Transformasi Digital UKM: AI sebagai Kunci di Era Teknologi


UMKM Digital

Ilustrasi UMKM Digital

Di era digital, Artificial Intelligence (AI) menjadi pusat transformasi besar-besaran yang mempengaruhi hampir setiap sektor industri. Teknologi ini, yang kini menjadi salah satu inovasi paling canggih, memiliki potensi untuk mengubah cara kita bekerja, menjalankan bisnis, dan berinteraksi sehari-hari.

Namun, apa sebenarnya kecerdasan buatan? Secara sederhana, AI merujuk pada mesin dan sistem yang mampu meniru kecerdasan manusia, termasuk kemampuan machine learning, mengenali pola, memproses bahasa, dan membuat keputusan. AI memungkinkan analisis data dalam jumlah besar untuk menghasilkan wawasan yang berguna serta melakukan tindakan secara mandiri.

Dalam konteks usaha kecil dan menengah (UKM), AI telah menjadi pendorong utama inovasi dan efisiensi. UKM, yang merupakan tulang punggung ekonomi di berbagai negara, kini menghadapi perubahan yang dipacu oleh inovasi teknologi dan meningkatnya tuntutan pelanggan. AI memainkan peran penting di sini, menawarkan peluang besar bagi perusahaan untuk tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga mengembangkan layanan inovatif yang membuka sumber pendapatan baru. AI memudahkan pengambilan keputusan berbasis data dan prakiraan yang akurat, memungkinkan perusahaan merespons perubahan pasar dengan cepat dan menjaga keunggulan kompetitif.

Digitalisasi yang terus berkembang, terutama penggunaan teknologi seperti AI, menuntut infrastruktur yang andal, termasuk pusat data dan konektivitas berkinerja tinggi. Untuk memanfaatkan AI secara maksimal, infrastruktur seperti fiber optic menjadi sangat penting, sebagai jalur penyelamat untuk memproses data dalam jumlah besar dan mendukung komunikasi real-time.

Kecerdasan buatan juga memiliki potensi besar dalam menciptakan nilai ekonomi, terutama di Jerman. Studi pasar menunjukkan bahwa AI dapat meningkatkan produk domestik bruto (PDB) negara hingga 11,3 persen, atau setara dengan 430 miliar euro, pada tahun 2030. Deutsche Telekom, misalnya, telah memperkenalkan berbagai inisiatif berbasis AI, seperti chatbot internal bernama Mate yang didukung oleh ChatGPT, serta asisten AI pribadi yang disebut Concierge. Contoh lain adalah chatbot layanan "Ask Magenta", analisis prediktif untuk layanan pelanggan, dan sistem perencanaan rute serat optik yang cerdas.

Sejak awal 2018, Deutsche Telekom telah menjadi salah satu perusahaan pertama yang menetapkan kerangka kerja untuk penggunaan AI. Dengan fokus pada kedekatan pelanggan, perlindungan data, dan keamanan, perusahaan ini berkomitmen membantu bisnis menghadapi tantangan digitalisasi, sesuai dengan motto mereka, " Digitalization. Together. Do."

Namun, penerapan AI tidak bisa dilakukan dengan pendekatan "satu ukuran untuk semua." Setiap bisnis memerlukan strategi yang disesuaikan untuk mengintegrasikan AI dengan cara yang bermakna dan bernilai tambah. AI tidak hanya memungkinkan otomatisasi dalam proses bisnis, tetapi juga mendukung personalisasi, asistensi, dan model bisnis baru. Melalui lokakarya bersama pelanggan, para ahli Deutsche Telekom mengembangkan strategi dan konsep inovasi yang dapat diimplementasikan, dengan memastikan kualitas data perusahaan melalui analisis intensif dan penggunaan prototipe untuk memastikan solusi yang efektif dan ekonomis.

Salah satu contoh penerapan AI adalah di Frutania, pemasok buah dan sayuran untuk ritel. Sistem pelacakan AI yang dikembangkan oleh Telekom MMS memantau pergerakan palet di gudang Frutania melalui video, memungkinkan manajemen gudang yang lebih tepat dan efisien.

Di T Business, berbagai kompetensi teknologi seperti konektivitas, keamanan, IoT, dan digital digabungkan untuk menawarkan solusi siap pakai, seperti Microsoft Copilot yang memanfaatkan kekuatan model bahasa besar dengan data perusahaan. Solusi ini memungkinkan karyawan menyelesaikan lebih banyak tugas dalam waktu lebih singkat.

Selain itu, solusi AI generatif seperti Business GPT menawarkan manfaat tanpa risiko perlindungan data, memungkinkan perusahaan menggunakan teknologi AI tanpa khawatir data sensitif mereka terpapar. Translator AI simultan, TranscribbyAI, mampu memproses ucapan secara real-time dan menerjemahkannya ke lebih dari 100 bahasa, mendukung keterlibatan yang lebih luas di berbagai acara.

AI telah memberikan manfaat nyata bagi bisnis, dan dengan potensi yang terus berkembang, masa depan UKM dan perekonomian Jerman bergantung pada kekuatan inovasi ini. Hanya dengan menerapkan AI, Jerman dapat mengamankan keunggulan teknologinya dan memperkuat posisi bisnisnya di masa depan.


Bagikan artikel ini

Video Terkait