QuillBot dan Grammarly: Kolaborasi AI untuk Tulisan Akademik
- Muhammad Imam Ma'ruf
- •
- 09 Agu 2025 03.28 WIB
AI Generative
Sebagai seorang dosen sekaligus peneliti, saya memahami bahwa menulis bukan sekadar merangkai kata-kata indah. Tulisan yang baik harus lahir dari ide yang jernih, orisinal, dan disajikan dengan struktur yang rapi. Namun, ada satu tantangan yang hampir semua akademisi hadapi: bagaimana memastikan ide itu tersampaikan dengan sempurna tanpa cacat bahasa.
Di era digital saat ini, kita beruntung memiliki berbagai asisten berbasis kecerdasan buatan (AI) yang bisa membantu. Dua yang paling sering digunakan oleh penulis akademik maupun profesional adalah QuillBot dan Grammarly. Sekilas, keduanya terlihat mirip. Namun, berdasarkan pengalaman saya, mereka justru memiliki peran berbeda dan saling melengkapi. Ibarat arsitek dan insinyur yang bekerja sama, keduanya membantu membangun sebuah “mahakarya tulisan” yang kokoh dan bernilai.
Mengenal QuillBot: Sang Arsitek Kalimat
Mari kita mulai dengan QuillBot. Alat ini dapat kita bayangkan seperti seorang arsitek yang pandai menyusun ulang struktur bangunan. Fungsinya yang paling menonjol adalah parafrasa.
Ketika kita memasukkan kalimat atau paragraf yang panjang, QuillBot akan menyajikan kembali versi-versi baru dengan pilihan kata yang berbeda, susunan kalimat yang segar, namun tetap mempertahankan makna inti. Inilah mengapa banyak penulis memanfaatkan QuillBot saat mengalami writer’s block atau ingin menghindari terlalu banyak kesamaan dengan sumber referensi.
Bagi peneliti, hal ini sangat penting. Dalam penulisan akademik, ada bahaya self-plagiarism atau kemiripan yang tidak disengaja dengan karya sebelumnya. Dengan bantuan QuillBot, tulisan bisa diolah ulang sehingga lebih bervariasi, tetap orisinal, dan tidak menyalahi etika akademik.
QuillBot juga menyediakan beberapa mode, mulai dari standard hingga fluency, yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, jika ingin tulisan terdengar lebih alami, mode fluency akan membantu menghasilkan kalimat yang lebih luwes.
Mengenal Grammarly: Sang Editor Pribadi
Berbeda dengan QuillBot, Grammarly lebih berperan sebagai editor senior yang teliti. Ia bukan merombak ide, melainkan memastikan teks yang kita tulis bebas dari kesalahan.
Grammarly berfungsi sebagai penjaga gerbang dalam hal tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan gaya penulisan. Ia mampu menyoroti setiap detail kecil, mulai dari koma yang salah tempat hingga pilihan kata yang kurang tepat. Bahkan, ia juga bisa menilai kejelasan dan nada tulisan: apakah terdengar ramah, formal, atau netral.
Keunggulan Grammarly adalah analisisnya yang mendalam. Ia memastikan setiap kalimat memenuhi standar profesional. Hal ini sangat penting, terutama bagi penulis akademik yang ingin memastikan tulisannya layak dipublikasikan dalam jurnal bereputasi.
Namun, perlu dicatat bahwa banyak fitur terbaik Grammarly hanya tersedia di versi premium. Biayanya cukup tinggi, tetapi sebanding dengan manfaat yang diperoleh.
Sinergi dan Manfaat di Meja Kerja Akademisi
Di era di mana AI kini meresap dalam setiap lini, QuillBot dan Grammarly tidak hanya membantu, tetapi juga berevolusi. Kemampuan AI mereka telah membuat QuillBot kini memiliki pemeriksa tata bahasa dasar, sementara Grammarly juga menawarkan saran untuk menulis ulang kalimat secara keseluruhan. Sinergi keduanya sangat efektif: saya biasanya menggunakan QuillBot untuk menyegarkan draf awal, membantu saya keluar dari pola penulisan yang monoton dan memastikan setiap gagasan memiliki "nafas" yang orisinal. Setelah draf itu selesai, saya akan memasukkannya ke Grammarly untuk dipoles. Grammarly akan memastikan bahwa semua struktur baru itu tidak mengandung kesalahan tata bahasa, ejaan, atau tanda baca yang bisa merusak kredibilitas.
Untuk para mahasiswa, strategi ini juga sangat bermanfaat. Menggunakan QuillBot dapat melatih mereka untuk tidak sekadar menyalin-tempel, melainkan memahami ide dan menyajikannya dengan cara mereka sendiri, sebuah keterampilan dasar dalam menulis akademik. Kemudian, Grammarly membantu mereka mengoreksi kesalahan dasar yang sering terlewat.
Tips Penggunaan Optimal: Jangan Pernah Percaya Sepenuhnya
Meskipun keduanya sangat canggih, ada satu tips terpenting yang tidak boleh dilupakan: jangan pernah bergantung sepenuhnya pada mereka. Anggaplah keduanya sebagai alat bantu, bukan pengganti otak. Selalu baca kembali hasil parafrase dari QuillBot dan saran koreksi dari Grammarly.
Terkadang, AI bisa memberikan saran yang kaku atau bahkan mengubah makna yang sebenarnya. Gunakanlah naluri dan pengetahuan Anda sebagai peneliti untuk memastikan hasil akhirnya sesuai dengan apa yang Anda maksud.
Menimbang Kelebihan dan Kekurangan
QuillBot unggul dalam kemudahannya memparafrase, dengan berbagai mode yang bisa disesuaikan, menjadikannya penyelamat saat kita buntu ide. Namun, kadang-kadang hasilnya bisa terdengar kurang natural. Di sisi lain, Grammarly adalah master dalam urusan koreksi dan pemolesan dengan akurasi yang luar biasa, tetapi fitur terbaiknya hanya tersedia dalam versi berbayar yang cukup mahal dan terkadang sarannya bisa terlalu formal untuk konteks tertentu.
Pada akhirnya, QuillBot dan Grammarly adalah dua sisi dari koin yang sama—mereka adalah alat yang dirancang untuk memberdayakan penulis. Mereka bukan sekadar robot, melainkan mitra yang bisa kita ajak berkolaborasi untuk menghasilkan tulisan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih orisinal, asalkan kita tahu cara menggunakannya dengan bijak.
