Persiapkan Generasi Muda, Samsung Gelar SIC Project Competition 2
- Arundati Swastika Waranggani
- •
- 08 Okt 2020 09.27 WIB
Adanya revolusi industri 4.0 memunculkan berbagai pemanfaatan teknologi baru. Selain itu ada juga kategori pekerjaan yang semakin beragam dan tidak pernah ada sebelumnya. Beradasarkan laporan yang dirilis WEF (World Economic Forum) pada 2018, jenis pekerjaan yang akan alami peningkatan adalah analisis data dan ilmuwan, pengembang perangkat lunak dan aplikasi, serta e-commerce dan spesialis sosial media.
Maka menghadapi tantangan pekerjaan yang berbasis teknologi dan informasi tersebut, Samsung Electronics Indonesia menghadirkan program Samsung Innovation Campus (SIC) yang dilaksanakan di beberapa SMA dan SMK.
Program SIC di SMA dan SMK ini merupakan bagian dari corporate citizenship Samsung Electronics Indonesia yang telah berjalan sejak Januari 2020. Program SIC memberikan pelatihan Coding dan Programming yang terdiri atas Scratch 1, 2, & 3, Rurple, C-Programming, Arduino, dan Algorithm Problem Solving Base pada sekolah mitra.
Mengukur indikator hasil dari pelatihan tersebut, Samsung kemudian menggelar puncak program SIC dengan SIC Competition 2020. Kompetisi ini menampilkan proyek kreasi para murid sekolah mitra program SIC.
Program SIC Pilot sendiri merupakan hasil kerja sama Samsung dengan NGO (non-profit organization) terbesar di dunia, yaitu JA Worldwide. NGO ini berfokus untuk membekali generasi muda mengenai pekerjaan dan kewirausahaan.
Direktur Jenderal Vokasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. pun menyampaikan bahwa keterlibatan berbagai pihak penting untuk mempersiapkan lulusan SMA dan SMK menghadapi industri 4.0.
“Adopsi teknologi pada revolusi industri 4.0 merupakan tantangan tersendiri, salah satunya berimplikasi adanya disrupsi teknologi dalam berbagai lini,” tutur Wikan, Senin (5/10/2020).
Wikan juga mengatakan bahwa lulusan SMA dan SMK tidak hanya harus dibekali materi pembelajaran yang meningkatkan kompetensi dasar, tetapi juga dengan materi yang berorientasi pada keterampilan dunia kerja di masa depan.
Menurut Wikan. Materi yang berorientasi pada dunia kerja di masa depan atau revolusi industri 4.0 ini penting karena banyak kompetensi baru akan lahir, serta tuntutan kemampuan dan pekerjaan baru yang mungkin saat ini belum bisa dibayangkan.
“Kontribusi perusahaan dan industri pun sangat berperan dalam hal ini. Karenanya, kami mengapresiasi apa yang telah dilakukan Samsung untuk mendukung dunia pendidikan Indonesia. Kami harap program pembelajaran yang Samsung hadirkan bisa menjadi pembekalan bagi para lulusan untuk menghadapi era industri 4.0,” jelas Wikan.
Direktur Manajemen R&D Samsung Indonesia, Risman Adnan juga menyampaikan mengenai tantangan industri 4.0 untuk para generasi muda.
“Tantangan era industri 4.0 akan sulit untuk dihadapi para lulusan SMA dan SMK, tanpa dibekali pendidikan yang membentuk keahlian. Oleh sebab itu, kami menaruh perhatian besar pada peningkatan kualitas pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan di era tersebut,” jelas Risman pada puncak SIC Competition 2020, Senin (5/10/2020).
Risman juga menjelaskan bahwa SIC adalah program global yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi digital. Sebagai program berkelanjutan, ke depannya Samsung menargetkan untuk bermitra dengan lebih banyak sekolah di Indonesia.