Intel Mantapkan Desain GPU Chiplet untuk Pengolahan Grafis
- Nikita Dewi Kurnia Salwa
- •
- 19 jam yang lalu
Intel, perusahaan teknologi terkemuka yang dikenal karena prosesor, tengah mempersiapkan inovasi baru di sektor pengolahan grafis dengan mengembangkan desain GPU chiplet. Setelah lama tidak terdengar di pasar GPU diskrit, kabar ini muncul dari penemuan TechSpot dan pengguna X (sebelumnya Twitter) bernama Underfox, yang menunjukkan bahwa Intel telah mematenkan desain chiplet. Desain ini berbeda dari pendekatan monolitik yang umumnya digunakan dalam kartu grafis, termasuk generasi pertama Intel Arc Alchemist.
Desain monolitik menggabungkan semua komponen dalam satu chip besar, sedangkan chiplet membagi komponen menjadi beberapa modul kecil yang saling terhubung. Konsep ini mirip dengan puzzle, di mana setiap potongan (chiplet) memiliki fungsi spesifik dan dapat digabungkan untuk membentuk GPU yang lebih besar.
Keuntungan utama dari desain chiplet terletak pada modularitas dan skalabilitas. Modularitas memungkinkan produsen untuk mengganti atau meningkatkan modul tertentu tanpa harus merancang ulang seluruh chip, memberikan fleksibilitas dalam penyesuaian produk. Misalnya, pengguna dapat mengganti modul ray tracing dengan versi lebih canggih tanpa membeli kartu grafis baru. Skalabilitas memungkinkan peningkatan performa GPU dengan menambah jumlah modul, menciptakan GPU dengan lebih banyak inti dan kapasitas pemrosesan yang lebih tinggi. Ini memberikan variasi produk yang lebih luas dengan beragam performa dan harga, memberi konsumen lebih banyak pilihan.
Namun, meskipun desain chiplet menjanjikan, tampaknya teknologi ini tidak akan digunakan dalam generasi kedua Intel Arc yang dikenal dengan nama kode Battlemage, yang diperkirakan masih akan menggunakan desain monolitik dan dirilis pada paruh pertama tahun 2024. Intel juga mengkonfirmasi bahwa mereka sedang mengembangkan arsitektur GPU generasi berikutnya yang disebut Celestial, yang dijadwalkan rilis antara 2024 dan 2025. Ini menimbulkan spekulasi apakah Celestial akan menjadi GPU pertama Intel yang menerapkan desain chiplet.
Implementasi desain chiplet pada GPU menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah memastikan interkoneksi antar chiplet yang efisien dengan latensi rendah. Komunikasi antar modul harus cepat agar tidak mengganggu performa GPU. Hal ini mirip dengan orkestra, di mana setiap musisi harus berkolaborasi untuk menghasilkan suara yang harmonis. Tantangan lainnya adalah menjaga konsistensi kualitas dan performa antar chiplet, di mana setiap modul harus diproduksi dengan standar ketat untuk memastikan semua chiplet bekerja secara optimal.
Intel bukan satu-satunya perusahaan yang mengeksplorasi teknologi chiplet. AMD juga dilaporkan akan menerapkan desain serupa pada GPU RDNA 4 mereka, dan telah berhasil menggunakan chiplet pada prosesor Ryzen generasi ketiga. Apple juga telah menggunakan chiplet pada chip M1 Max dan M1 Ultra di perangkat MacBook Pro dan Mac Studio, membuktikan bahwa desain ini dapat menghasilkan chip yang kuat dan efisien.
Desain chiplet berpotensi mengubah industri GPU dengan modularitas dan skalabilitas yang memungkinkan pengembangan GPU yang lebih kuat dan efisien. Chiplet dapat meningkatkan jumlah inti, throughput, dan kemampuan rendering, menguntungkan gamer dan profesional grafis yang memerlukan GPU berkinerja tinggi. Dengan desain ini, konsumsi daya dapat dioptimalkan, memungkinkan penghematan energi dan menghasilkan GPU dengan harga lebih terjangkau.
Paten desain GPU chiplet dari Intel menunjukkan komitmen mereka untuk berinovasi di pasar grafis. Meskipun ada tantangan dalam implementasi, potensi chiplet untuk mendefinisikan ulang masa depan GPU sangat besar, dan hanya waktu yang akan menjawab apakah Intel mampu bersaing dengan AMD dan NVIDIA dalam perlombaan teknologi ini.