Menkominfo Ajak Startup AgriTech dan AquaTech Manfaatkan AI
- Pabila Syaftahan
- •
- 16 Sep 2024 14.29 WIB
Dalam upaya memperkuat sektor pertanian dan perikanan yang merupakan tulang punggung ekonomi kerakyatan, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengajak startup di sektor agri-tech dan aqua-tech untuk memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI). Hal ini disampaikan dalam Konferensi Pers Nexthub Global Summit 2024 yang digelar di Media Center Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, pada Selasa, 11 September 2024.
Menteri Budi Arie Setiadi menggarisbawahi pentingnya teknologi dalam mendukung pertumbuhan sektor-sektor ini. Ia mengungkapkan bahwa sektor pertanian dan perikanan tidak hanya memainkan peran vital dalam perekonomian Indonesia tetapi juga merupakan pondasi penting bagi ekonomi kerakyatan dan pilar ekonomi maritim. “Sektor-sektor ini sangat penting bagi ekonomi kita. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa startup yang bergerak di bidang agri-tech dan aqua-tech dapat memanfaatkan teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas,” ujarnya.
Dalam diskusi dengan Chief Rudiantara, Menteri Budi Arie menekankan perlunya strategi untuk memberdayakan startup melalui teknologi AI. Ia memberikan contoh konkret mengenai bagaimana beberapa pelaku industri lokal telah berhasil mengimplementasikan AI dalam operasi mereka. Misalnya, Sayurbox, sebuah startup yang memanfaatkan teknologi AI untuk berbagai aplikasi, seperti memprediksi permintaan konsumen, mengoptimalkan pengelolaan stok, dan mengotomatisasi rute pengiriman. Dengan AI, Sayurbox dapat meningkatkan efisiensi dan responsivitas dalam operasional mereka.
Di sektor perikanan, e-fishery juga merupakan contoh bagaimana teknologi AI dapat diterapkan secara efektif. Startup ini telah mengembangkan sistem pemberian makanan otomatis yang canggih dan sistem monitoring perilaku ikan secara real-time. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pemberian pakan tetapi juga memungkinkan pemantauan kesehatan dan pertumbuhan ikan dengan lebih baik, yang pada akhirnya meningkatkan hasil produksi.
Menteri Budi Arie menegaskan bahwa inovasi semacam ini harus terus didorong dan dikembangkan. “Inovasi di sektor pertanian dan perikanan harus menjadi bagian dari strategi kita untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan. Ini bukan hanya tanggung jawab para pengembang startup, tetapi juga kami sebagai pemerintah untuk mendukung dan memfasilitasi proses ini,” tambahnya.
Kementerian Kominfo telah meluncurkan beberapa program untuk mendukung pertumbuhan ekosistem startup yang tangguh dan berkelanjutan. Salah satu program tersebut adalah Gerakan 1000 Startup Digital, yang bertujuan untuk membina startup dari tahap perintisan hingga tahap awal. Program ini memberikan dukungan dalam berbagai bentuk, termasuk pelatihan, akses ke jaringan investor, dan bimbingan bisnis.
Program lainnya adalah Startup Studio, yang dirancang khusus untuk membantu startup pada tahap awal mencapai product market fit. Program ini memberikan berbagai fasilitas dan dukungan strategis untuk membantu startup mengembangkan produk mereka agar lebih sesuai dengan kebutuhan pasar dan meningkatkan peluang sukses di pasar.
Menteri Budi Arie juga mengingatkan pentingnya sikap optimis di tengah fenomena global seperti tech-winter, di mana terjadi penurunan minat dan investasi di sektor teknologi. “Ketidakpastian ekonomi dan dinamika geo-politik global memang mempengaruhi perkembangan ekosistem startup di seluruh dunia. Namun, kita harus tetap optimis dan melihat tantangan ini sebagai peluang,” jelasnya.
Ia menambahkan, “Anak muda Indonesia harus tetap semangat dan melihat bahwa di tengah berbagai tantangan, masih banyak peluang yang bisa dimanfaatkan, terutama dalam pemanfaatan AI untuk pengembangan startup. Kita harus terus berinovasi dan mencari cara untuk mengatasi berbagai masalah yang ada.”
Dalam konteks ini, Menteri Budi Arie juga mendorong pengembangan Sovereign AI atau kedaulatan AI di Indonesia. Ia menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh hanya menjadi pengguna teknologi tetapi harus menjadi pemain penting dalam rantai pasok sektor digital global. “Kita harus bersama-sama membangun kapasitas dan kemandirian dalam teknologi. Indonesia memiliki potensi sumber daya yang besar untuk mengembangkan teknologi baru dan harus memanfaatkannya sebaik mungkin,” ujar Budi Arie.
Konferensi pers ini juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Hokky Situngkir, Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika Bonifasius Wahyu Pudjianto, dan Staf Khusus Menteri Kominfo Sugiharto. Mereka semua turut mendukung inisiatif pemerintah dalam mendorong pemanfaatan teknologi AI dan pengembangan ekosistem startup di Indonesia.