Sedot Tinja Berbasis IoT, Solusi Pengelolaan Limbah Berkelanjutan


Global Supply Chain Sustainabillity

Global Supply Chain Sustainabillity

Program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2), yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), merupakan inisiatif penting dalam pengembangan sanitasi untuk pengolahan air limbah domestik. L2T2 diwajibkan untuk dilaksanakan oleh semua pemerintah kabupaten/kota sebagai bagian dari upaya untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).

Tujuan tersebut, yang diharapkan dapat tercapai pada tahun 2019, tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), mencakup 100 persen akses air bersih, pengurangan lingkungan kumuh hingga 0 persen, dan 100 persen akses sanitasi yang layak. Program ini menyediakan layanan penyedotan lumpur tinja secara terjadwal untuk seluruh rumah tangga di kabupaten/kota, bukan hanya berdasarkan kebutuhan mendesak ketika tangki septik sudah penuh atau mengalami kebocoran.

Seluruh pemilik tangki septik diharapkan mendapatkan layanan ini, dengan frekuensi penyedotan yang ditentukan antara dua hingga lima tahun sekali, tergantung pada kondisi lokal dan kesepakatan di masing-masing daerah.

Dalam rangka mendukung program pemerintah tersebut, Bima Sakti Alterra (BSA) berkomitmen untuk memberikan solusi yang sesuai dengan kondisi di lapangan. BSA mengembangkan sistem pengelolaan limbah domestik yang berkelanjutan melalui penerapan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) dan machine learning, yang dikenal sebagai Bima Sakti Smart IPALD System.

BSA telah menerapkan Smart IPALD System di dua lokasi, yaitu pengelolaan limbah tinja di Suwung, Denpasar, Bali dengan kapasitas 4.000 meter kubik, dan pengelolaan limbah grey water di Puspem Badung dengan kapasitas 150 meter kubik. Melalui penerapan sistem ini, BSA dapat meningkatkan efisiensi, keamanan, dan keberlanjutan dalam pengelolaan limbah domestik. Inovasi teknologi yang ditawarkan oleh BSA mendapatkan perhatian positif dari Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, yang mengapresiasi upaya BSA dalam menciptakan solusi lokal yang efektif untuk mengatasi masalah air dan limbah di Indonesia. Dalam acara World Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali, Basuki mengungkapkan kekagumannya terhadap teknologi yang dikembangkan BSA, menyatakan bahwa kualitas yang ditawarkan tidak kalah dengan teknologi yang ada di luar negeri.

Putri Respati, Direktur BSA, juga menghargai respon positif dari Basuki, yang dianggap sebagai dorongan untuk terus mengembangkan produk-produk berkualitas dari karya anak bangsa. "Respon yang baik ini tentu menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi dan memberikan manfaat bagi negara ini," ungkap Putri dalam sebuah wawancara. Setelah penyelenggaraan WWF, BSA menerima banyak peluang untuk menjalin kolaborasi dengan berbagai mitra dan kolaborator, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Putri menambahkan bahwa perkembangan teknologi akan lebih optimal jika didukung oleh berbagai pihak yang memiliki visi dan misi serupa dalam mengatasi isu air di tingkat lokal maupun global. "Kami sangat optimis dapat bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menciptakan solusi yang lebih efektif dan efisien demi keberlanjutan akses air bersih dan pengelolaan limbah di Indonesia, serta di seluruh dunia," tambah Putri.

Dengan kemampuan dalam mengelola air dan limbah domestik, BSA berencana untuk memperluas penerapan solusi dan teknologinya ke pasar internasional. BSA membuka peluang bagi perusahaan atau lembaga asing yang memiliki fokus dan visi misi yang sama terkait keberlanjutan air bersih dan limbah. Kerja sama ini harus didasarkan pada prinsip saling menguntungkan, penghormatan terhadap kedaulatan nasional, serta penyesuaian dengan konteks lokal agar implementasi solusi yang diadopsi dapat berhasil. Selain itu, BSA juga memberikan kesempatan kepada instansi pemerintah, swasta, dan pihak luar negeri untuk mengimplementasikan proof of concept (POC) bagi beberapa produk dan teknologi yang mereka miliki.

Proses POC yang dilakukan diharapkan dapat memberikan wawasan komprehensif untuk pengembangan teknologi BSA, sehingga mereka dapat menawarkan solusi yang optimal dan tepat sasaran. Dengan demikian, BSA bertekad untuk terus berinovasi dan berkolaborasi demi menghadirkan solusi yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.


Bagikan artikel ini

Video Terkait