AI Rudder Hadirkan Teknologi Robot AI Berbasis Cloud
- Arundati Swastika Waranggani
- •
- 08 Jun 2022 11.27 WIB
Kebutuhan akan pelayanan pelanggan yang cepat dan efektif kini telah menjadi kebutuhan utama, terutama untuk melakukan pekerjaan berulang seperti menjawab pertanyaan pelanggan, komplain, ataupun kritik dan saran.
Maka dengan kebutuhan pelayanan pelanggan yang efektif, AI Rudder kemudian menghadirkan teknologi Voice AI. Hal ini untuk membantu perusahaan ataupun organisasi melakukan pekerjaan yang sederhana dan repetitif seperti menjawab pertanyaan pelanggan yang didukung oleh teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Voice AI sendiri merupakan teknologi robot AI yang menggunakan Automatic Speech Recognition (ASR) dan Natural Language Understanding (NLU) untuk dapat memproses percakapan manusia, menerima dan menafsirkan maksud pelanggan, dan melakukan komunikasi dengan tingkat kecerdasan yang mendekati manusia.
“Dengan tingkat turnover yang tinggi di call center, menyerahkan tugas sederhana kepada teknologi dan AI, akan membuat call center bisa berfokus pada pekerjaan dan use case yang berbeda. Karyawan di call center juga bisa berfokus pada pekerjaan yang lebih menantang dan lebih bermakna,” kata Co-Founder & Managing Director AI Rudder, Kun Wu dalam keterangan resminya, melansir dari Investor.id, Rabu (8/6/2022).
AI Rudder sendiri merupakan salah satu provider teknologi Voice AI yang yang sudah beroperasi di Indonesia sejak tahun 2019. Bahasa Indonesia merupakan bahasa utama yang didukung oleh teknologi ini, dan kini Voice AI sudah mendukung lebih dari 10 bahasa, mulai dari Bahasa Inggris, Tagalog, Cina, hingga Bahasa Inggris dengan aksen Singapura dan Malaysia.
Robot pada Voice AI pun mampu melakukan self-learning dan dilatih dengan terminologi serta pola-pola yang ada di industri yang menggunakan teknologi ini. Robot Voice AI pun didesain sejak awal untuk dapat berbicara seperti manusia, sehingga pelanggan seringkali tidak sadar bahwa mereka sedang berbicara dengan robot.
Teknologi Voice AI ini berbeda dengan Interactive Voice Recording (IVR) yang bersifat satu arah. Voice AI menghadirkan cara berkomunikasi dua arah yang cukup lancar, yang banyak digunakan untuk mendukung layanan customer service, cash on delivery untuk retail, pengumpulan pembayaran di industri keuangan, telemarketing, dan masih banyak lagi.
Robot yang ada pada Voice AI pun dapat diajari untuk menjelaskan berbagai produk perusahaan, tanggal jatuh tempo, total pinjaman, dan sebagainya. Voice AI juga dapat dikombinasikan dengan chatbot ataupun langsung menghubungkan pelanggan dengan staf manusia.
“Misalnya untuk collection, Voice AI akan mengatakan; ‘Halo, selamat pagi ibu B, tagihan anda sudah jatuh tempo, apakah anda dapat melakukan pembayarannya hari ini?’, misalnya dijawab; “Oh maaf, karena situasi sedang tidak baik, saya kena PHK, apakah bisa dibantu?’. Voice AI bisa menangkap informasi itu dan mengirimkannya ke life agent, sehingga life agent bisa langsung berinteraksi dengan pelanggan untuk mencari solusi atau mediasi,” jelas Principal Solution Consultant AI Rudder, Eldin Hasmanto.
Voice AI sendiri merupakan teknologi AI berbasis cloud atau Software-as-a-Service (SaaS) yang menggunakan teknologi big data serta tunduk pada regulasi Indonesia mengenai penempatan pusat data di dalam negeri.
Eldin pun menjelaskan bahwa solusi AI Rudder juga sudah mematuhi persyaratan keamanan yang ditetapkan oleh pemerintah, sementara teknologi cloud yang digunakan memungkunkan AI Rudder untuk memberikan solusi scalable sesuai kebutuhan pelanggan.
Indonesia merupakan pasar pertama produk AI Rudder, yang kemudian meluas ke wilayah ASEAN, Asia Pasifik, hingga akhirnya menjadi salah satu perusahaan global dengan kantor di beberapa negara seperti Cina dan Korea Selatan.
“Indonesia merupakan market terbesar, di mana saat ini banyak anak muda yang terbuka pada teknologi baru dan mereka berkembang dengan cepat. Indonesia juga termasuk salah satu negara yang tercepat dalam hal pembangunan, infrastruktur, dan khususnya teknologi serta ekosistem startup,” pungkas Kun Wu.