Meta Enggan Ungkap Apakah Foto Ray-Ban Digunakan untuk AI
- Pabila Syaftahan
- •
- 02 Okt 2024 16.33 WIB
Meta baru-baru ini meluncurkan kacamata pintar Ray-Ban yang didukung oleh artificial intelligence (AI), namun muncul kekhawatiran terkait privasi penggunanya. Kacamata pintar ini dilengkapi dengan kamera tersembunyi di bagian depan, yang bisa mengambil foto bukan hanya ketika diminta, tetapi juga ketika diaktifkan oleh kata kunci tertentu seperti "lihat". Hal ini membuat kacamata pintar ini berpotensi mengumpulkan sejumlah besar foto, baik yang diambil secara sengaja maupun tidak. Namun, hingga saat ini, Meta belum berkomitmen untuk menjaga privasi foto-foto yang dikumpulkan oleh perangkat tersebut.
Dikutip dari hasil wawancara TechCrunch, Meta ditanya mengenai apakah perusahaan tersebut berencana menggunakan gambar-gambar yang diambil dari pengguna kacamata pintar Ray-Ban untuk melatih model AI mereka, seperti yang mereka lakukan pada unggahan publik di platform media sosial seperti Instagram dan Facebook. Sayangnya, Meta tidak memberikan jawaban yang jelas mengenai hal tersebut. Anuj Kumar, Direktur Senior yang bertanggung jawab atas perangkat AI di Meta, menyatakan, "Kami tidak membahas hal itu secara publik." Pernyataan tersebut diucapkan dalam wawancara video pada hari Senin.
Mimi Huggins, juru bicara Meta yang turut hadir dalam wawancara tersebut, juga tidak memberikan penjelasan lebih lanjut terkait pertanyaan apakah Meta melatih AI mereka dengan foto dari pengguna kacamata pintar Ray-Ban. "Itu bukan sesuatu yang biasanya kami bagikan secara eksternal," kata Huggins. Saat diminta klarifikasi lebih lanjut oleh TechCrunch, Huggins hanya menambahkan, "Kami tidak akan memberikan jawaban pasti, baik itu ya atau tidak."
Kekhawatiran ini semakin meningkat karena fitur baru yang disematkan pada kacamata pintar tersebut memungkinkan pengambilan foto secara pasif. Minggu lalu, TechCrunch melaporkan bahwa Meta sedang merencanakan peluncuran fitur video real-time baru untuk kacamata pintar Ray-Ban. Ketika diaktifkan oleh kata kunci tertentu, kacamata ini akan mulai mengalirkan serangkaian gambar yang pada dasarnya berfungsi sebagai video langsung ke dalam model AI multimodal. Fitur ini memungkinkan AI memberikan tanggapan atas pertanyaan terkait lingkungan sekitar pengguna dengan cara yang cepat dan alami.
Hal ini tentu menambah jumlah gambar yang dikumpulkan secara signifikan, di mana sebagian besar foto tersebut mungkin diambil tanpa disadari oleh pengguna. Misalnya, jika pengguna meminta kacamata untuk memindai isi lemari guna membantu memilih pakaian, kacamata tersebut akan mengambil puluhan foto dari ruangan serta segala sesuatu di dalamnya, lalu mengunggah gambar-gambar tersebut ke model AI yang berbasis di cloud. Fakta bahwa pengguna mungkin tidak sadar sepenuhnya tentang jumlah foto yang diambil menambah kekhawatiran terkait privasi.
Selain itu, menggunakan kacamata Ray-Ban Meta juga berarti pengguna secara harfiah memasang kamera di wajah mereka. Hal ini menimbulkan kekhawatiran serupa dengan yang muncul pada masa penggunaan Google Glass beberapa tahun yang lalu, di mana tidak semua orang merasa nyaman dengan kehadiran kamera di ruang publik. Logikanya, perusahaan yang mengembangkan perangkat ini seharusnya bisa meyakinkan penggunanya dengan pernyataan bahwa semua foto dan video yang diambil oleh kamera kacamata tersebut akan dijaga kerahasiaannya dan hanya bisa diakses oleh pemilik perangkat. Namun, Meta belum memberikan kepastian terkait hal ini.
Meta sendiri sebelumnya telah mengumumkan bahwa mereka melatih model AI mereka dengan menggunakan unggahan publik dari semua pengguna Instagram dan Facebook di Amerika Serikat. Perusahaan ini menganggap bahwa data yang diunggah di platform mereka adalah "data yang tersedia untuk umum," yang bisa mereka gunakan untuk melatih AI tanpa persetujuan eksplisit dari pengguna. Definisi mengenai "data yang tersedia untuk umum" yang diadopsi oleh Meta dan sejumlah perusahaan teknologi lainnya memang cukup luas dan menimbulkan kekhawatiran terkait privasi.
Namun, melihat dunia melalui lensa kacamata pintar yang dipakai pengguna tentu berbeda dengan unggahan di media sosial. Meskipun belum ada kepastian apakah Meta benar-benar menggunakan rekaman dari kamera kacamata pintar Ray-Ban untuk melatih AI mereka, yang jelas perusahaan tersebut belum memberikan jaminan bahwa mereka tidak melakukannya.
Berbeda dengan Meta, beberapa penyedia model AI lainnya memiliki kebijakan yang lebih jelas terkait penggunaan data pengguna. Misalnya, Anthropic menegaskan bahwa mereka tidak pernah melatih AI mereka menggunakan input atau output dari pengguna. Hal serupa juga berlaku untuk OpenAI, yang menyatakan bahwa mereka tidak menggunakan input atau output pengguna melalui API mereka untuk melatih model AI mereka.
Untuk saat ini, Meta masih belum memberikan jawaban pasti mengenai apakah mereka menggunakan gambar dari kacamata pintar Ray-Ban untuk melatih AI mereka. Kami akan memperbarui informasi jika Meta memberikan tanggapan lebih lanjut terkait masalah ini.