Tingkatkan Akurasi, Menkes Ingin Buat Big Data Medis Warga
- Arundati Swastika Waranggani
- •
- 30 Jul 2021 11.25 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berencana untuk mengumpulkan data kesehatan masyarakat dalam satu ekosistem big data. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat layanan kesehatan lebih personal bagi tiap warga, karena warga negara berhak atas akses dan layanan kesehatan yang layak.
“Saya yakin big data IoT (Internet of Things) akan mengubah sektor kesehatan di masa yang akan datang, dengan adanya data yang lebih akurat, layanan kesehatan juga akan lebih personal.” tutur Budi dalam virtual launch Bank Dunia, Kamis (29/7/2021).
Budi menyebut bahwa ekosistem big data ini terbentuk dengan menggabungkan data kesehatan warga dari berbagai sumber, mulai dari jam digital yang dipakai, apotek yang menjual obat, hingga rumah sakit. Nantinya data-data tersebut akan digabungkan dalam satu aplikasi, agar tenaga medis mampu memiliki data lengkap dari pasien yang diperiksa.
“Contohnya saya suka berenang dan berlari. Data personal itu akan dimiliki saya dan Garmin (merk jam digital). Ketika saya beli dari apotek, data saya direkam di apotek tersebut. Kita akan membangun platform atau wahana regulasi untuk mempercepat ketiganya,” kata Budi.
Namun kemudian data pribadi tiap warga menjadi hal utama yang membutuhkan izin pemiliknya. Budi mengungkap pihaknya akan membuat regulasi mengenai bagaimana data tersebut bisa dimiliki fasilitas kesehatan dan orang pribadi secara legal. Data pun akan terjaga dalam sandbox dan digunakan untuk peningkatan kualitas diagnosa maupun analisis medis.
“Selain itu juga harus ada standar bagaimana data tersebut bisa diakses. Kita akan bertanya pada individu, ini nantinya apakah mereka rela atau mau mengkontribusikan data mereka dengan nama dan tanggal lahir ke pemerintah? Supaya pemerintah punya kumpulan data yang sangat besar,” pungkas Budi.