Telkom Perkuat Data Center dengan AI, Siap Bersaing di 2025


Data Center

Ilustrasi Data Center

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mengambil langkah strategis dalam menghadapi perkembangan teknologi yang semakin pesat dengan fokus pada penguatan bisnis pusat data atau data center. Dalam sebuah acara bertajuk "Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas" yang berlangsung di Sarinah, Jakarta, Gde Ngurah Sandhy Widyasthana, Kepala Ekosistem Vertikal Digital Pemerintah dan Layanan Publik Telkom Indonesia, menjelaskan pentingnya data center yang aman untuk penyimpanan data yang terus berkembang.

“Dengan semakin meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia, kebutuhan akan data center yang handal dan aman semakin mendesak. Kami percaya bahwa kedepannya, keberadaan data center yang didukung oleh teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI) sangatlah penting,” ujar Gde Ngurah.

Telkom berkomitmen untuk memperkuat digitalisasi perusahaan melalui pengembangan data center dengan memanfaatkan platform AI. Investasi yang dilakukan oleh Telkom mencakup pendekatan internal dan kolaborasi dengan berbagai perusahaan, terutama yang memiliki keahlian dalam bidang AI. “Kami juga memperhatikan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance), termasuk efisiensi energi dan keberlanjutan,” tambahnya.

Salah satu proyek ambisius Telkom dalam pengembangan data center adalah pembangunan pusat data AI di Batam, Kepulauan Riau, melalui anak usahanya, PT Telkom Data Ekosistem (Neutra DC). Proyek ini direncanakan akan rampung pada kuartal ketiga tahun 2025. Data center yang berlokasi di Kabil Integrated Industrial Estate ini akan terdiri dari tiga gedung dengan total luas mencapai 10 hektare. Dengan kapasitas daya mencapai 50 megawatt (MW), investasi yang dialokasikan untuk proyek ini diperkirakan mencapai Rp 1,5 hingga Rp 1,6 triliun.

Menariknya, data center tier IV yang sedang dibangun ini dirancang untuk mampu menampung hingga 70% data yang terkait dengan kecerdasan buatan. Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian negara, dengan proyeksi kontribusi Telkom mencapai lebih dari Rp 50 triliun per tahun.

Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, juga mengungkapkan pandangannya mengenai besarnya kebutuhan data center di Indonesia. Menurutnya, saat ini terdapat sekitar 200 juta pengguna internet di tanah air, yang menciptakan permintaan tinggi akan layanan penyimpanan data. “Kami melihat banyaknya aplikasi yang muncul, baik dari perusahaan startup, unicorn, hingga dekacorn. Di samping itu, ada juga 27 ribu aplikasi layanan pemerintah yang membutuhkan solusi penyimpanan data yang efisien dan memadai,” ungkap Heru.

Dia menekankan bahwa meskipun pasar data center dipenuhi oleh sejumlah pemain besar, peluang bisnis di sektor ini tetap menjanjikan. “Tren saat ini menunjukkan bahwa banyak perusahaan yang mencari solusi data center yang tidak hanya besar, tetapi juga canggih dan mampu mendukung implementasi AI,” imbuhnya.

Dengan langkah strategis ini, Telkom berupaya untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang, tetapi juga menjadi pemimpin dalam inovasi teknologi di sektor telekomunikasi. Melalui investasi dan pengembangan infrastruktur yang fokus pada kecerdasan buatan, Telkom berkomitmen untuk mendukung transformasi digital di Indonesia, sekaligus meningkatkan daya saing nasional di era digital global.

Secara keseluruhan, investasi Telkom dalam data center berbasis AI diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Inisiatif ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk menciptakan ekosistem digital yang lebih baik, yang dapat mendukung inovasi, efisiensi, dan keberlanjutan di berbagai sektor industri. Dalam jangka panjang, langkah ini dapat membawa Indonesia menuju era baru yang lebih cerdas dan terhubung, membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat dan bisnis di seluruh nusantara.


Bagikan artikel ini

Video Terkait