Startup Pertanian Berbasis AI, Neurafarm Menangkan Program SIF
- Arundati Swastika Waranggani
- •
- 15 Apr 2021 12.49 WIB
Startup bidang pertanian berbasis teknologi kecerdasan buatan asal Indonesia, Neurafarm berhasil menjadi salah satu dari enam pemenang program Global Young Social Entrepreneurs (YSE) yang digelar oleh Singapore International Foundation (SIF).
Berkat kemenangan ini, Neurafarm yang dikepalai oleh Febi Agil Ifdillah dan Lintang Kusuma Pratiwi memperoleh pendanaan sebesar 20 ribu dollar Singapura atau setara dengan Rp 217,8 juta. Dana ini pun ditujukan untuk memulai serta mengembangkan ide bisnis mereka.
Febi Ifdillah, CEO Neurafarm Indonesia mengaku telah memperoleh keterampilan serta wawasan yang luas dan tak ternilai melalui workshop dan bimbingan bersama mentor SIF selama gelaran program yang berjalan hampir satu tahun. Menurutnya, Neurafarm kini telah berkembang dan memberikan dampak baik bagi 12.000 petani di 200 kota di Indonesia.
“Pendanaan yang kami terima ini akan digunakan untuk meningkatkan akurasi sehingga menambah komoditas pertanian yang bisa diselesaikan masalahnya melalui aplikasi kami,” ungkap Febi dalam siaran pers secara daring, Jumat (10/4/2021).
Aplikasi yang dimaksud sebagai karya Neurafarm adalah aplikasi bernama Dokter Tania. Aplikasi ini berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan dapat membantu para petani untuk menemukan, menentukan, dan mencari solusi atas permasalahan pertanian yang dihadapi.
Solusi ini terutama terkait dengan penyakit atau hama yang kerap menyerang tanaman, sehingga Dokter Tania disebut dapat membantu mengurangi kerugian dengan bantuan solusi. Febi juga menuturkan bahwa hal ini sesuai dengan visi dan misi Neurafarm.
“Ini sejalan dengan visi dan misi perusahaan kami, yaitu membantu mencapai ketahanan pangan global, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menjadikan dunia tempat yang lebih baik,” papar Febi.
Pada kesempatan yang berbeda, SIF Governor sekaligus Ketua Juri YSE 2020 Lian Wee Chow menuturkan bahwa krisis yang diakibatkan COVID-19 saat ini telah meningkatkan kebutuhan atas wirausaha sosial untuk bisa menangani permasalahan yang terjadi.
Lian juga menyatakan bahwa sangat menggembirakan untuk melihat dorongan dan semangat peserta muda YSE 2020 untuk menciptakan perubahan sosial yang positif. Komitmen dalam tim bersama dengan ide bisnis yang inovatif dan berkelanjutan memberikan harapan bahwa bisnis mereka bisa berkembang dengan baik.