IBM: Hybrid Cloud dan AI Jadi Kekuatan Dominan untuk Dukung SPBE
- Arundati Swastika Waranggani
- •
- 05 Okt 2022 12.24 WIB
Teknologi cloud computing atau komputasi awan, utamanya hybrid cloud dan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) disebut sebagai teknologi yang memiliki potensi besar untuk mendukung Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) atau e-government.
Hybrid cloud dan AI disebut dapat membantu upaya pemerintah untuk melakukan digitalisasi tata kelola pemerintahan, yang diwujudkan melalui transformasi digital untuk menghadirkan e-government atau SPBE.
“Kami percaya bahwa cloud dan AI adalah kekuatan dominan yang mendorong suksesnya reformasi birokrasi dan transformasi digital di Indonesia,” kata Technology & Country Leader IBM Indonesia, Cin Cin GO dalam keterangan tertulisnya, melansir dari Warta Ekonomi, Rabu (5/10/2022).
Berdasarkan laporan Cost of Data Breach 2022 sendiri, IBM Security memaparkan bahwa perusahaan dapat mengadopsi model keamanan siber zero trust untuk dapat menghindari adanya kebocoran data. Model zero trust sendiri diklaim mampu mencegah akses ilegal ke data bersifat sensitif.
Maka bersamaan dengan keamanan serta otomatisasi yang dihadirkan oleh AI, teknologi XDR (Extended Detection and Response) untuk keamanan siber atau cyber security kemudian dapat secara signifikan mengurangi kerugian kebocoran data hingga USD 400.000, serta pelanggaran data yang rata-rata terjadi hingga 29 hari dari siklus hidup pelanggaran.
Pembentukan tim untuk merespon insiden dan pengujian ekstensif rencana implementasi IT kemudian menjadi dua cara yang efektif untuk dapat menghadapi pelanggaran data. Dampak dari pelanggaran data ini pun dapat diminimalisir sehingga penerapan cloud dan AI untuk SPBE dapat dilakukan secara efektif.
“IBM juga merekomendasikan perusahaan atau institusi untuk berinvestasi lebih dalam Security Orchestration, Automation, adn Response (SOAR) dan XDR untuk membantu meningkatkan deteksi dan waktu respons,” pungkas Cin Cin Go.