|
- 13 Jan 2023 11.08 WIB
Terdapat 1 Artikel Angkasa Pura Sarana Digital
Perkembangan teknologi Internet of Things (IoT) menjanjikan solusi yang mengubah paradigma pertanian di Indonesia. Konsep Smart Farming atau pertanian pintar menjadi salah satu solusi yang mengandalkan teknologi canggih seperti big data, penyimpanan cloud, dan IoT. Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), konsep ini dapat menjadi solusi untuk memperbaiki produktivitas lahan pertanian yang semakin berkurang di Indonesia.
Industri pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat vital dalam mendukung kehidupan manusia. Dengan pertumbuhan populasi global yang terus meningkat, kebutuhan akan pangan juga semakin tinggi. Untuk menghadapi tantangan ini, penerapan teknologi mutakhir, terutama artificial intelligence (AI), menjadi kunci dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan dalam pertanian.
|
China terus menggenjot penggunaan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) di berbagai sektor industri, termasuk pertanian. Salah satu inovasi terbaru adalah penggunaan robot AI untuk melakukan tugas-tugas pertanian secara efisien dan tanpa butuh istirahat.
|
Pertanian modern saat ini semakin banyak memanfaatkan algoritma machine learning untuk mengatasi berbagai tantangan, termasuk hama, penyakit tanaman, dan perubahan iklim. Teknologi ini menawarkan solusi yang tidak hanya meningkatkan hasil panen dan keuntungan petani saja, tetapi juga mengurangi limbah, emisi gas rumah kaca, serta pengurangan penggunaan pestisida.
|
Kelompok mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) kembangkan sistem berbasis IoT untuk bantu petani organik pantau lahan tanaman hidroponik.
|
Sebagai upaya revolusi teknologi dalam sektor pertanian Indonesia, PT Inagro Cipta Nusantara telah menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan agriteknologi terkemuka, DataFarming. Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia dengan memanfaatkan potensi besar yang ditawarkan oleh data satelit.
|
Produktivitas pertanian yang kian menurun membuat Wahono menciptakan drone, dengan harapan bisa mempermudah para petani dalam menghadapi revolusi industri 4.0
|
Tim dosen Institut Teknologi Sumatera (Itera) meluncurkan inovasi sistem pertanian cerdas berbasis internet of things dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), untuk melakukan efisiensi pemupukan hingga pengendalian lingkungan secara otomatis.
|
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengajak para pemuda untuk terlibat dalam proses transformasi pertanian dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan teknologi canggih sebagai pendekatan baru.
|
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) terus berinovasi dalam bidang teknologi pertanian untuk mendukung modernisasi sektor tersebut. Salah satu inisiatif terbaru mereka adalah pengembangan sistem penyiraman tanaman otomatis berbasis Internet of Things (IoT), yang kini mulai diperkenalkan kepada para petani di Bantul, khususnya anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Mawar I di Ngentak, Bangunjiwo, Kasihan.
|
Petrokimia Gresik terus mengukuhkan perannya dalam meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT) melalui program Smart Precision Farming. Pada tahun 2023, program ini mencapai kemajuan signifikan dengan pengembangan pupuk berteknologi nano, menjadi produk pertama yang dikembangkan di Indonesia. Pupuk ini dirancang untuk optimal diserap tanaman, menggabungkan teknologi nano untuk meningkatkan efisiensi pertanian.
|
Kepala Pusat Riset Mekatronika Cerdas Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRMC BRIN) Yanuandri Putrasari percaya bahwa pengembangan Internet of Things (IoT) bisa berperan dalam penguatan perikanan dan pertanian.