AWS Sediakan Fitur Layanan Memudahkan Pengguna Mengelola Aplikasi
- Mathilda Gian Ayu
- •
- 12 Apr 2022 17.19 WIB
Trainocate Indonesia merupakan penyedia layanan IT, Bisnis, dan Soft Skill terbesar se-Asia, selain itu Trainocate juga telah menjadi partner resmi sebuah vendor IT terbesar yaitu Amazon Web Services (AWS) serta Trainocate juga telah meng-advance training partner dari AWS.
Cloud Computing adalah layanan pihak ketiga yang memiliki cukup banyak server dan storage dan kapasitas bandwith dan pada layanan cloud tersebut hanya tersedia layanan self service, seperti contohnya penggunaan kapasitas virtual machine yang dibutuhkan perusahaan dalam mengelola aplikasi, website, atau e-commerce.
"Amazon Web Services merupakan salah satu cloud provider memungkinkan developer maupun perusahaan menggunakan layanan AWS untuk membangun aplikasi yang skalabel dan canggih. AWS juga telah menyediakan banyak web services untuk memenuhi kebutuhan aplikasi perusahaan maupun developer," jelas AWS Champion & Authorized Instructor Trainocate, Furqon Mauladani dalam paparannya di workshop Cloud Computing Indonesia Conference 2022 : How Easy to Automate Application Deployment on AWS, Selasa (22/4/2022).
Pada workshop Cloud Computing Indonesia Conference 2022, Furqon Mauladani memaparkan apa saja keunggulan dari platform AWS yang dapat digunakan oleh developer atau perusahaan dalam membentuk aplikasi mereka dengan bantuan layanan yang tersedia di AWS.
Pada infrastruktur AWS terdapat fitur region yang merupakan lokasi geografis dari data center milik AWS sebanyak 26 region yang tersebar di berbagai negara dan developer atau perusahaan dapat memilih region sesuai dengan user berada serta AWS belum lama ini membangun region baru yang terletak di Jakarta.
"Dalam region tersebut terdapat istilah yang bernama Availabillity Zones yaitu dalam region US terdapat tiga region yang salah satunya adalah region us-east-1a yang di dalamnya terdapat availability zones merupakan data center yang terdiri dari satu atau lebih dan memiliki unity yang berbeda, baik dari sisi power, network, dan lain-lain," ujar Furqon.
Pada fitur service-nya terdapat fitur Amazon EC2 yang menyediakan skalabel kapasitas komputasi pada AWS Cloud. Salah satu contohnya adalah Amazon Machine Image (AMI) yang merupakan sebuah template yan telah dikonfigurasi sebelumnya untuk perusahaan dalam mengemas bit bagi kebutuhan server perusahaan (termasuk OS dan software tambahan).
Furqon menambahkan pada bagian storage, terdapat Amazon Elastic Block Store (Amazon EBS) yang terdiri dari dua veri yaitu SSD dan Hard Disk Drive apabila kebutuhan perusahaan untuk data base untuk aplikasi yang memerlukan akses baca tulis data yang masif maka bisa menggunakan General Purpose SSD. Namun, apabila kebutuhan pada aplikasi tersebut sangat masif maka menggunakan Provisioned IOPS SSD. Selain itu, untuk penyimpanan data yang cukup banyak seperti video dan gambar bisa menggunakan Throughput Optimized HDD.
Selanjutnya, Furqon menjelaskan terdapat pula fitur Amazon Relational Database Service yang merupakan layanan basis data relasional yang terkelola sepenuhnya untuk memungkinkan perusahaan mempermudah cara mengelola dan mengoperasikan aplikasi mereka. Melalui Amazon RDS, perusahaan tidak perlu memikirkan backup data atau memakan waktu untuk menyediakan infrastruktur atau memlihara software dan dapat menerapkan mesin database relasional sesuai pilihan perusahaan di Cloud AWS.
Fitur lainnya yang tersedia pada AWS yaitu Amazon S3 yang merupakan penyimpanan objek yang dibuat untuk menyimpan dan mengambil data dalam jumlah yang tak terhingga dan dapat mengambil data dari mana saja. Developer dapat menyimpan objek tersebut dalam sebuah bucket. Jumlah data yang tak terbatas dapat disimpan dalam bucket sebanyak 5 TB per objek. Objek yang telah tersimpan dalam bucket bisa diunduh kapan pun dan dimana pun melalui URL.
Fitur menarik lainnya pada layanan AWS adalah Amazon VPC yang memungkinkan developer atau perusahaan meluncurkan resource AWS ke virtual network yang didedikasikan pada akun AWS pengguna dan diisolasi secara logis dari jaringan virtual lainnya. VPC dapat menjangkau semua Availability Zone di wilayah tersebut. Setiap subnet berada dalam satu availability zone dan tidak dapat menjangkau banyak zona.
"Pada fitur keamanan, AWS telah menyediakan Network ACL dan Security Group. Pada Security ACL memiliki kemiripan dengan firewall untuk subnet terkait, mengontrol lalu lintas pada tingkat subnet. Selain itu, Security Group juga memiliki kemiripan dengan firewall untuk instance terakit," jelas Furqon.
Furqon juga menjelaskan fitur AWS lainnya adalah Elastic Load Balancing yang tugasnya mendistribusikan network traffic untuk memperbaiki ketersediaan dan skalbilitas aplikasi. Cara kerjanya adalah dengan mendistribusikan traffic aplikasi yang masuk ke beberapa user dan peralatan virtual dalam satu atau beberapa Availability Zone (AZ).
Auto Scalling merupakan fitur yang dapat menyesuaikan kapasitas untuk mempertahankan kinerja yangg stabil dan dapat diprediksi dengan biaya serendah mungkin secara otomatis. Fitur ini dapat mengoptimalkan pemanfaatan dan efisiensi biaya perushaan saat menggunakan layanan AWS sehingga perusahaan atau developer hanya membayar resource yang tengah dibutuhkan.
"Amazon CloudWatch memonitor resource pengguna dan aplikasi yang perusahaan jalankan secara real time. dan fitur terakhir adalah AWS Elastic Beanstalk adalah layanan yang mudah digunakan untuk menerapkan dan menskalakan aplikasi web dan layanan yang dikembangkan dengan Java, .NET, PHP, Node.js, Python, Ruby, Go, dan Docker," pungkas Furqon.