Blokir ChatGPT dan AI Google, Penerbit Berita Lindungi Kontennya
- Rita Puspita Sari
- •
- 29 Des 2023 16.00 WIB
Portal berita online secara kolektif memutuskan untuk memblokir ChatGPT dari OpenAI dan AI Google Bard dari situs web mereka. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap praktek pemindaian halaman web yang dilakukan oleh platform AI untuk melatih model kecerdasan buatan mereka.
Sebanyak 581 dari 1.153 penerbit berita yang disurvei oleh arsip homepages.news telah menginstruksikan OpenAI, Google AI, atau organisasi nirlaba Common Crawl untuk berhenti memindai situs mereka. Tindakan ini diambil untuk melindungi konten unik dan eksklusif yang dimiliki oleh masing-masing penerbit.
Praktek crawling oleh ChatGPT dan Bard Google disorot sebagai alasan utama dibalik blokir ini. Kedua platform tersebut secara sistematis menyusup masuk ke situs web penerbit berita untuk mengumpulkan informasi guna melatih chatbot generatif mereka.
Para penerbit berita menginstruksikan ketiga organisasi tersebut untuk menghentikan pemindaian dengan memasukkan ketentuan khusus ke dalam file robots.txt. File ini berfungsi sebagai panduan untuk web crawler dan dapat menentukan bagian mana dari situs web yang boleh atau tidak boleh diakses.
Sistem homepages.news, yang mengumpulkan file robots.txt setiap situs berita dua kali sehari, menjadi alat pemantauan utama dalam memastikan ketaatan terhadap instruksi para penerbit berita. Beberapa media mengambil langkah ekstra dengan memblokir seluruhnya pemindaian dari OpenAI dan AI Google, sementara yang lain memilih untuk memblokir salah satu di antaranya.
Penerbit ternama seperti New York Times, CNN, CNBC, Daily Mail, ESPN, dan Vogue termasuk dalam daftar yang mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi konten mereka. Mereka mengarahkan upaya untuk mencegah web crawler, terutama yang dilakukan oleh OpenAI, agar tidak dapat mencuri dan menggunakan konten mereka untuk pelatihan model AI.
Keputusan penerbit berita ini mencerminkan semakin meningkatnya kesadaran akan perlunya melindungi integritas dan eksklusivitas konten online di era dimana teknologi AI semakin dipercepat. Penerbit berita memiliki hak untuk mengendalikan akses terhadap informasi yang mereka hasilkan dan memastikan bahwa penggunaan oleh platform AI tetap sesuai dengan kebijakan dan nilai mereka.