Apertus, LLM Open-Source yang Dukung 1.000 Bahasa Lebih


Ilustrasi Negara Swiss

Ilustrasi Negara Swiss

Perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) terus menunjukkan kemajuan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu pencapaian terbaru datang dari Swiss, melalui kolaborasi tiga institusi ternama: EPFL, ETH Zurich, dan Swiss National Supercomputing Centre (CSCS). Pada 2 September, mereka resmi merilis Apertus, model bahasa multibahasa (large language model/LLM) pertama berskala besar di Swiss yang sepenuhnya terbuka.

Langkah ini bukan sekadar menambah daftar panjang inovasi AI, tetapi juga menandai tonggak penting dalam upaya menghadirkan teknologi yang transparan, inklusif, dan dapat diakses publik. Kehadiran Apertus diharapkan bisa menjadi landasan bagi riset, industri, dan masyarakat dalam mengembangkan berbagai aplikasi cerdas, mulai dari chatbot hingga sistem pendidikan digital.

 
Apa Itu Apertus dan Mengapa Penting?

Nama "Apertus" diambil dari bahasa Latin yang berarti “terbuka”. Sesuai namanya, Apertus dirancang dengan prinsip keterbukaan penuh. Mulai dari arsitektur model, bobot (weights), data pelatihan, hingga resep pengembangan, semua dipublikasikan secara transparan. Hal ini membuat Apertus berbeda dari banyak LLM lain yang biasanya hanya membuka sebagian kecil informasinya.

Bagi para peneliti, profesional AI, hingga penggemar teknologi, hal ini sangat penting. Dengan akses penuh, siapa saja bisa:

  • Memeriksa bagaimana model ini dibangun.
  • Menyesuaikan model sesuai kebutuhan spesifik.
  • Mengembangkan aplikasi baru berbasis Apertus.
  • Memastikan model bekerja secara etis dan sesuai standar hukum.

Keterbukaan inilah yang menjadikan Apertus bukan sekadar model AI, tetapi juga cetakan biru (blueprint) tentang bagaimana membangun AI yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi banyak pihak.

 
Latar Belakang Kolaborasi

Pada Juli lalu, EPFL, ETH Zurich, dan CSCS mengumumkan inisiatif besar untuk membangun LLM nasional. Tujuannya jelas: memperkuat kedaulatan digital Swiss sekaligus mendemonstrasikan bahwa AI dapat dikembangkan secara mandiri tanpa bergantung sepenuhnya pada perusahaan teknologi besar.

Kolaborasi ini melibatkan tim multidisiplin, mulai dari insinyur perangkat lunak, pakar superkomputer, hingga peneliti AI. Dukungan infrastruktur CSCS, yang memiliki fasilitas komputasi kelas dunia, memungkinkan pelatihan Apertus pada skala besar.

Hasilnya adalah model yang kini tersedia dalam dua ukuran:

  • 8 miliar parameter, cocok untuk penggunaan individu, riset kecil, atau eksperimen awal.
  • 70 miliar parameter, dirancang untuk aplikasi yang lebih kompleks dan berskala besar.

Keduanya dirilis dengan lisensi open-source yang longgar, sehingga dapat digunakan dalam penelitian, pendidikan, maupun aplikasi komersial.

 
Pendorong Inovasi dan Akselerasi Riset

Bagi Thomas Schulthess, Direktur CSCS sekaligus profesor di ETH Zurich, Apertus bukan sekadar hasil riset akademis yang dialihkan menjadi produk. Ia menekankan bahwa Apertus adalah “pendorong inovasi”.

Dengan ketersediaan model ini secara bebas, peneliti maupun perusahaan bisa lebih cepat melakukan eksperimen, menciptakan aplikasi baru, dan menguji teknologi AI tanpa harus membangun model dari nol. Hal ini tentu akan mempercepat ekosistem inovasi, baik di dunia akademis, bisnis, maupun masyarakat.

Lebih dari itu, Apertus menjadi langkah nyata untuk mendemokratisasi akses AI. Teknologi yang sebelumnya hanya bisa dikembangkan oleh perusahaan raksasa kini dapat dijangkau oleh universitas, startup, bahkan komunitas independen.

 
Multibahasa sebagai Keunggulan Utama

Salah satu kekuatan utama Apertus adalah kemampuannya memahami dan menghasilkan teks dalam lebih dari 1.000 bahasa. Tidak hanya bahasa internasional populer seperti Inggris, Spanyol, atau Mandarin, tetapi juga bahasa yang jarang muncul dalam LLM lain.

Sekitar 40% data pelatihan Apertus bukan berasal dari bahasa Inggris, menjadikannya lebih beragam dan inklusif. Bahkan bahasa lokal seperti Jerman Swiss dan Romansh ikut dilibatkan.

Keberagaman ini penting karena bahasa bukan sekadar alat komunikasi, melainkan juga cerminan identitas dan budaya. Dengan dukungan multibahasa, Apertus membuka peluang bagi masyarakat di berbagai belahan dunia untuk memanfaatkan AI dalam bahasa ibu mereka, tanpa harus bergantung pada bahasa dominan global.

 
Aksesibilitas dan Implementasi

Meski dirancang terbuka, penggunaan Apertus tetap membutuhkan infrastruktur tertentu. Untuk mengoperasikan model skala besar seperti versi 70 miliar parameter, pengguna memerlukan server khusus atau layanan cloud.

Namun, kabar baiknya, ada banyak jalur akses yang disediakan:

  • Melalui Swisscom, perusahaan telekomunikasi besar di Swiss yang menjadi mitra strategis. Swisscom menyediakan platform AI yang memudahkan bisnis mengintegrasikan Apertus.
  • Melalui Hugging Face, platform populer untuk model AI global. Dari sini, pengguna di seluruh dunia dapat mengunduh dan mencoba Apertus.
  • Melalui Public AI Inference Utility, sebuah inisiatif global yang memungkinkan publik mengakses AI layaknya infrastruktur umum (mirip jalan raya atau listrik).

Bahkan, pada acara Swiss {ai} Weeks, pengembang akan diberi kesempatan mencoba langsung Apertus dalam hackathon. Mereka bisa bereksperimen, memberi masukan, dan mendorong penyempurnaan versi berikutnya.

 
Transparansi dan Kepatuhan Hukum

Isu transparansi dan kepatuhan hukum menjadi perhatian utama dalam pengembangan Apertus. Tidak seperti beberapa model AI yang menggunakan data tanpa izin, tim Apertus menekankan pendekatan etis dan legal.

Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:

  • Menggunakan hanya data publik untuk pelatihan.
  • Menghapus data pribadi dan konten sensitif.
  • Menghormati permintaan opt-out dari situs web yang tidak ingin datanya digunakan.
  • Mematuhi hukum perlindungan data Swiss dan aturan dalam EU AI Act.

Selain itu, seluruh dokumentasi teknis, kode sumber, serta bobot model dirilis bersamaan, sehingga proses pelatihan dapat direproduksi sepenuhnya oleh pihak lain. Dengan cara ini, Apertus menegaskan posisinya sebagai model AI yang benar-benar terbuka dan akuntabel.

 
Dampak bagi Masyarakat dan Industri

Rilis Apertus diharapkan membawa manfaat besar di berbagai sektor, di antaranya:

  • Pendidikan
    Guru, siswa, dan peneliti bisa menggunakan Apertus untuk membuat materi ajar, sistem pembelajaran adaptif, hingga alat bantu terjemahan dalam berbagai bahasa.

  • Kesehatan
    Dokter dan tenaga medis dapat memanfaatkan model ini untuk membangun chatbot medis, menganalisis data klinis, atau memberikan informasi kesehatan dengan tetap menjaga privasi pasien.

  • Bisnis dan Startup
    Perusahaan bisa mengembangkan aplikasi internal, seperti pencarian dokumen, analisis data, atau layanan pelanggan berbasis AI multibahasa.

  • Pelestarian Bahasa Lokal
    Dengan mendukung bahasa-bahasa minoritas, Apertus membantu menjaga keberlangsungan bahasa yang selama ini kurang mendapat perhatian di dunia digital.
     

Visi Jangka Panjang

Menurut Antoine Bosselut, profesor di EPFL sekaligus kepala Laboratorium Pemrosesan Bahasa Alami, peluncuran Apertus hanyalah awal dari perjalanan panjang.

Tim pengembang berencana untuk:

  • Memperluas keluarga model dengan ukuran berbeda.
  • Meningkatkan efisiensi agar lebih hemat energi.
  • Menyediakan versi khusus untuk bidang hukum, iklim, kesehatan, dan pendidikan.
  • Menambah kemampuan baru tanpa mengorbankan prinsip transparansi.

Dengan visi ini, Apertus diharapkan menjadi model AI yang tidak hanya kuat secara teknis, tetapi juga adil, dapat dipercaya, dan bermanfaat bagi kepentingan publik global.

 

Kesimpulan

Kehadiran Apertus adalah bukti nyata bahwa AI generatif bisa dikembangkan secara terbuka dan bertanggung jawab. Di tengah dominasi perusahaan besar dalam dunia AI, Apertus menghadirkan alternatif yang inklusif dan transparan.

Dengan mendukung lebih dari 1.000 bahasa, menyediakan dokumentasi lengkap, serta mematuhi hukum perlindungan data, Apertus menjadi pionir dalam mengedepankan nilai keterbukaan dan kepatuhan.

Langkah ini bukan hanya untuk Swiss, tetapi juga untuk dunia. Apertus menunjukkan bahwa AI dapat menjadi infrastruktur publik global yang setara pentingnya dengan jalan raya, air, atau listrik.

Seperti yang disampaikan tim pengembang, peluncuran ini bukanlah akhir, melainkan awal perjalanan panjang menuju masa depan AI yang lebih terbuka, mandiri, dan berpihak pada kebaikan publik.

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Video Terkait