Mengenal Tor Browser, Software yang Dapat Mengakses Dark Web
- Rita Puspita Sari
- •
- 06 Jul 2024 17.01 WIB
Dark web merupakan bagian tersembunyi dari internet yang tidak dapat diakses secara langsung melalui mesin pencari konvensional seperti Google atau Bing. Keberadaannya kian mencuri perhatian setelah kasus peretasan PDNS 2 Surabaya.
Berbeda dengan surface web yang kita gunakan sehari-hari, yang mencakup situs web yang dapat diindeks dan diakses dengan mudah oleh mesin pencari. Dark web hanya dapat diakses menggunakan perangkat lunak khusus seperti The Onion Router atau yang biasa disebut Tor Browser. Berikut penjelasan dan sejarah dari Tor Browser.
Dilansir dari laman National Cyber Security Centre (NCSC), salah satu teknologi yang muncul sebagai solusi untuk melindungi anonimitas pengguna internet adalah The Onion Router, atau yang lebih dikenal dengan nama Tor Browser. Tor Browser adalah perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk menjelajahi internet secara anonim dan aman.
Sejarah dan Pengembangan Tor Browser
Tor browser awalnya dikembangkan pada pertengahan 1990-an oleh Laboratorium Penelitian Angkatan Laut Amerika Serikat. Tujuan awalnya adalah untuk melindungi komunikasi intelijen AS. Proyek ini kemudian diserahkan ke sektor publik, dan pada tahun 2002, kode sumber Tor dirilis di bawah lisensi bebas.
Berdasarkan laporan dari NCSC, Tor dikembangkan oleh US Naval Research Laboratory untuk melindungi komunikasi pemerintah AS. Sekarang dikelola oleh organisasi nirlaba The Tor Project, Inc.
Bagaimana Cara Kerja Tor Browser?
Tor Browser bekerja dengan menggunakan teknologi The Onion Router (Tor), yang dirancang untuk menjaga privasi dan anonimitas pengguna saat menjelajahi internet. Berikut adalah cara kerja utama Tor Browser:
- Enkripsi Lalu Lintas: Ketika pengguna menggunakan Tor Browser, lalu lintas internet mereka dienkripsi sebelum dikirim melalui jaringan Tor. Ini membuat sulit bagi pihak yang memantau untuk melacak atau memahami informasi yang dikirim atau diterima oleh pengguna.
- Jaringan Relay (Node): Lalu lintas internet yang dienkripsi kemudian diteruskan melalui serangkaian node atau komputer yang dioperasikan secara sukarela oleh sukarelawan di seluruh dunia. Setiap node hanya mengetahui node sebelumnya dan node berikutnya dalam rantai, sehingga tidak ada node tunggal yang memiliki informasi lengkap tentang perjalanan lalu lintas dari awal hingga tujuan akhir.
- Pengalihan Acak: Setiap kali data diteruskan melalui node dalam jaringan Tor, alamat IP pengguna diubah secara acak. Hal ini membantu menjaga anonimitas pengguna dengan mengaburkan jejak digital mereka.
- Koneksi Terakhir: Setelah data mencapai node terakhir dalam rantai Tor, data tersebut didekripsi dan diteruskan ke tujuan akhir di internet. Tujuan akhir ini tidak mengetahui asal mula data tersebut, karena asalnya telah dienkripsi dan dilewatkan melalui banyak node.
Dengan menggunakan Tor Browser, pengguna dapat mengakses konten di internet secara anonim, menghindari pemantauan oleh pihak ketiga, seperti penyedia layanan internet (ISP) atau pemerintah. Meskipun Tor Browser memberikan anonimitas yang kuat, penggunaan yang tidak bijak juga dapat membuka peluang bagi aktivitas ilegal, seperti perdagangan narkoba atau penyebaran konten ilegal, yang sering terkait dengan dark web.
Penggunaan Tor Browser
Meskipun sering dikaitkan dengan aktivitas ilegal, Tor memiliki banyak penggunaan yang sah dan bahkan penting:
- Perlindungan Privasi: Bagi mereka yang tinggal di negara dengan sensor internet yang ketat, Tor menyediakan akses ke informasi tanpa takut pemantauan pemerintah.
- Jurnalisme dan Aktivisme: Jurnalis dan whistleblower menggunakan Tor untuk berkomunikasi secara aman dengan sumber mereka dan melindungi identitas informan.
- Penelitian Sensitif: Peneliti medis dan sosial menggunakan Tor untuk melakukan penelitian tentang topik-topik sensitif tanpa mengungkapkan identitas partisipan.
- Bisnis: Beberapa perusahaan menggunakan Tor untuk melindungi informasi rahasia dari pesaing atau pihak yang tidak berwenang.
Dark Web dan Kontroversinya
Tor sendiri memiliki banyak penggunaan yang sah, termasuk melindungi privasi individu, memungkinkan akses ke situs yang diblokir, dan memfasilitasi komunikasi anonim untuk jurnalis dan aktivis. Kendati demikian, anonimitas yang ditawarkan Tor juga telah menarik perhatian mereka yang ingin menyembunyikan aktivitas ilegal:
- Dark Web Marketplaces: Pasar gelap online seperti Silk Road, yang terkenal karena perdagangan narkoba, beroperasi melalui layanan tersembunyi Tor.
- Penyebaran Konten Ilegal: Tor telah digunakan untuk menyebarkan materi eksploitasi anak dan konten ekstremis lainnya.
- Kejahatan Siber: Beberapa pelaku kejahatan siber menggunakan Tor untuk menyembunyikan identitas mereka saat melakukan serangan atau menyebarkan malware.
- Penghindaran Sanksi: Ada kekhawatiran bahwa Tor dapat digunakan untuk menghindari sanksi ekonomi internasional.
Tor Browser, dengan teknologi The Onion Router-nya, menjadi sarana yang kontroversial namun penting dalam memfasilitasi anonimitas dan akses terhadap informasi di internet. Meskipun banyak digunakan untuk aktivitas ilegal, Tor juga memiliki peran krusial dalam melindungi privasi individu dan mendukung kebebasan berbicara di negara-negara yang otoriter. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih dalam tentang Tor Browser dan penggunaannya yang beragam menjadi penting untuk memahami dampaknya terhadap internet dan masyarakat global.