Remote Working di Era Digital: Peluang Profesi Asisten Virtual
- Muhammad Bachtiar Nur Fa'izi
- •
- 13 Agt 2024 00.42 WIB
Kerja jarak jauh yang semakin populer di era digital ini membuka peluang besar bagi profesi asisten virtual, yang kini menjadi salah satu tren yang paling diperbincangkan di dunia kerja. Profesi ini tidak hanya memungkinkan seseorang untuk bekerja dari kenyamanan rumah, tetapi juga memberi keleluasaan untuk mengatur jadwal mereka sendiri.
Dengan fleksibilitas ini, asisten virtual dapat mengelola beberapa proyek secara bersamaan, membantu klien dari beragam industri tanpa harus hadir secara fisik di kantor. Fenomena ini mendorong banyak orang untuk beralih dari pekerjaan konvensional ke dunia freelancing, di mana mereka bisa menjelajahi berbagai peluang dan berkolaborasi dengan berbagai klien di seluruh dunia
Muhammad Awaluddin, Founder Indonesia Digital Society Forum (IDSF), menyatakan bahwa perkembangan teknologi dan digitalisasi di berbagai sektor telah mendorong munculnya berbagai profesi baru yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan. Kini, banyak pekerjaan yang dapat dilakukan secara remote berkat kemajuan infrastruktur teknologi informasi, termasuk profesi asisten yang sekarang dapat dilakukan dari jarak jauh. Ini juga menciptakan peluang bagi individu di berbagai daerah, termasuk di wilayah terpencil, untuk masuk ke pasar kerja tanpa harus berpindah tempat tinggal
Menurut Awaluddin, profesi asisten virtual kini berkembang pesat dan menjadi esensial dalam mendukung kebutuhan bisnis modern. "Kerja jarak jauh ini menguntungkan baik perusahaan maupun asisten virtual itu sendiri," ujarnya dalam webinar "The Future of Virtual Assistants: Job Opportunities and Building Effective Working Relationship with Clients" pada 10 Agustus 2024. Perusahaan dapat menghemat biaya sewa kantor dan infrastruktur, sementara asisten virtual memiliki peluang yang lebih besar untuk memaksimalkan potensi mereka
Webinar tersebut diselenggarakan oleh PT Askara Samasta Humanika (Asah), sebuah startup yang bergerak di bidang manajemen proses bisnis (BPM) dan berfokus pada inovasi dalam meningkatkan produktivitas. Awaluddin menambahkan bahwa di awal abad ke-20, profesi asisten lebih berfokus pada tugas-tugas administratif seperti penjadwalan dan pengarsipan. Namun, dengan perkembangan teknologi digital, cakupan pekerjaan asisten kini meluas dan mencakup berbagai aspek, mulai dari manajemen media sosial hingga analisis data. Evolusi ini menunjukkan betapa pentingnya adaptasi dan pembaruan keterampilan untuk memperhatikan kebutuhan pasar yang terus berubah
Menurut riset Business Insider, pasar asisten virtual diperkirakan akan terus meningkat dari US$ 2,5 miliar pada 2021 menjadi US$ 10 miliar pada 2027. Pertumbuhan yang pesat ini mencerminkan bukan hanya perubahan dalam cara kerja, tetapi juga evolusi kebutuhan bisnis modern. Profesi asisten virtual kini mencakup berbagai bidang, seperti manajemen media sosial, layanan pelanggan, e-commerce, konten kreator, manajemen proyek, dan sumber daya manusia. Misalnya, dalam manajemen media sosial, asisten virtual mampu membantu perusahaan memberikan respons cepat terhadap pelanggan dan mengelola konten dengan strategi yang lebih terarah. Sedangkan dalam e-commerce, mereka memainkan peran penting dalam mengelola produk, menjaga komunikasi dengan konsumen, dan mengawasi proses penjualan agar tetap efisien
Awaluddin menekankan bahwa perkembangan profesi ini sejalan dengan berbagai manfaat yang diperoleh perusahaan. Penggunaan asisten virtual membantu perusahaan menghemat biaya operasional dan meningkatkan efisiensi produksi, karena mereka bekerja sesuai keterampilan dan kompetensi yang dimiliki. Selain itu, pekerjaan menjadi lebih efektif berkat pemanfaatan teknologi digital. Misalnya, dengan adanya alat otomatisasi, asisten virtual dapat mengelola tugas harian seperti menjadwalkan pertemuan dan mengirim email, memberikan lebih banyak waktu kepada tim manajemen untuk fokus pada strategi pengembangan bisnis yang lebih besar
"Profesi asisten virtual akan terus berkembang seiring dengan semakin meluasnya penerapan artificial intelligence dan otomatisasi," tambahnya. Inovasi di bidang ini tidak hanya membantu dalam penghematan biaya, tetapi juga membuka peluang bagi individu di berbagai belahan dunia untuk menawarkan keterampilan mereka dan menciptakan potensi pendapatan baru. Transformasi ini menunjukkan bahwa semakin banyak bisnis yang menyadari pentingnya fleksibilitas dalam operasi mereka melalui dukungan asisten virtual yang handal dan profesional
Hadisantoso, CEO PT Askara Samasta Humanika, mengungkapkan bahwa perusahaannya akan segera meluncurkan platform yang mempertemukan asisten virtual dengan calon klien. "Perkembangan pesat profesi asisten virtual di era digital ini juga didorong oleh adanya berbagai platform yang menghubungkan perusahaan atau klien dengan asisten virtual secara global," ujar Hadisantoso. Ia menambahkan bahwa platform tersebut tidak hanya akan memudahkan pencarian dan penawaran jasa asisten virtual, tetapi juga menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan di mana kedua belah pihak, baik pencari maupun penyedia layanan, dapat berkolaborasi secara efektif untuk mencapai tujuan bisnis mereka