Salah satu pertanyaan yang muncul adalah bagaimana pusat data dapat memenuhi kebutuhan energi yang semakin tinggi dari aplikasi AI tanpa mengorbankan kinerja operasionalnya. Di sinilah proyek Climatik, yang diprakarsai oleh Red Hat bekerja sama dengan Intel, Bloomberg, dan IBM, berperan penting. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi energi di pusat data dengan memanfaatkan pendekatan canggih yang dikenal sebagai power capping atau pembatasan daya, yang memungkinkan pusat data mengatur penggunaan energi secara lebih efisien tanpa mengorbankan kinerja.
Pembatasan daya adalah teknik untuk mengontrol penggunaan energi secara lebih terstruktur dan terukur. Proyek Climatik memanfaatkan berbagai alat teknologi seperti Kubernetes, Prometheus, Kepler, dan Custom Resource Definitions (CRD) untuk memantau dan mengelola konsumsi daya secara real-time. Dengan cara ini, pusat data dapat meratakan lonjakan konsumsi energi yang biasanya terjadi akibat beban kerja AI yang sangat intensif, sambil memastikan kinerja aplikasi tetap terjaga.
Intinya, pendekatan pembatasan daya seperti yang diterapkan oleh Climatik ini mirip dengan menetapkan anggaran energi yang ketat. Administrator Kubernetes dapat menyesuaikan batasan konsumsi daya ini secara dinamis sesuai dengan kebutuhan, sehingga proses tetap berjalan lancar dan efisien meski dengan pembatasan energi. Pembatasan daya yang disesuaikan dengan baik memastikan bahwa aplikasi AI yang memerlukan daya besar tetap dapat berjalan dengan optimal meskipun ada pembatasan konsumsi energi.
Climatik tidak hanya sekadar solusi teknologi biasa, tetapi merupakan sistem yang dibangun di atas tumpukan cloud-native yang kuat, yang dapat disesuaikan dengan berbagai infrastruktur yang sudah ada. Beberapa teknologi kunci yang membuat proyek ini berhasil antara lain:
- Kubernetes – Platform yang mengelola beban kerja berbasis kontainer dengan efisien, memastikan alokasi sumber daya yang tepat bagi setiap aplikasi.
- Prometheus dan Kepler – Sistem pemantauan yang secara konstan mengawasi metrik konsumsi daya, memberikan data real-time untuk penyesuaian daya yang cepat.
- Custom Resource Definitions (CRD) – Menentukan kebijakan pembatasan daya yang spesifik dan disesuaikan dengan kebutuhan tugas tertentu.
- Pengontrol – Terus-menerus mengoptimalkan batas daya berdasarkan informasi yang diperoleh dari sistem pemantauan.
- Webhook – Memastikan kebijakan pembatasan daya dapat diterapkan dan ditegakkan dengan cepat untuk menjaga efisiensi energi.
Melalui integrasi teknologi-teknologi ini, Climatik memungkinkan pusat data untuk mengurangi konsumsi energi mereka tanpa mengganggu kinerja aplikasi AI yang terus berkembang.
Penerapan sistem seperti Climatik membawa berbagai keuntungan yang sangat penting. Efisiensi energi, di mana konsumsi daya dapat diatur dengan lebih baik untuk mengurangi pemborosan energi sambil tetap mempertahankan kinerja yang dibutuhkan oleh aplikasi AI. Keuntungan lainnya adalah kontribusi terhadap sasaran keberlanjutan; dengan meminimalkan penggunaan energi, bisnis dapat mengurangi emisi karbon mereka, yang semakin penting dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global. Selain itu, kinerja yang dioptimalkan memungkinkan aplikasi AI tetap berjalan dengan efisien meskipun terdapat batasan daya yang diterapkan.
Melihat perkembangan teknologi yang semakin pesat, kebutuhan akan solusi efisiensi energi seperti Climatik akan terus berkembang. AI dan komputasi awan memerlukan pendekatan yang lebih cerdas dalam pengelolaan energi, dan Climatik memberikan solusi praktis dan inovatif bagi pusat data yang ingin menyeimbangkan keberlanjutan dengan kinerja. oleh karena itu, Climatik berkomitmen untuk terus berinovasi dengan mengintegrasikan teknologi terbaru guna mewujudkan pusat data yang lebih ramah lingkungan dan efisien.