Apple Beralih ke Chip Google untuk Latih Model AI
- Pabila Syaftahan
- •
- 02 Agt 2024 11.11 WIB
Apple membuat langkah strategis besar dalam pengembangan infrastruktur artificial intelligenece (AI) mereka dengan memilih chip dari Google, bukan dari NVIDIA, untuk melatih model-model AI yang mendukung berbagai fitur dan alat baru pada perangkat mereka. Keputusan ini diungkapkan dalam makalah penelitian Apple yang diterbitkan pada Senin, 29 Juli 2024, dan menandai perubahan signifikan dalam strategi chip AI perusahaan teknologi raksasa tersebut.
Dalam dokumen yang dirilis, Apple mengungkapkan bahwa mereka akan memanfaatkan Tensor Processing Unit (TPU) yang dirancang oleh Google untuk keperluan pelatihan model-model AI mereka. Langkah ini cukup mengejutkan, mengingat NVIDIA selama ini merupakan penyedia chip AI utama yang mendominasi pasar dengan graphics processing unit (GPU) mereka. NVIDIA, yang saat ini menguasai sekitar 80 persen pasar chip AI, dikenal luas karena produk-produk chipnya yang banyak digunakan di berbagai sektor teknologi.
Makalah penelitian Apple tidak menyebutkan secara eksplisit bahwa mereka akan menghindari penggunaan chip NVIDIA, tetapi deskripsi mengenai infrastruktur hardware dan perangkat lunak AI yang mereka rancang tidak mencantumkan produk-produk dari NVIDIA. Keputusan ini menunjukkan perubahan signifikan dalam pendekatan Apple terhadap teknologi chip AI.
Apple mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan dua jenis chip TPU dari Google untuk melatih model-model AI mereka. Untuk model AI yang akan dioperasikan pada perangkat konsumen seperti iPhone, Apple menggunakan 2.048 chip TPUv5p. Sedangkan untuk model AI yang lebih kompleks dan memerlukan kapasitas pemrosesan yang lebih tinggi, seperti yang digunakan di server, Apple memanfaatkan 8.192 prosesor TPUv4. TPU, yang dikembangkan khusus untuk aplikasi AI, menawarkan keunggulan dalam hal kecepatan dan efisiensi pemrosesan data besar yang diperlukan untuk pelatihan model AI.
Perbedaan signifikan antara chip TPU Google dan chip NVIDIA adalah dalam cara penyediaannya. NVIDIA menjual chip dan sistemnya sebagai produk mandiri, sedangkan Google menawarkan akses ke TPU melalui Google Cloud Platform. Ini berarti pengguna harus mengembangkan dan menjalankan software mereka melalui platform cloud Google untuk memanfaatkan chip TPU. Apple tampaknya memanfaatkan ekosistem cloud Google untuk integrasi yang lebih baik dengan infrastruktur AI mereka.
Keputusan untuk menggunakan chip TPU dari Google menunjukkan bahwa Apple berusaha mengeksplorasi teknologi terbaru dan memanfaatkan keunggulan inovatif yang ditawarkan oleh Google dalam bidang AI. Langkah ini bisa jadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pertimbangan biaya, performa, atau kebutuhan khusus dalam proyek AI yang sedang mereka kembangkan.
Penggunaan chip TPU dari Google ini juga menggambarkan pergeseran dalam kompetisi pasar chip AI. Dengan memilih chip TPU Google, Apple tidak hanya menunjukkan fleksibilitas dalam memilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhan mereka tetapi juga menegaskan komitmennya terhadap inovasi teknologi yang dapat mendukung pengembangan fitur-fitur baru dalam produk mereka.
Selain itu, keputusan ini menyoroti betapa pentingnya adaptasi dan inovasi dalam industri teknologi yang sangat dinamis. Apple, yang dikenal dengan pendekatan strategis dan hati-hati dalam memilih teknologi, tampaknya ingin memanfaatkan kekuatan chip TPU Google untuk mempercepat pengembangan dan integrasi teknologi AI dalam perangkat mereka.
Langkah ini juga mencerminkan kompetisi yang semakin ketat di pasar chip AI, di mana berbagai perusahaan berlomba-lomba untuk menawarkan solusi yang paling efisien dan inovatif. Dengan mengadopsi chip TPU Google, Apple berharap dapat memperoleh keuntungan kompetitif dan memperkuat posisinya dalam industri teknologi yang terus berkembang.
Ke depan, kita mungkin akan melihat lebih banyak perusahaan teknologi yang membuat keputusan serupa, memilih teknologi yang mereka anggap paling cocok untuk kebutuhan spesifik mereka. Apple, dengan langkah ini, menunjukkan bagaimana perusahaan-perusahaan besar dapat memanfaatkan inovasi dari berbagai sumber untuk mencapai tujuan mereka dalam pengembangan teknologi canggih.