AI Keamanan Cisco & ChatBot Jaringan Dipamerkan di Jakarta


CISCO

CISCO

Pada Rabu (5/6/2024), Cisco, perusahaan teknologi jaringan asal Amerika Serikat, mengadakan acara perdana Cisco Indonesia Security Summit di Indonesia. Menurut Managing Director Security Cisco Asia Pasifik, Jepang, dan China (APJC), Peter Molloy, acara ini diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran pelaku bisnis dan perusahaan di Indonesia terhadap keamanan serta potensi ancaman serangan siber yang dapat mengincar sistem dan jaringan mereka kapan saja

Acara ini juga menjadi penting setelah Cisco merilis laporan "Cybersecurity Readiness Index 2024" pada akhir Maret lalu. Laporan tersebut menunjukkan bahwa hanya sekitar 12 persen perusahaan atau organisasi di Indonesia yang cukup siap menghadapi risiko keamanan siber modern

Untuk melindungi data, sistem, dan jaringan perusahaan dari ancaman siber yang terus berkembang, Cisco telah mengintegrasikan teknologi Artificial Intelligence (AI) ke dalam berbagai solusi jaringan mereka, lanjut Peter

Peter menjelaskan kepada KompasTekno di sela-sela acara Cisco Indonesia Security Summit yang berlangsung di hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, "Cisco terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar tetap relevan. Dengan tren AI yang sedang berkembang, kami juga telah menghadirkan solusi yang memanfaatkan teknologi tersebut

Dua solusi terbaru dari Cisco yang mengadopsi teknologi AI adalah Cisco Hypershield dan Cisco AI Assistant for Security. Kedua solusi ini tidak hanya menjadi respond terhadap tantangan keamanan jaringan saat ini, tetapi juga mencerminkan komitmen Cisco dalam hal inovasi berkelanjutan. Cisco Hypershield, yang berfokus pada perlindungan jaringan dan data center, berfungsi sebagai penjaga pintu masuk yang cerdas, mampu mengidentifikasi dan merespons ancaman secara real-time. Sementara itu, Cisco AI Assistant for Security hadir sebagai asisten digital yang membantu administrator keamanan dengan memberikan analisis mendalam tentang potensi risiko dan kelemahan dalam sistem. Dengan mengintegrasikan algoritma pembelajaran mesin, kedua solusi ini memungkinkan organisasi untuk tidak hanya bertahan dari serangan tetapi juga proaktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terjamin

Cisco Hypershield adalah solusi yang dirancang untuk melindungi jaringan serta data center atau cloud dari berbagai ancaman, baik yang berasal dari jaringan lokal maupun dari cloud. Solusi ini juga berfungsi untuk mendeteksi celah (bug) dalam kebijakan yang ditetapkan oleh admin sistem. Dengan memanfaatkan AI, Cisco Hypershield mampu mendeteksi potensi bahaya dan serangan yang datang dari seluruh infrastruktur jaringan perusahaan dengan cepat. Hal ini memungkinkan deteksi dan penanganan ancaman dilakukan lebih efisien dibandingkan sebelumnya

Di sisi lain, Cisco AI Assistant for Security, seperti namanya, berperan sebagai asisten digital yang mirip dengan chatbot seperti Copilot atau ChatGPT. Asisten ini dapat mendeteksi, menangani, dan mengubah kebijakan sistem serta memperbaiki celah keamanan dengan mudah melalui prompt yang tersedia. Chatbot ini juga dapat digunakan untuk mengoperasikan solusi Cisco Hypershield dan solusi Cisco lainnya. Dengan demikian, administrator di data center atau cloud dapat mengelola dan memantau jaringan mereka dengan lebih efisien

"Kehadiran berbagai solusi AI ini tentu meringankan beban kerja perusahaan, khususnya bagi para admin dalam memantau ancaman siber yang terus berkembang saat ini," jelas Koo Juan Huat, Director Security Cisco Asean, pada kesempatan yang sama. Selain meluncurkan Cisco Hypershield dan Cisco AI Assistant for Security, Cisco berkomitmen untuk mengintegrasikan AI dalam sejumlah produk mereka ke depan

Teknologi AI yang akan diperkenalkan akan fokus pada tiga fungsi utama: pengalaman asisten AI (serupa dengan Cisco AI Assistant Security), deteksi berbasis AI, dan otomatisasi tindakan untuk mengidentifikasi ancaman secara mandiri. "Ini adalah langkah awal dari solusi AI kami. Ke depan, kami akan terus mengembangkan solusi yang dihadirkan agar dapat melindungi dan menghubungkan sistem jaringan berbagai perusahaan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, dengan cara yang efisien dan aman," tutup Peter


Bagikan artikel ini

Video Terkait