ESQ dan NVIDIA Hadirkan Solusi AI untuk Manajemen Talenta
- Pabila Syaftahan
- •
- 2 jam yang lalu
ESQ (ACT Consulting International) baru-baru ini meluncurkan sistem manajemen talenta berbasis kecerdasan buatan (AI), yang bekerja sama dengan Lintasarta, Indosat Ooredoo Hutchison, dan NVIDIA. Sistem AI ini diharapkan dapat memberikan solusi yang cepat, akurat, dan efisien dalam mengidentifikasi potensi serta kekuatan individu, khususnya di kalangan 47 juta pelajar Indonesia, dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
CEO ESQ Corp sekaligus pendiri UAG University, Ary Ginanjar Agustian, dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Kamis, 14 November 2024, mengungkapkan bahwa sistem ini merupakan yang pertama di Asia yang menggabungkan kerangka manajemen talenta holistik dari ESQ dengan teknologi canggih sovereign artificial intelligence (AI) milik NVIDIA dan Lintasarta. Menurutnya, kolaborasi ini menjamin keandalan serta keamanan solusi AI yang berfokus pada talenta manusia.
"AI Talent Management System ini memungkinkan kami untuk memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai potensi individu, tidak hanya dari sisi kemampuan teknis, tetapi juga dari aspek budaya dan fit pekerjaan. Dengan teknologi ini, kami berharap bisa mengurangi kesalahan dalam penempatan talenta dan memastikan bahwa setiap individu ditempatkan pada posisi yang paling sesuai dengan potensi dan passion mereka," ujar Ary Ginanjar.
Solusi untuk Tantangan SDM Indonesia
Penerapan sistem ini muncul di tengah permasalahan yang dihadapi Indonesia dalam pengelolaan sumber daya manusia. Menurut Ary, Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar terkait dengan pengembangan talenta, khususnya di kalangan pelajar. Data terbaru menunjukkan bahwa Indonesia memiliki sekitar 47 juta pelajar yang tersebar di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD dengan jumlah 24 juta siswa, SMP 9,9 juta, SMA 10,3 juta, hingga perguruan tinggi yang memiliki 9,3 juta mahasiswa.
Namun, meskipun jumlah pelajar ini tergolong besar, Ary mencatat bahwa terdapat masalah besar dalam kesesuaian antara jurusan yang dipilih mahasiswa dengan pekerjaan yang mereka jalani di masa depan. Menurut penelitian, sekitar 87% mahasiswa di Indonesia merasa bahwa mereka telah memilih jurusan yang salah. Hal ini menyebabkan banyak dari mereka merasa tidak puas dengan pekerjaan yang mereka jalani setelah lulus, dan bahkan merasa stres serta frustrasi karena tidak bisa mengembangkan potensi terbaik mereka.
"Masalah ini sangat serius karena berpengaruh langsung terhadap produktivitas dan kesejahteraan individu. Banyak yang terjebak dalam pilihan karier yang tidak sesuai dengan minat dan potensi mereka. Idealnya, setiap siswa dan mahasiswa harus dibimbing untuk menemukan kekuatan diri mereka sejak dini, namun sayangnya, konsultasi ini umumnya membutuhkan waktu dan biaya yang besar," jelas Ary.
AI sebagai Solusi Pengelolaan Talenta yang Lebih Efektif
Dengan diluncurkannya AI Talent Management System, ESQ berharap dapat memberikan solusi yang lebih efisien dalam mengatasi masalah tersebut. Sistem ini menggunakan alat yang disebut TalentDNA, yang dapat membantu mengidentifikasi talenta berdasarkan data real-time. Dengan pendekatan ini, ESQ dapat mengukur tiga aspek penting dalam manajemen talenta, yaitu Talent Fit, Job Fit, dan Culture Fit. Ketiga elemen ini sangat penting dalam memastikan bahwa setiap individu tidak hanya memiliki keterampilan yang tepat, tetapi juga cocok dengan budaya perusahaan dan posisi yang sesuai dengan minat serta kemampuan mereka.
TalentDNA bekerja dengan menganalisis berbagai data yang terkait dengan perilaku, minat, dan kemampuan individu, serta mencocokkannya dengan kebutuhan dunia kerja. Dengan begitu, sistem ini bisa memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai potensi dan kekuatan seseorang, serta memberikan rekomendasi mengenai jalur karier yang paling sesuai.
Menurut Ary, keberhasilan sistem ini akan menciptakan sumber daya manusia yang lebih efisien, bahagia, dan unggul. "Kami ingin melahirkan SDM yang memiliki 3 E, yaitu Ease, Enjoy, dan Excellent dalam kehidupan mereka. Dengan mengenali dan mengembangkan potensi masing-masing individu, kami percaya mereka akan lebih mudah mencapai kesuksesan dan kepuasan dalam pekerjaan serta kehidupan pribadi mereka."
Dengan adanya AI Talent Management System ini, ESQ berharap dapat mengurangi ketimpangan antara potensi dan penempatan karier yang selama ini menjadi masalah besar di Indonesia. Ke depan, sistem ini diharapkan dapat diimplementasikan lebih luas lagi, tidak hanya untuk pelajar, tetapi juga untuk sektor industri yang membutuhkan talenta-talenta unggul yang tepat. Melalui kerjasama dengan berbagai pihak, ESQ berharap dapat menciptakan ekosistem talenta yang lebih terstruktur dan berkembang dengan baik.