IBM Sediakan Pelatihan AI Gratis untuk Anak Muda Indonesia
- Pabila Syaftahan
- •
- 28 Agt 2024 15.05 WIB
IBM baru-baru ini mengumumkan kemitraan strategis dengan organisasi non-profit Markoding dan Universitas Ciputra untuk memberikan pelatihan artificial intelligence (AI) secara gratis kepada ribuan pelajar dan profesional muda di Indonesia. Melalui program IBM SkillsBuild, IBM berharap dapat membekali generasi muda di Markoding dan Universitas Ciputra dengan keterampilan digital yang sangat dibutuhkan di era AI ini.
Menurut survei terbaru oleh IBM Institute for Business Value, CEO di Indonesia menghadapi tantangan besar dalam hal budaya dan tenaga kerja saat mempercepat penerapan AI generatif di seluruh operasi bisnis mereka. Sebanyak 51 persen CEO yang mendukung adopsi cepat AI generatif belum mempertimbangkan secara menyeluruh dampaknya terhadap kenyamanan dan kesejahteraan karyawan. Hal ini menegaskan pentingnya peningkatan keterampilan tenaga kerja sebagai bagian dari upaya mendukung visi "Indonesia Emas 2045," yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maju, berdaulat, dan berkelanjutan pada peringatan seratus tahunnya.
Justina Nixon-Saintil, Wakil Presiden dan Chief Impact Officer IBM, menyatakan bahwa IBM menargetkan untuk melatih satu juta perempuan dan anak perempuan di kawasan Asia-Pasifik, termasuk Indonesia, dalam lima tahun mendatang. Hingga 30 April 2024, IBM telah berhasil mencapai hampir 650.000 perempuan dan anak perempuan dewasa.
Markoding, yang merupakan akronim dari "Mari Kita Koding!", adalah organisasi non-profit yang berdiri sejak tahun 2017 di Jakarta dengan misi untuk memberdayakan generasi muda kurang mampu menjadi inovator melalui pengembangan keterampilan abad ke-21. Markoding mengidentifikasi bahwa Indonesia akan menghadapi kekurangan tenaga kerja di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dengan perkiraan defisit mencapai sembilan juta pekerja terampil dan semi-terampil di sektor ini antara tahun 2015-2030. Melalui programnya, Markoding berupaya menawarkan keterampilan yang relevan untuk membuka peluang kerja baru di sektor TIK yang tidak selalu memerlukan pendidikan atau gelar formal.
Sementara itu, Universitas Ciputra dikenal dengan fokusnya pada pendidikan kewirausahaan, bertujuan untuk menghasilkan lulusan dengan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan sosial yang diperlukan untuk menjadi pemecah masalah di berbagai sektor masyarakat. Universitas ini menanamkan tujuh nilai kewirausahaan pada mahasiswa, yaitu minat, kemandirian, kepekaan terhadap pasar, kreativitas, keberanian mengambil risiko, ketekunan, dan etika yang tinggi.
Dalam inisiatif ini, Markoding dan Universitas Ciputra bergabung dengan mitra lain dalam program IBM SkillsBuild, termasuk Kampus Merdeka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta mitra pelatihan seperti Infinite Learning, Hacktivate, dan Skilvul. Sejauh ini, tiga angkatan dengan total seribu mahasiswa telah dilatih dalam kursus Red Hat Certified System Administrator dan Artificial Intelligence. Ribuan lulusan telah memperoleh badge digital di bidang AI, Keamanan Siber, Data Science, dan Hybrid Cloud, yang dapat mereka pajang di media sosial dan sertakan dalam resume.
Amanda Simandjuntak, pendiri Markoding, menekankan pentingnya memiliki tenaga kerja yang terampil dalam menghadapi adopsi AI generatif yang cepat di Indonesia. "Kemitraan Markoding dengan IBM adalah langkah penting untuk mengatasi tantangan ini. Dengan membekali 1.300 perempuan dengan keterampilan digital yang dibutuhkan, kami memberdayakan mereka untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dan ekosistem inovasi digital," katanya.
Sekretaris Dewan Eksekutif Universitas Ciputra, Prof. Dr. Ir. Denny Bernardus, M.M, menyatakan bahwa universitas ini terus berupaya menjadi yang terdepan dalam inovasi pendidikan AI dan digital. "Kemitraan dengan IBM melalui program SkillsBuild sejalan dengan misi kami untuk membangun pola pikir kewirausahaan dan inovatif di seluruh kampus, termasuk dalam penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh," ujarnya.
Roy Kosasih, President Director IBM Indonesia, menegaskan komitmen IBM untuk mendukung visi "Indonesia Emas 2045". IBM siap membantu organisasi di Indonesia untuk menilai kembali kebutuhan keterampilan dan peran pekerjaan di era AI. "Kami akan memberikan dukungan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja mereka sekarang dan di masa depan," katanya. Menurutnya, budaya yang mendorong karyawan untuk melihat nilai dari penggunaan teknologi terkini seperti AI dan keamanan siber akan menghasilkan inovasi baru dalam bisnis.
Kolaborasi ini merupakan bagian dari komitmen global IBM untuk membekali 30 juta orang dengan keterampilan yang relevan pada tahun 2030. Hingga saat ini, IBM telah mencapai lebih dari 11,5 juta pelajar di seluruh dunia melalui inisiatif pendidikan ini.