OpenAI Luncurkan Model AI o1 dengan Skor IQ 120
- Pabila Syaftahan
- •
- 21 Sep 2024 15.29 WIB
OpenAI, perusahaan yang berada di balik ChatGPT, baru saja merilis model kecerdasan buatan terbaru mereka, o1, yang digadang-gadang memiliki kemampuan bernalar dan kecerdasan yang melampaui manusia. Model AI ini berhasil mencatat skor IQ sebesar 120, jauh di atas rata-rata kecerdasan manusia yang umumnya berada di angka 100. Keberhasilan ini menjadikannya lebih unggul dibandingkan model AI lainnya seperti Gemini Advanced dari Google, Llama-3.1 dari Meta, Bing Copilot dari Microsoft, serta Grok-2 dari X/Twitter, yang biasanya hanya mencatat skor IQ antara 80 hingga 90.
Dalam sebuah laporan yang dirilis oleh Maximum Truth, model AI OpenAI o1 mampu menjawab 25 dari 35 pertanyaan dalam tes IQ yang dirancang khusus untuk mengukur kemampuan penalaran logis. Skor ini menempatkannya dalam kategori kecerdasan sangat unggul, yang biasanya berada pada rentang skor 120 hingga 140. Untuk menjaga keakuratan hasil, tes IQ ini menggunakan pertanyaan baru yang belum ada di internet, sehingga model AI tidak dapat mengandalkan data pelatihan sebelumnya.
Kemampuan penalaran logis dari model o1 tidak hanya unggul dalam tes IQ. Model ini juga menunjukkan performa luar biasa dalam beberapa kompetisi akademik dan pemrograman. Misalnya, o1 berhasil menempati persentil ke-89 dalam kompetisi pemrograman Codeforces, sebuah prestasi yang menunjukkan kemampuannya dalam memecahkan masalah pemrograman kompleks. Selain itu, model ini juga meraih skor 83 persen dalam ujian Olimpiade Matematika Internasional, jauh lebih tinggi dibandingkan GPT-4o, yang hanya mampu menyelesaikan 13 persen soal dengan benar.
Meski begitu, OpenAI mengakui bahwa model o1 masih memiliki beberapa keterbatasan dibandingkan pendahulunya, GPT-4o. Salah satu kelemahan utama adalah pada pengetahuan faktual serta kemampuan untuk mengakses dan memproses informasi dari web atau berkas dan gambar. Model o1 saat ini hanya tersedia dalam versi "pratinjau", dan telah dapat diakses oleh pengguna ChatGPT Plus serta Team sejak 12 September 2024. OpenAI juga berencana untuk meluncurkan versi lebih ringan dari model ini, yaitu o1-mini, yang nantinya akan tersedia bagi pengguna gratis, meskipun jadwal peluncurannya belum diumumkan secara resmi.
Untuk pengguna yang ingin mencoba kemampuan o1-preview melalui API, mereka harus membayar biaya sebesar $15 per 1 juta token input dan $60 per 1 juta token output. Harga ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan GPT-4o, yang dibanderol masing-masing $5 dan $15 untuk jumlah token yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa OpenAI memberikan penilaian tinggi terhadap nilai komersial dari model terbaru ini.
Selain kemampuan penalarannya yang impresif, model o1 juga dirancang untuk menangani tugas-tugas yang lebih kompleks, terutama dalam bidang matematika dan sains. Dalam ujian matematika tingkat olimpiade nasional, model ini berhasil mencapai skor 83 persen, sedangkan GPT-4o hanya mampu meraih 13 persen. OpenAI menyebutkan bahwa model o1 juga mampu menyelesaikan masalah-masalah sains setingkat PhD, menunjukkan peningkatan signifikan dari model-model sebelumnya.
OpenAI juga memperkenalkan versi lebih ringan dari o1, yakni o1-mini, yang memiliki kapabilitas lebih rendah namun dengan biaya yang lebih terjangkau. Versi mini ini memungkinkan lebih banyak pengguna untuk mengakses teknologi AI canggih. Saat ini, pengguna yang berlangganan ChatGPT Plus dan Team dapat menggunakan model AI o1 secara terbatas, dengan akses 30 kali per minggu untuk o1-preview dan 50 kali per minggu untuk o1-mini. Pengguna ChatGPT Enterprise dan Edu akan mendapatkan akses minggu depan, dan OpenAI berencana untuk menyediakan o1-mini gratis bagi semua pengguna dalam waktu dekat.
Selain meluncurkan o1, OpenAI juga bersiap untuk memperkenalkan model AI generatif terbaru yang diberi kode nama "Strawberry". Model ini dijadwalkan untuk rilis pada musim gugur, tetapi laporan terbaru menunjukkan bahwa peluncurannya bisa terjadi dalam dua minggu mendatang, lebih cepat dari perkiraan awal. Kehadiran Strawberry ini diharapkan dapat membawa terobosan baru dalam bidang AI generatif, melengkapi kemampuan luar biasa yang telah ditunjukkan oleh model o1.
Langkah OpenAI ini menunjukkan ambisi besar mereka untuk terus memimpin dalam pengembangan kecerdasan buatan. Dengan model AI yang semakin pintar dan kompleks, OpenAI tampaknya berusaha memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri AI global. Namun, tantangan ke depan juga tidak kalah besar, terutama terkait dengan keamanan, etika, dan penggunaan AI secara bertanggung jawab.