Ditekan AS, Huawei Fokus Di Bisnis Cloud
- Prasetiyo Nugroho
- •
- 07 Sep 2020 18.00 WIB
Perusahaan-perusahaan dari AS dan beberapa negara sekutu AS pun ikut melakukan tekanan yaitu dengan melarang penggunaan implementasi jaringan 5G di negaranya. Google pun sudah tidak akan menghadirkan Google Mobile Services (GMS) di semua smartphone terbaru Huawei. Sudah setahun lebih Huawei berada dalam Entity List Amerika Serikat dan selama itu, Huawei tidak dapat menggunakan teknologi dan perangkat buatan AS.
Pemerintahan AS pun telah mengeluarkan kebijakan baru yang terus menekan Huawei. Kebijakannya tersebut, adanya larangan perusahaan hardware menerima pesanan dari Huawei. Mengingat Huawei bukan hanya memproduksi smartphone, tetapi juga penyedia jaringan internet dan jasa komunikasi. Salah satu bisnisnya yaitu cloud computing. Huawei menjual tenaga komputasi dan solusi penyimpanan kepada perusahaan-perusahaan lain.
Dengan begitu, Huawei telah melakukan pengembangan dan memfokuskan bisnisnya ke dalam sektor cloud computing. Saat ini dikabarkan bahwa divisi cloud computing Huawei sedang mengalami peningkatan yang cukup drastis. Tidak hanya disitu, Huawei juga memberikan akses menuju kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Dilansir dari Gizmochina, dengan aturan yang diberikan pemerintahan AS, Huawei tidak lagi bisa memesan cip dari TSMC. Walaupun perusahaan tersebut dari Taiwan tetapi beberapa teknologinya didapat dari Amerika Serikat. Cip Kirin 9000 merupakan cip terakhir dari seri Kirin yang digunakan Huawei. Hal tersebut yang membuat Huawei berencana membangun pusat manufaktur untuk memproduksi cipnya sendiri. Cip tersebut akan dibuat tanpa menggunakan peralatan atau komponen buatan Amerika Serikat.