Model AI LLMs: Cepat dan Berkualitas untuk Bisnis


Ilustrasi Artificial Intelligence 3

Ilustrasi Artificial Intelligence

Dalam era digital ini, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) menjadi pilar utama dalam berbagai sektor, termasuk bisnis. Salah satu inovasi terkini yang semakin memikat perhatian adalah penggunaan Large Language Models (LLMs), yang memiliki kemampuan pemrosesan bahasa alami yang canggih. 

Menurut Genie Yuan, Wakil Presiden Regional APAC Couchbase, LLMs bukan hanya menghadirkan kemudahan interaksi pelanggan melalui chatbots dan asisten virtual, tetapi juga membuka peluang baru dalam dunia penulisan. Dalam hal ini, LLMs dapat menghasilkan konten penulisan berkualitas tinggi dengan cepat, memberikan keleluasaan kepada tim pemasaran untuk berinovasi.

"Model ini dapat menulis kode lebih cepat, memungkinkan pengguna bisnis dalam organisasi melakukan sendiri pengembangan kode rendah sehingga tim pengembangan memiliki keleluasaan untuk tugas-tugas penting lainnya," ujarnya.

Namun, meski memiliki kemampuan yang mengagumkan, LLMs seperti ChatGPT masih memiliki keterbatasan. Genie menyebut bahwa respons yang lancar dan koheren dari model ini sebagian besar bersumber dari pola yang dipelajarinya dari data pelatihan. Akibatnya, tanggapan LLMs bisa terlihat koheren, namun tidak selalu berdasarkan fakta atau konteks yang tepat terkait pertanyaan atau petunjuk yang diberikan.

“Sebagai model AI, LLMs dirancang untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya, dalam hal ini adalah menjawab perintah atau pertanyaan. Masalahnya adalah karena mereka tidak memiliki pemahaman bahasa alami seperti manusia, mereka akan menjawab hanya berdasarkan pola yang mereka pelajari dari data pelatihan. Panduan pola itulah yang menyebabkan tanggapan LLM koheren dan lancar, namun sebenarnya tidak berbasis fakta atau tidak masuk akal mengenai pertanyaan atau petunjuknya” papar Genie.

Misalnya, eksperimen terbaru oleh Government Technology Agency (GovTech) yaitu dengan memberikan pertanyaan tentang kantor pusat mereka ke ChatGPT. Sayangnya, alat tersebut memberikan alamat gedung GovTech Hive dan bukan kantor pusat sebenarnya, sehingga menunjukkan bahwa model AI tidak menjamin informasi yang benar dan terkini dalam tanggapannya.

Namun Genie Yuan menegaskan pentingnya bersahabat dengan AI dalam dunia bisnis. Menurutnya, AI adalah teman atau sahabat yang memiliki pengetahuan luas dan dapat membantu mempermudah pekerjaan manusia. Dalam pandangannya, keberadaan AI lebih banyak memberikan keuntungan daripada merugikan.

“Saya termasuk orang yang berpendapat bahawa keberadaan AI dapat membantu kita dalam melakukan pekerjaan kita. Kita sepakat bahwa AI adalah alat, seyogyanya sebuah alat. Kita lah yang memiliki peran penting untuk menggunakannya sebagai dan untuk apa," ujarnya.

Couchbase, perusahaan teknologi terkemuka, juga telah merangkul kecerdasan buatan dalam inovasinya. Genie menjelaskan dua aspek keterlibatan AI dalam pengembangan Couchbase. Pertama, bagaimana Couchbase memanfaatkan AI untuk menciptakan platform yang memiliki kemampuan luar biasa. Kedua, bagaimana keberadaan AI di dalam platform ini memberikan pengalaman yang luar biasa kepada pengguna.

Salah satu produk unggulan Couchbase, Capella IQ, mirip dengan ChatGPT dalam hal penggunaan pengetahuan khusus dalam domain tertentu. Genie menyoroti kemampuan Capella IQ dalam membantu pengembang dengan cepat menemukan jenis data yang dibutuhkan atau menyelesaikan masalah debugging dengan akurasi tinggi.

Dalam perkembangan terkini, Genie mengungkapkan modernisasi dari Capella IQ yang semakin meningkatkan kemampuannya dalam bahasa pemrograman. Capella IQ tidak hanya memberikan pilihan bahasa pemrograman kepada pengembang, tetapi juga membantu dalam konversi bahasa ke model generasi bahasa pemrograman yang diinginkan.

Genie menekankan bahwa Capella IQ mampu memberikan pilihan, koreksi, dan solusi debugging yang lebih dapat diandalkan, terutama dalam konteks pengembangan dengan JavaScript. Meskipun AI menjadi alat canggih yang memudahkan pekerjaan, Genie menekankan bahwa keputusan akhir tetap ada pada pengembang.

Sebagai penutup, integrasi AI seperti Capella IQ dengan kemampuan berpikir layaknya manusia diharapkan dapat memberikan pengalaman pengembangan yang lebih efisien dan produktif. Kesimpulannya, meskipun AI memiliki potensi besar, kebijakan dan kehati-hatian tetap diperlukan untuk memastikan penggunaan yang optimal dalam mendukung kemajuan bisnis dan inovasi.


Bagikan artikel ini

Video Terkait