University Kembangkan AI untuk Keamanan Digital
- Rita Puspita Sari
- •
- 17 jam yang lalu

Ilustrasi Keamanan Digital
Dalam upaya meningkatkan keamanan digital di Indonesia, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menjalin kerja sama dengan Telkom University untuk mengembangkan pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Kemitraan ini bertujuan untuk membangun ekosistem digital yang lebih aman dan berkelanjutan melalui riset dan pengembangan etika AI dalam tata kelola internet.
Ketua Umum DPP APJII, Muhammad Arif, menegaskan bahwa kolaborasi ini akan memperkuat sinergi antara akademisi dan industri dalam menciptakan regulasi serta teknologi yang dapat melindungi pengguna internet dari ancaman siber.
"Kami optimis kerja sama ini akan membuka peluang luas bagi pengembangan jaringan kemitraan antara Telkom University, APJII, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya dalam mendukung pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia," ujar Muhammad Arif di Bandung.
Dengan meningkatnya ancaman siber seperti phishing, malware, dan serangan siber lainnya, pemanfaatan AI diharapkan mampu mendeteksi dan menangkal ancaman ini secara lebih efektif.
Pemanfaatan AI dalam Pembelajaran dan Riset
Tidak hanya berfokus pada keamanan digital, kerja sama ini juga menyoroti peran AI dalam pengembangan sistem pembelajaran dan penelitian. Rektor Telkom University, Prof. Suyanto, menyampaikan harapannya agar AI dapat diintegrasikan secara lebih optimal dalam sistem akademik, termasuk riset dan survei terkait tata kelola internet.
"Ke depan kami ingin mendorong inovasi dan kolaborasi antara akademisi dan profesional dalam menghadapi tantangan regulasi internet," kata Prof. Suyanto.
Sebagai salah satu universitas yang aktif dalam pengembangan teknologi, Telkom University telah menginisiasi berbagai program berbasis AI. Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah pendirian Research Center Artificial Intelligence for Learning and Optimization (RC AILO). Pusat riset ini berfokus pada pemanfaatan AI untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran, baik dalam proses penerimaan mahasiswa, pengembangan kurikulum, hingga penanganan alumni.
Prof. Suyanto menegaskan bahwa visi besar Telkom University adalah menjadikan AI sebagai alat yang mempercepat inovasi akademik, bukan sebagai pengganti kreativitas manusia.
“Sebagai rektor, saya ingin mengintegrasikan AI ke dalam berbagai aspek pendidikan untuk menciptakan sistem pembelajaran yang lebih adaptif dan personal,” ungkapnya.
Perluasan Jaringan Riset AI
Untuk mempercepat inovasi berbasis AI, Telkom University juga aktif memperluas jaringan riset melalui Indonesian Artificial Intelligence Research Consortium (IARC). Konsorsium ini melibatkan berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian di Indonesia guna memperkuat pengembangan AI di berbagai sektor.
Namun, di tengah kemajuan teknologi AI, Prof. Suyanto mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara kecerdasan buatan dan kreativitas manusia.
“Mahasiswa tidak boleh sepenuhnya bergantung pada AI hingga mengabaikan daya kreatifnya. Oleh karena itu, kami akan menambahkan mata kuliah seperti writing skill untuk mengasah pemikiran kritis mereka,” jelasnya.
Dalam hal penelitian, AI dapat digunakan sebagai alat bantu untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas riset. Namun, inovasi dan kebaruan dalam penelitian tetap harus menjadi prioritas utama mahasiswa dan akademisi.
Penerapan AI yang Bertanggung Jawab
Sebagai bagian dari strategi besar Telkom University, kampus ini tengah merancang panduan etika pemanfaatan AI agar teknologi ini dapat digunakan secara bertanggung jawab. Beberapa langkah yang telah disiapkan antara lain:
- Bimbingan AI bagi Mahasiswa
Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada mahasiswa terkait potensi dan risiko penggunaan AI dalam berbagai bidang. - Pengembangan Mata Kuliah AI & Etika Teknologi
Mata kuliah khusus tentang etika AI akan diperkenalkan guna membentuk kesadaran mahasiswa terhadap dampak sosial dari penggunaan kecerdasan buatan. - Mendorong Inovasi Mahasiswa
Telkom University terus mendukung mahasiswa dalam mengembangkan solusi berbasis AI, baik di bidang kesehatan digital, smart living, maupun keamanan siber.
Dalam beberapa tahun terakhir, mahasiswa Telkom University telah berhasil mencetak berbagai prestasi di tingkat nasional maupun internasional dalam bidang pengembangan AI. Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan ekosistem riset yang kuat serta dorongan untuk terus berinovasi.
“Harapan kami adalah lulusan Telkom University mampu memanfaatkan AI sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti kreativitas. Dengan begitu, mereka dapat menjadi inovator yang mampu bersaing secara global tanpa melupakan nilai-nilai kemanusiaan,” tambah Prof. Suyanto.
Membangun Ekosistem Digital yang Lebih Aman
Keamanan digital menjadi salah satu tantangan utama di era transformasi digital saat ini. Dengan semakin banyaknya pengguna internet di Indonesia, ancaman siber juga semakin meningkat. Oleh karena itu, APJII bersama Telkom University menargetkan pengembangan teknologi AI yang dapat membantu dalam:
- Deteksi dan pencegahan serangan siber
AI akan digunakan untuk mengidentifikasi pola serangan yang mencurigakan dan mencegah ancaman sebelum terjadi. - Pemantauan aktivitas internet
Dengan algoritma AI, sistem keamanan dapat lebih cepat mengenali potensi ancaman dan menyusun strategi mitigasi yang lebih efektif. - Edukasi Keamanan Digital
Mahasiswa dan masyarakat akan diberikan pemahaman yang lebih baik tentang cara melindungi data pribadi dan menghindari ancaman online seperti phishing dan peretasan akun.
APJII sebagai organisasi yang menaungi penyelenggara layanan internet di Indonesia juga akan aktif dalam merancang regulasi serta kebijakan yang mendukung keamanan digital.
Dampak Positif bagi Industri Teknologi Nasional
Kolaborasi ini tidak hanya berdampak bagi dunia akademik tetapi juga bagi industri teknologi secara luas. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari kerja sama antara APJII dan Telkom University antara lain:
- Meningkatkan kapasitas tenaga kerja di bidang AI dan keamanan digital
Dengan adanya bimbingan dan riset AI, mahasiswa akan lebih siap menghadapi kebutuhan industri terkait keamanan siber. - Mendorong inovasi di sektor teknologi
AI yang dikembangkan tidak hanya digunakan untuk keamanan digital tetapi juga untuk sektor lain seperti kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan. - Mempercepat adopsi regulasi yang lebih adaptif terhadap AI
Dengan riset yang dilakukan, regulasi tentang AI dapat disusun lebih cepat dan relevan dengan kondisi saat ini.
"Kami ingin bermanfaat bagi perkembangan teknologi nasional dan menciptakan ekosistem digital yang lebih aman serta berkelanjutan," tutup Prof. Suyanto.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah dirancang, Telkom University semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu institusi pendidikan terdepan dalam integrasi AI di Indonesia. Dukungan dari APJII dan berbagai pemangku kepentingan lainnya diharapkan dapat mempercepat transformasi digital yang lebih aman dan inklusif bagi seluruh masyarakat.