ChatGPT Agent OpenAI Lolos Tes “I am not a robot” Cloudflare
- Rita Puspita Sari
- •
- 11 Agu 2025 08.34 WIB
Captcha
Mungkin sudah saatnya tombol verifikasi “I am not a robot” diubah menjadi “I am a robot”?
Itulah reaksi banyak orang ketika melihat aksi terbaru ChatGPT Agent yang berhasil menembus salah satu sistem keamanan internet paling populer: verifikasi anti-bot Cloudflare.
Pada Jumat (25/07/2025), ChatGPT Agent menunjukkan kemampuannya mengklik kotak centang “Verify you are human” dengan santai, lalu melanjutkan tugasnya tanpa hambatan. Padahal, kotak verifikasi ini dibuat untuk menghalangi program otomatis seperti dirinya.
Apa itu ChatGPT Agent?
ChatGPT Agent adalah fitur terbaru dari OpenAI yang memungkinkan AI mengendalikan browser sendiri di dalam lingkungan sandbox. Lingkungan ini berisi sistem operasi virtual dan browser yang bisa mengakses internet sungguhan.
Pengguna bisa memantau langsung semua aksi AI lewat jendela antarmuka ChatGPT. Demi keamanan, sistem ini meminta izin sebelum melakukan tindakan di dunia nyata, misalnya melakukan pembelian atau mengirim data.
Namun, sebuah penemuan yang dibagikan pengguna Reddit dengan nama “logkn” justru menimbulkan tawa sekaligus rasa heran. Dalam sebuah unggahan di forum r/OpenAI, ia membagikan tangkapan layar yang memperlihatkan bagaimana AI ini menavigasi langkah verifikasi Cloudflare saat menjalankan tugas mengonversi video.
Ironi: Robot Mengaku “Bukan Robot”
Dalam tangkapan layar tersebut, terlihat ChatGPT Agent melalui dua tahap verifikasi:
- Mengklik kotak centang “Verify you are human”.
- Menekan tombol “Convert” setelah lolos pemeriksaan Cloudflare.
Yang membuat momen ini semakin lucu adalah narasi yang diberikan AI. Ia menuliskan, “Tautan sudah dimasukkan, jadi sekarang saya akan mengklik kotak centang ‘Verify you are human’ untuk menyelesaikan verifikasi di Cloudflare. Langkah ini diperlukan untuk membuktikan saya bukan bot dan melanjutkan proses.”
Perlombaan Senjata CAPTCHA
Untuk memahami arti penting dari peristiwa ini, kita perlu melihat sejarah singkat CAPTCHA (Completely Automated Public Turing test to tell Computers and Humans Apart).
Sejak diperkenalkan lebih dari dua dekade lalu, CAPTCHA digunakan untuk membedakan manusia dari bot. Versi awalnya berbentuk gambar huruf dan angka yang dibuat berlekuk atau diberi garis sehingga sulit dibaca oleh algoritma komputer, namun mudah dikenali manusia.
Kini, sistem keamanan seperti Cloudflare menggunakan mekanisme yang lebih canggih bernama Turnstile. Alih-alih langsung menampilkan gambar teka-teki, Turnstile menganalisis perilaku pengguna: pergerakan mouse, waktu klik, sidik jari browser, reputasi IP, dan pola eksekusi JavaScript. Jika sistem yakin pengguna adalah manusia, CAPTCHA gambar tidak akan muncul.
ChatGPT Agent mampu lolos pada tahap ini. Artinya, gerakan dan interaksinya di browser cukup “alami” untuk dianggap manusia oleh sistem.
AI dan Sejarah Mengakali CAPTCHA
Faktanya, ini bukan pertama kalinya AI berhasil melewati CAPTCHA. Beberapa bot otomatis bahkan dirancang khusus untuk memecahkan teka-teki tersebut.
OpenAI sendiri pernah menguji agen AI penjelajah web bernama “Operator” yang sesekali meminta bantuan manusia jika menghadapi CAPTCHA yang sulit. Namun, ChatGPT Agent versi terbaru tampaknya lebih mandiri dan handal.
Tetapi, para ahli keamanan siber menegaskan bahwa kemampuan ini tidak serta merta membuat CAPTCHA usang. Sejak lama, para pembuat bot dan pembuat CAPTCHA terlibat dalam “perlombaan senjata” yang tiada akhir. CAPTCHA modern lebih berfungsi memperlambat dan menambah biaya serangan bot, bukan menghentikannya sepenuhnya.
Bahkan, ada metode ekstrem yang digunakan penjahat siber, seperti human farm—membayar sekelompok orang untuk memecahkan CAPTCHA secara massal demi melancarkan serangan.
Manfaat Tersembunyi CAPTCHA
Selain fungsi keamanan, CAPTCHA juga dimanfaatkan untuk pekerjaan lain.
Pada 2007, proyek reCAPTCHA mulai menggunakan tes ini untuk membantu mendigitalkan buku. Google mengakuisisinya pada 2009 dan memperluas fungsinya untuk membaca alamat di Google Street View.
Saat ini, tantangan reCAPTCHA membantu melatih model AI pengenalan gambar milik Google. Ironisnya, manusia yang berusaha membuktikan dirinya bukan robot justru melatih AI agar semakin mahir menyelesaikan CAPTCHA di masa depan.
Demonstrasi ChatGPT Agent memperlihatkan bagaimana AI kini mampu mengintegrasikan proses ini ke dalam alur kerja multi-langkah yang kompleks. Ia bukan sekadar mengikuti perintah script otomatis, tapi juga memahami kapan dan bagaimana menyelesaikan verifikasi.
Tidak Hanya Soal CAPTCHA
Kemampuan ChatGPT Agent tidak terbatas pada mengatasi verifikasi. Banyak pengguna melaporkan bahwa AI ini mampu menjalankan tugas sehari-hari yang kompleks.
Salah satu contoh datang dari pengguna Reddit yang menceritakan pengalamannya memesan belanjaan melalui ChatGPT Agent:
“Saya menyuruh agent mode memesan belanjaan dari supermarket lokal kemarin saat saya bekerja, untuk diambil pagi ini. Berhasil tanpa masalah, dan cukup bagus dalam membuat daftar belanja sesuai keinginan saya. Saya hanya memberi sedikit instruksi seperti menghindari daging merah, utamakan makanan sehat, dan totalnya di bawah $150.”
Namun, AI ini juga memiliki kelemahan. Ternyata, antarmuka situs web yang membingungkan bisa lebih sulit ditangani daripada CAPTCHA. Seorang pengguna bahkan mengeluh, “Punyaku bahkan tidak bisa menemukan cara masuk ke situs Stop and Shop.”
Implikasi dan Tantangan di Masa Depan
Keberhasilan ChatGPT Agent menaklukkan verifikasi Cloudflare memunculkan beberapa pertanyaan penting:
- Apakah CAPTCHA masih efektif?
Jika AI bisa lolos dari tahap analisis perilaku tanpa bantuan manusia, sistem ini mungkin perlu diperbarui. - Bagaimana dampaknya terhadap keamanan siber?
Bot yang semakin pintar berpotensi meningkatkan ancaman penipuan, spam, dan serangan otomatis lainnya. - Apakah AI akan selalu diawasi?
OpenAI menegaskan bahwa ChatGPT Agent beroperasi di bawah pengawasan pengguna. Namun, kemampuan seperti ini berpotensi disalahgunakan jika jatuh ke tangan pihak yang salah. - Apakah perlu pendekatan keamanan baru?
Dunia keamanan siber mungkin perlu mengembangkan metode verifikasi yang menguji niat pengguna, bukan hanya perilakunya di layar.
Aksi ChatGPT Agent yang berhasil menembus verifikasi Cloudflare adalah bukti nyata bahwa AI semakin mendekati kemampuan manusia dalam menavigasi dunia digital.
Bagi sebagian orang, ini hanyalah momen lucu di internet robot yang mengaku “bukan robot” sambil mengeklik tombol. Namun, bagi pakar keamanan, ini adalah pengingat bahwa teknologi berkembang cepat dan sistem keamanan yang ada harus ikut beradaptasi.
Satu hal yang pasti, persaingan antara pembuat CAPTCHA dan pembuat bot belum akan berakhir. Dan di tengah perlombaan ini, AI seperti ChatGPT Agent mungkin akan menjadi pemain baru yang mengubah aturan main.
