Satelit Intelsat 33e Hancur di Orbit Luar Angkasa
- Nikita Dewi Kurnia Salwa
- •
- 28 Okt 2024 14.00 WIB
Satelit komunikasi Intelsat 33e, yang dirancang oleh Boeing, mengalami kerusakan parah di orbit luar angkasa. Operator satelit tersebut, International Satellite (Intelsat), menginformasikan bahwa Intelsat 33e telah berhenti berfungsi dengan baik dan tidak lagi dapat terhubung dengan sistem yang ada. Penyebab dari insiden ini masih belum sepenuhnya jelas, namun pihak Intelsat menyebut adanya “anomali” yang terjadi pada hari Sabtu, 19 Oktober. Tiga hari setelahnya, pada hari Senin, 21 Oktober, Intelsat 33e mengalami “total loss”, yang berarti kehilangan kontak sepenuhnya dengan satelit tersebut.
Dalam upaya untuk memahami situasi ini, Intelsat menyatakan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan Boeing, selaku produsen satelit, serta lembaga pemerintah terkait untuk menganalisis data dan pengamatan yang tersedia. Selain itu, Angkatan Luar Angkasa AS (US Space Force) saat ini sedang memantau sekitar 20 bagian dari puing-puing yang dihasilkan akibat insiden ini. Namun, informasi resmi mengenai jumlah total potongan puing yang ada masih belum dirilis. Perusahaan pelacakan satelit, ExoAnalytic Solutions, menyebutkan bahwa mereka sedang memantau sebanyak 57 potongan puing yang kemungkinan terkait dengan satelit yang hilang ini.
Intelsat 33e diluncurkan pada tahun 2016 dengan tujuan menyediakan layanan komunikasi yang mencakup wilayah Eropa, Asia, dan Afrika. Namun, sebelum mengalami kerusakan total pada tahun ini, satelit tersebut telah menghadapi berbagai masalah selama masa operasinya di orbit. Salah satu isu yang paling signifikan adalah masalah propulsi yang dialami tak lama setelah peluncurannya. Masalah ini mengakibatkan satelit mencapai orbit yang direncanakan lebih lambat dari yang diharapkan. Selain itu, pada tahun 2017, satelit ini kembali mengalami masalah serupa yang menyebabkan masa operasinya berkurang sebesar 3,5 tahun dari estimasi awal 15 tahun.
Keadaan ini menunjukkan bahwa Intelsat 33e bukanlah satelit yang berjalan mulus sejak awal, dan masalah-masalah yang dihadapi dalam perjalanannya di luar angkasa cukup serius. Tak hanya itu, kejadian ini juga mengingatkan pada pengalaman Intelsat lainnya, di mana satelit buatan Boeing lainnya, yaitu Intelsat 29e, juga mengalami kerusakan total pada tahun 2019 setelah beroperasi selama tiga tahun di orbit. Pengalaman-pengalaman ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh operator satelit dalam menjaga keandalan teknologi komunikasi luar angkasa.
Situasi ini menciptakan perhatian lebih luas terhadap aspek keselamatan dan keberlanjutan operasional satelit di luar angkasa. Mengingat semakin banyaknya satelit yang diluncurkan, termasuk dari berbagai perusahaan dan lembaga pemerintah, masalah puing-puing luar angkasa menjadi isu yang semakin mendesak. Potongan-potongan dari satelit yang hancur dapat berpotensi menjadi ancaman bagi satelit lainnya yang beroperasi di orbit yang sama, sehingga memerlukan pemantauan yang lebih intensif dan tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko tabrakan di luar angkasa.
Intelsat, sebagai salah satu pemain utama dalam industri komunikasi satelit, kini berada dalam posisi yang perlu memikirkan langkah-langkah strategis untuk menangani insiden ini dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Dengan kolaborasi antara perusahaan, lembaga pemerintah, dan pihak-pihak terkait lainnya, diharapkan analisis mendalam dapat dilakukan untuk memahami penyebab kegagalan ini dan merumuskan solusi yang dapat memperkuat sistem komunikasi satelit di masa mendatang.
Kesimpulannya, kerusakan Intelsat 33e adalah pengingat penting tentang kerumitan dan tantangan dalam operasi satelit. Dengan pengalaman yang telah ada, baik dari Intelsat 33e maupun satelit lainnya, industri perlu terus berinovasi dan meningkatkan standar untuk memastikan keamanan dan efisiensi operasional di luar angkasa. Keterlibatan semua pemangku kepentingan dalam menyelesaikan masalah ini sangat penting untuk masa depan komunikasi satelit global.