China Hadirkan Terobosan dalam Teknologi AI dan Semikonduktor
- Pabila Syaftahan
- •
- 20 Sep 2024 00.13 WIB
China terus menunjukkan kemajuan pesat dalam pengembangan teknologi, khususnya di bidang peralatan pembuatan chip semikonduktor, yang menjadi salah satu pilar penting bagi ekonomi digital global. Kemajuan ini semakin menjadi sorotan di tengah pembatasan ekspor dan sanksi teknologi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap Beijing, terutama terkait dengan teknologi dan peralatan pembuatan chip. Terobosan ini memberikan harapan besar bagi industri teknologi dalam negeri serta meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam sektor semikonduktor di China.
Langkah besar yang dibuat China dalam mengembangkan alat-alat semikonduktor buatan lokal telah berhasil memikat perhatian para investor di pasar modal. Kenaikan signifikan pada saham perusahaan-perusahaan terkait semikonduktor menunjukkan respons positif terhadap perkembangan ini. Salah satu yang paling menonjol adalah saham Changchun UP Optotech Co yang melonjak hingga mencapai batas maksimal kenaikan harian sebesar 10%. Ini menjadi sinyal kuat bahwa pasar merespons secara optimistis terhadap kemampuan China untuk mengurangi ketergantungan terhadap teknologi asing, terutama di tengah pembatasan yang diberlakukan oleh AS.
Selain Changchun UP Optotech Co, perusahaan lain seperti Sai Micro Electronics Inc juga mengalami peningkatan signifikan dengan kenaikan saham sebesar 5,3%. Perusahaan besar lainnya, Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC), yang merupakan salah satu pemain utama di bidang semikonduktor China, mengalami kenaikan saham sebesar 1,9%. Sementara itu, Naura Technology Group Ltd juga turut mencatatkan peningkatan, meski hanya kurang dari 1%. Kenaikan saham-saham ini menjadi indikasi bahwa para pelaku pasar yakin akan potensi jangka panjang dari pengembangan semikonduktor domestik China.
Salah satu tonggak penting dalam pengembangan teknologi semikonduktor ini adalah pengumuman dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) China. Dalam sebuah pernyataan pada bulan September, kementerian tersebut mengarahkan berbagai organisasi yang terkait dengan negara untuk mulai menggunakan mesin litografi imersi berbasis laser dengan resolusi minimal 65 nanometer (nm) atau lebih baik. Ini menandai kemajuan signifikan dibandingkan dengan teknologi sebelumnya yang dikembangkan oleh Shanghai Micro Electronics Equipment Group Co, yang hanya mampu mencapai resolusi sekitar 90nm.
Meskipun pengumuman tersebut tidak merinci pemasok spesifik untuk teknologi baru ini, langkah tersebut jelas menunjukkan bahwa China sedang berada di jalur yang benar dalam mengembangkan peralatan semikonduktor buatan dalam negeri yang lebih canggih. Ini juga sekaligus menjadi jawaban terhadap tantangan besar yang dihadapi China, terutama karena pembatasan ekspor yang diberlakukan oleh AS terhadap teknologi semikonduktor mutakhir, seperti mesin litografi yang diproduksi oleh ASML Holding NV dari Belanda. Mesin-mesin ini sangat penting untuk produksi cip canggih, dan pelarangan ekspor tersebut memaksa China untuk mempercepat pengembangan teknologinya sendiri.
Di tengah sanksi dan tekanan internasional, perusahaan-perusahaan teknologi China seperti Shanghai Micro Electronics Equipment Group Co (SMEE) terus berlomba mengembangkan mesin litografi yang mampu menyaingi teknologi dari pemasok luar negeri, seperti ASML. Namun, meski SMEE dan perusahaan-perusahaan sejenis telah mencatat kemajuan yang signifikan, mereka masih menghadapi tantangan besar dalam mengejar ketertinggalan teknologi dari pesaing global. ASML, yang saat ini memimpin pasar mesin litografi dengan teknologi terdepan, masih menjadi tolok ukur yang ingin dicapai oleh pengembang teknologi di China.
Kemajuan yang dilaporkan oleh MIIT menunjukkan bahwa meskipun jalan yang harus ditempuh masih panjang, para pemain lokal mulai menunjukkan kemampuan dalam mengembangkan mesin-mesin yang semakin canggih. Ini menjadi sinyal positif bagi upaya China untuk mencapai kemandirian teknologi dalam menghadapi tantangan geopolitik dan persaingan global di sektor teknologi.
Dengan semakin meningkatnya sanksi dan pembatasan ekspor dari AS, terobosan teknologi di sektor semikonduktor menjadi semakin krusial bagi China. Keberhasilan dalam mengembangkan peralatan canggih ini tidak hanya akan memperkuat industri teknologi domestik, tetapi juga mengurangi ketergantungan China terhadap teknologi asing, yang selama ini menjadi salah satu hambatan utama dalam pengembangan ekonomi berbasis teknologi tinggi di negara tersebut.
Di masa depan, kemajuan ini bisa menjadi pilar penting bagi kemandirian teknologi China, yang sekaligus mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri semikonduktor global. Para pelaku pasar dan investor diharapkan terus memperhatikan perkembangan ini, karena peran China dalam peta persaingan teknologi dunia tampaknya akan semakin kuat di masa mendatang.