Elon Musk Luncurkan Grok-1.5, Saingi Chatbot AI Generatif Populer
- Rita Puspita Sari
- •
- 01 Apr 2024 12.21 WIB
Pada minggu depan, media sosial X akan menjadi saksi peluncuran chatbot terbaru dari startup kecerdasan buatan xAI yang dipimpin oleh Elon Musk. Chatbot yang diberi nama Grok-1.5 ini diyakini akan menjadi tonggak penting dalam perkembangan teknologi kecerdasan buatan, terutama dalam bidang chatbot AI generatif. Diklaim melampaui teknologi AI yang ada saat ini, Grok-1.5 akan menjadi pesaing serius bagi ChatGPT OpenAI dan Google Bard.
Elon Musk, dalam pengumuman resminya, menyatakan ambisinya untuk menghadirkan chatbot yang tak tertandingi dalam segala metrik. Grok, yang merupakan bot kecerdasan buatan generatif berbasis percakapan, dikembangkan oleh xAI berdasarkan large language model (LLM). Hal ini sekaligus menciptakan persaingan menarik, karena Elon Musk juga adalah salah satu pendiri OpenAI yang mengembangkan ChatGPT sebelumnya.
“Grok 2 harus melampaui AI saat ini di semua metrik. Sedang dalam pelatihan sekarang,” tulis Musk dalam akun sosial media, dikutip (30/3/2024).
Pengumuman tersebut disampaikan melalui akun media sosial Elon Musk, yang mengatakan bahwa Grok 2 sedang dalam tahap pelatihan untuk melampaui kemampuan AI saat ini. Reuters melaporkan bahwa Grok-1.5, versi terbaru dari chatbot Grok, akan segera tersedia untuk uji coba tahap awal bagi pengguna di media sosial X dalam beberapa hari mendatang.
Dalam pernyataan resmi, xAI juga mengungkapkan bahwa Grok-1.5 tidak hanya akan meningkatkan kemampuan dalam berbagai aspek seperti matematika dan pemrograman, tetapi juga mampu memproses konteks yang lebih panjang. Hal ini menempatkan Grok-1.5 sebagai pesaing yang serius dengan sejumlah model bahasa besar lainnya seperti GPT-4, Gemini Pro 1.5, dan Claude 3 Opus.
Data yang dirilis oleh xAI menunjukkan bahwa Grok-1.5 mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan versi sebelumnya, Grok-1. Terutama dalam benchmark MATH dan GSM8K, Grok-1.5 telah menunjukkan kemajuan yang besar. Keunggulan Grok-1.5 juga terletak pada kemampuannya untuk memproses konteks hingga 128 ribu token, yang memungkinkannya untuk menggunakan informasi dari dokumen yang lebih panjang.
Grok-1 dari xAI telah menunjukkan keunggulan dalam beberapa benchmark terkemuka seperti GSM8K, HumanEval, dan MMLU, mengungguli Llama-2-70B dan GPT-3.5. Elon Musk menyebutkan bahwa Grok menjadi bagian dari X Premium, namun belum ada pengumuman resmi mengenai apakah Grok akan tersedia untuk kalangan umum atau tidak. Informasi yang disajikan di laman x.ai menggambarkan Grok sebagai chatbot yang mampu menjawab hampir semua pertanyaan dan memberikan saran tentang pertanyaan yang seharusnya diajukan.
Meskipun demikian, perbandingan Grok-1.5 dengan model bahasa lain seperti GPT-4 masih perlu dievaluasi lebih lanjut. OpenAI tengah mempersiapkan rilis GPT-5 yang dijanjikan akan memiliki fitur yang membuatnya terasa seperti berkomunikasi dengan manusia, sehingga persaingan di bidang chatbot AI generatif semakin ketat.
Elon Musk juga menyampaikan bahwa Grok saat ini hanya tersedia untuk pengguna Premium+ di media sosial X, tetapi akan segera dibuka bagi pengguna Premium reguler. Selain itu, xAI baru-baru ini membuat Grok chatbot menjadi open source setelah Musk menggugat OpenAI dan Sam Altman atas dugaan meninggalkan misi nirlaba. Hal ini menunjukkan komitmen xAI dalam mengembangkan teknologi kecerdasan buatan yang dapat diakses oleh lebih banyak orang.
Dikutip dari Techcrunch, database yang digunakan oleh Grok memiliki bentuk yang serupa dengan ChatGPT atau Llama 2 dari Meta. Grok juga memiliki akses real-time ke informasi melalui platform media sosial X, yang menjadi keunggulan besar dibandingkan dengan model lainnya. Menariknya, Grok juga dapat menjawab pertanyaan dengan candaan atau sarkasme, meskipun akan menolak untuk menjawab pertanyaan tertentu yang bersifat lebih sensitif.
Secara keseluruhan, peluncuran Grok-1.5 menandai langkah besar dalam evolusi chatbot AI generatif. Dengan komitmen untuk meningkatkan kemampuan dalam berbagai aspek dan memberikan akses lebih luas kepada pengguna, xAI dan Elon Musk berpotensi untuk memimpin tren dalam industri kecerdasan buatan yang semakin berkembang.