AI OsteoCloud: Deteksi Osteoporosis dalam Hitungan Detik


Layanan Kesehatan Digital

Layanan Kesehatan Digital

OsteoCloud, teknologi terbaru dari Biomedica, kini menjadi perbincangan hangat dalam dunia medis, terutama dalam hal deteksi dini osteoporosis. Penyakit yang sering dijuluki sebagai 'Pembunuh Senyap' ini sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas hingga kondisinya sudah parah, membuat diagnosis dini menjadi tantangan besar.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), osteoporosis menempati peringkat sebagai salah satu dari 10 penyakit degeneratif utama di dunia. Diperkirakan ada 200 juta penderita osteoporosis di seluruh dunia, dan angka ini terus meningkat seiring bertambahnya usia populasi serta faktor risiko seperti kekurangan vitamin D dan minimnya aktivitas fisik.

Dalam menghadapi ancaman ini, Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) menyelenggarakan Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional (PITNAS) 2024 pada akhir Agustus lalu. Salah satu sesi yang menarik perhatian adalah diskusi bertema 'Peran Kecerdasan Buatan dalam Diagnostik Osteoporosis Masa Depan', yang disampaikan oleh dr. Paulus Rahardjo, seorang Konsultan Radiologi Muskuloskeletal terkemuka di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, dr. Paulus memperkenalkan teknologi terbaru bernama OsteoCloud, sebuah inovasi dari Biomedica yang menawarkan solusi untuk mendeteksi osteoporosis secara cepat dan akurat. Teknologi ini tidak hanya memungkinkan diagnosis cepat, tetapi juga memfasilitasi pemeriksaan skala besar di berbagai fasilitas kesehatan.

Pentingnya Deteksi Dini Osteoporosis

Osteoporosis adalah kondisi yang melemahkan tulang, membuatnya lebih rentan terhadap patah tulang. Namun, penyakit ini sering tidak terdeteksi hingga terjadi fraktur serius. Patah tulang akibat osteoporosis bisa mengubah hidup seseorang secara drastis, menyebabkan rasa sakit yang berkepanjangan, disabilitas, hingga hilangnya kemandirian.

Dalam paparannya, dr. Paulus menjelaskan bahwa kemajuan teknologi saat ini, khususnya artificial intelligence (AI), telah membuka pintu untuk mendeteksi osteoporosis dengan lebih efisien. OsteoCloud menggunakan teknologi AI untuk menganalisis gambar X-ray sederhana dari area tulang panggul dan memberikan diagnosis hanya dalam waktu 6 detik. Hal ini menjadikan teknologi ini jauh lebih cepat dan lebih ekonomis dibandingkan metode konvensional seperti DEXA (Dual-energy X-ray Absorptiometry), yang merupakan standar emas dalam pemeriksaan osteoporosis.

Keunggulan Teknologi OsteoCloud

Sebagai alat diagnostik inovatif, OsteoCloud menawarkan sejumlah keunggulan yang membuatnya cocok digunakan di berbagai fasilitas kesehatan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Lebih terjangkau dibandingkan DEXA: OsteoCloud memungkinkan lebih banyak fasilitas kesehatan untuk memberikan layanan pemeriksaan osteoporosis, terutama di daerah dengan akses terbatas terhadap peralatan mahal.
  • Integrasi dengan X-ray digital: Teknologi ini dapat digunakan dengan mesin X-ray digital yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan investasi tambahan untuk peralatan baru.
  • Kecepatan deteksi: Dalam waktu 6 detik, hasil pemeriksaan dengan tingkat akurasi mencapai 96% dapat diperoleh, memberikan kecepatan dan ketepatan diagnosis yang sangat penting.
  • Kapasitas layanan yang tinggi: Dengan kemampuan memeriksa hingga 160 pasien per hari, OsteoCloud sangat efektif digunakan dalam program screening massal.
  • T-score dan Z-score: Teknologi ini dapat mengukur T-score dan Z-score, parameter penting untuk mendeteksi osteoporosis pada berbagai kelompok usia.

Bagaimana OsteoCloud Bekerja?

Cara kerja OsteoCloud sangat sederhana namun efisien. Sistem ini menggunakan citra X-ray digital dari panggul pasien untuk menganalisis kepadatan tulang. Algoritma AI yang canggih kemudian mengevaluasi gambar tersebut, mencari tanda-tanda penurunan kepadatan tulang dan perubahan struktural yang khas pada osteoporosis.

Dalam hitungan detik, sistem ini menghasilkan laporan komprehensif yang berisi penilaian kondisi tulang pasien. Laporan ini kemudian ditinjau oleh dokter untuk menentukan diagnosis lebih lanjut. Dengan proses yang sederhana dan cepat ini, teknologi OsteoCloud memungkinkan pemeriksaan osteoporosis dilakukan dengan lebih mudah dan terjangkau, tanpa memerlukan pelatihan khusus bagi tenaga kesehatan.

Solusi yang Relevan untuk Indonesia

Di Indonesia, prevalensi osteoporosis mencapai 19,7%, yang berarti hampir 2 dari 5 orang Indonesia berisiko terkena osteoporosis. Angka ini menggarisbawahi pentingnya upaya deteksi dini untuk mengurangi dampak osteoporosis pada populasi yang luas. Dengan kemampuan mendeteksi osteoporosis dalam waktu singkat dan melayani ratusan pasien setiap hari, OsteoCloud menawarkan solusi yang ideal untuk digunakan dalam program screening nasional di Indonesia.

Biomedica telah membuktikan efektivitas OsteoCloud dalam program screening nasional di Taiwan, di mana teknologi ini berhasil meningkatkan cakupan pemeriksaan di daerah pedesaan. Dr. Zhang Han-Wei, pendiri sekaligus CEO Biomedica, meyakini bahwa OsteoCloud dapat memberikan manfaat serupa di Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan geografis dan jumlah populasi yang besar.

"Jika melihat tantangan di Indonesia, baik dari sisi populasi maupun hambatan geografis, OsteoCloud akan sangat membantu mempercepat tingkat deteksi osteoporosis, baik melalui program nasional maupun sebagai layanan tetap di fasilitas kesehatan di seluruh negeri," ujar Dr. Zhang.

Dengan teknologi yang revolusioner ini, harapannya adalah OsteoCloud bisa menjadi garda terdepan dalam upaya mendiagnosis dan menangani osteoporosis, sehingga lebih banyak orang yang mendapatkan penanganan dini dan mencegah komplikasi serius dari penyakit ini.


Bagikan artikel ini

Video Terkait