Jaringan 5G Berpotensi Beri Kontribusi Besar ke Ekonomi Global
- Balqis Alyamayadita Rahman
- •
- 26 Okt 2021 12.32 WIB
Global System for Mobile Communications Association (GSMA) memprediksi bahwa jaringan 5G akan memberikan kontribusi sebesar USD5 triliun atau Rp70.530,2 triliun terhadap ekonomi global pada tahun 2025 mendatang.
Hal tersebut dapat terjadi karena banyak negara yang memperoleh manfaat dari peningkatan produktivitas dan efisiensi yang disebabkan oleh peningkatan penggunaan layanan seluler. Terutama pada masa pandemi COVID-19 yang mempercepat transformasi digital sehingga banyak bisnis yang maju dengan teknologi baru dan fokus pada jaringan 5G.
Jaringan 5G pun akan memberikan keuntungan yang besar bagi semua sektor ekonomi pada periode ini, dan didukung dengan pandemi yang mendorong semua aktivitas dilakukan dengan teknologi digital. Sektor layanan serta industri manufaktur sendiri akan mendapatkan dampak yang paling besar.
"Selama pandemi COVID-19, ekosistem seluler bertindak sebagai penyelamat bagi orang-orang, bisnis, dan masyarakat. Industri ini menunjukkan ketahanannya, dan sekarang kita harus terus mendorong batas-batas kemungkinan," kata Kepala GSMA Asia Pasifik Julian Gorman dalam keterangan tertulis, Jumat (22/10/2021).
GSMA baru-baru ini juga mengumumkan pembentukan Komunitas Industri 5G Asia Pasifik (APAC) di Mobile 360 Asia Pasifik. Komunitas tersebut didirikan sebagai ekosistem baru bagi orang-orang yang mencari peluang dalam menghadapi industri 4.0 dan transformasi digital dari jaringan 5G.
Sebanyak 12 anggota berkontribusi di dalam Komunitas Industri 5G APAC, serta komunitas pasar berkembang IoT dan 5G yang memiliki lebih dari 500 anggota di lebih dari 30 negara. Anggota Komunitas Industri 5G APAC sendiri termasuk AIS, Axiata, DEPA, DHL, Globe, Huawei, Kominfo, Maxis, MDEC, Schneider Electric, Telkomsel, dan Viettel.
Julian Gorman menyampaikan bahwa tujuan dari didirikannya Komunitas Industri 5G APAC adalah untuk membuka kekuatan konektivitas 5G sehingga masyarakat dan industri dapat berkembang sebagaimana mestinya.
"Kami sangat senang mengumumkan pembentukan Komunitas Industri 5G APAC sebagai platform kolaborasi untuk mendukung inovasi, aplikasi, dan peluang bisnis industri 5G," ungkap Julian Gorman.