Maraknya Penipuan Digital, Telkomsel Hadirkan Siscamling


Ilustrasi Scam

Ilustrasi Scam

Telkomsel resmi memperkenalkan Siscamling, sebuah sistem perlindungan pelanggan berbasis artificial intelligence (AI) yang dirancang untuk mendeteksi sekaligus mencegah berbagai bentuk penipuan digital. Inisiatif ini dihadirkan sebagai respons atas maraknya kasus spam dan scam yang semakin sering menargetkan pengguna layanan telekomunikasi di Indonesia, baik melalui panggilan telepon maupun pesan singkat.

Nama Siscamling dipilih sebagai adaptasi dari istilah Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) yang akrab di masyarakat. Namun, Telkomsel secara sengaja mengganti kata “skam” menjadi “scam”, istilah dalam bahasa Inggris yang berarti penipuan. Siscamling sendiri merupakan akronim dari Sistem Cegah Scam Keliling, yang mencerminkan fungsi sistem ini sebagai pengaman digital yang bekerja secara aktif dan menyeluruh di jaringan Telkomsel.

Direktur Utama Telkomsel, Nugroho, menjelaskan bahwa kehadiran Siscamling merupakan bagian dari pemanfaatan AI yang tidak semata-mata berorientasi pada bisnis, tetapi juga memiliki tujuan sosial, khususnya dalam melindungi pelanggan. Menurutnya, teknologi AI dapat memberikan nilai tambah yang nyata ketika digunakan untuk kepentingan publik.

“Kami melihat AI bukan hanya soal profit, tetapi juga purpose atau tujuan. Salah satu bentuk nyatanya adalah Siscamling, sistem anti-scam berbasis AI yang kami hadirkan untuk melindungi pelanggan dari ancaman penipuan digital yang semakin masif,” ujar Nugroho saat peluncuran AI Innovation Hub di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/12/2025).

Siscamling sebenarnya bukan sistem yang sepenuhnya baru, melainkan platform yang sudah terintegrasi di dalam jaringan Telkomsel. Dengan dukungan AI, sistem ini mampu mengenali pola komunikasi yang terindikasi sebagai penipuan, baik dari panggilan telepon maupun SMS. Ketika terdeteksi adanya aktivitas mencurigakan, Siscamling dapat memberikan peringatan dini kepada pelanggan, melakukan pemblokiran otomatis, serta mendukung mekanisme pelaporan nomor penipu.

Meski demikian, Nugroho belum memaparkan secara detail mekanisme teknis yang digunakan Siscamling dalam mendeteksi dan memblokir penipuan. Hal ini karena layanan tersebut masih berada dalam tahap peluncuran awal atau soft launch. Telkomsel menyebut pengembangan sistem akan dilakukan secara bertahap seiring dengan pembaruan teknologi dan evaluasi di lapangan.

Yang pasti, Siscamling bukanlah proyek yang berdiri sendiri. Sistem ini menjadi bagian dari ekosistem AI yang telah diadopsi Telkomsel di berbagai lini operasional, mulai dari pengelolaan jaringan, layanan pelanggan, hingga sistem pendukung investasi. AI membantu Telkomsel mengurangi pekerjaan manual yang berulang, meningkatkan konsistensi layanan, serta mempercepat pengambilan keputusan berbasis data.

“Dalam konteks Siscamling, AI memungkinkan perlindungan pelanggan berjalan lebih cepat dan lebih akurat. Ke depan, sistem ini akan terus kami kembangkan agar mampu menjawab tantangan penipuan digital yang semakin kompleks,” kata Nugroho.

Sebagai sistem perlindungan berbasis AI, Siscamling dirancang untuk bekerja secara proaktif dan adaptif. Layanan ini aktif secara otomatis di jaringan VoLTE Telkomsel, sehingga pelanggan tidak perlu melakukan pengaturan khusus untuk mendapatkan perlindungan dasar dari spam dan scam.

Siscamling menghadirkan sejumlah fitur utama yang ditujukan untuk menciptakan komunikasi yang lebih aman dan nyaman. Salah satunya adalah peringatan real-time untuk panggilan mencurigakan, di mana pelanggan akan menerima notifikasi ketika ada panggilan yang berpotensi spam atau penipuan. Fitur ini diharapkan dapat membantu pelanggan lebih waspada sebelum menerima atau menindaklanjuti panggilan tersebut.

Selain itu, terdapat pemblokiran otomatis terhadap SMS mencurigakan. Pesan yang terindikasi sebagai spam atau scam akan langsung difilter dan tidak masuk ke kotak masuk pelanggan, sehingga risiko terpapar pesan berbahaya dapat diminimalkan. Telkomsel juga menyediakan fitur pencarian dan pengecekan nomor tak dikenal melalui aplikasi MyTelkomsel, yang memungkinkan pelanggan mengetahui apakah suatu nomor berpotensi sebagai penipu.

Tak hanya itu, pelanggan juga dapat melihat riwayat panggilan mencurigakan yang pernah masuk melalui aplikasi MyTelkomsel. Fitur ini memberikan transparansi sekaligus kontrol lebih besar bagi pengguna terhadap aktivitas komunikasi yang diterimanya.

Dengan kehadiran Siscamling, Telkomsel berharap dapat memberikan lapisan perlindungan tambahan bagi pelanggan di tengah meningkatnya ancaman penipuan digital. Langkah ini sekaligus menegaskan komitmen Telkomsel dalam memanfaatkan teknologi AI secara bertanggung jawab, tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi bisnis, tetapi juga untuk menjaga keamanan dan kepercayaan pelanggan.

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Video Terkait