Microsoft Hidupkan Kembali PLTN Three Mile Island untuk Data AI
- Nikita Dewi Kurnia Salwa
- •
- 09 Okt 2024 01.24 WIB
Microsoft, bersama dengan perusahaan energi asal Amerika Serikat, Constellation Energy, telah menjalin kerja sama untuk mengaktifkan kembali fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Three Mile Island. Langkah ini diambil Microsoft untuk memenuhi kebutuhan listrik dari pusat data perusahaan yang mendukung pengembangan artificial intelligence (AI).
Energi yang dihasilkan dari PLTN ini direncanakan akan menyediakan daya bagi pusat data Microsoft selama 20 tahun, setelah PLTN tersebut dioperasikan kembali, yang dijadwalkan pada tahun 2028. PLTN Three Mile Island terletak di Pennsylvania, di pesisir timur Amerika Serikat. Fasilitas ini ditutup permanen pada tahun 2019 karena tidak mampu bersaing dengan sumber energi terbarukan yang lebih murah.
Pada awalnya, Three Mile Island memiliki dua unit reaktor. Namun, pada tahun 1979, terjadi kecelakaan besar di unit 2 akibat kegagalan sistem pendingin yang menyebabkan sebagian inti reaktor meleleh. Insiden ini mengakibatkan pelepasan gas radioaktif ke udara, yang mengakibatkan malfungsi unit 2 dan penutupan permanennya. Sementara itu, unit 1 masih beroperasi hingga tahun 2019. Kini, Microsoft dan Constellation berencana untuk menghidupkan kembali fasilitas ini.
Dalam proyek ini, Constellation berencana untuk melakukan pembaruan pada PLTN, termasuk mengganti namanya menjadi Crane Clean Energy Center. Nama baru ini diberikan untuk menghormati Chris Crane, mendiang CEO dari induk perusahaan Constellation yang wafat pada April 2024. Perusahaan energi ini akan menginvestasikan 1,6 miliar dolar AS (sekitar Rp 24,2 triliun) untuk proses revitalisasi PLTN hingga tahun 2028.
Menurut Kepala Keuangan Constellation, investasi ini mencakup biaya untuk pengadaan bahan bakar nuklir. CEO Constellation, Joe Dominguez, menyebut kerja sama ini sebagai transaksi pembelian energi terbesar dalam sejarah perusahaan. "Keputusan ini menjadi simbol yang kuat bagi kebangkitan kembali tenaga nuklir sebagai sumber energi yang bersih dan dapat diandalkan," ungkap Dominguez dalam laporan keuangan perusahaan pada 20 September lalu.
Namun, hingga saat ini, izin untuk mengoperasikan kembali PLTN tersebut belum diajukan kepada regulator yang berwenang, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters. Selain Microsoft, beberapa perusahaan teknologi lainnya juga mulai melirik potensi energi nuklir untuk memenuhi kebutuhan listrik mereka. Misalnya, pada Maret 2024, Amazon Web Services melakukan pembelian pusat data dari Talen Energy, yang direncanakan akan menggunakan energi nuklir. Oracle juga baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka sedang merancang pusat data yang akan didukung oleh tiga reaktor nuklir kecil.
Permintaan listrik untuk pusat data diperkirakan akan melonjak dalam beberapa dekade mendatang, terutama seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi untuk teknologi AI yang semakin berkembang. Perusahaan konsultan keuangan Goldman Sachs memprediksi bahwa pada tahun 2030, pusat data akan menyerap sekitar 8 persen dari total permintaan listrik di Amerika Serikat, meningkat dari sekitar 3 persen saat ini.
Kenaikan kebutuhan listrik ini mengindikasikan pentingnya inovasi dalam sektor energi, termasuk penggunaan energi nuklir yang dianggap bersih. Keberadaan fasilitas seperti Three Mile Island diharapkan dapat memberikan solusi dalam memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat, terutama untuk industri teknologi yang sangat bergantung pada daya besar. Dengan kerja sama ini, Microsoft dan Constellation Energy berupaya tidak hanya untuk menghidupkan kembali sumber energi nuklir, tetapi juga untuk berkontribusi pada transisi energi yang lebih berkelanjutan di masa depan.
Dengan berbagai langkah yang diambil oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar dalam memanfaatkan energi nuklir, terlihat adanya tren yang semakin mengarah kepada penggunaan energi bersih yang lebih efisien. Inisiatif ini, termasuk revitalisasi PLTN Three Mile Island, dapat membuka jalan bagi peningkatan kapasitas dan keberlanjutan energi di Amerika Serikat, serta memberi dampak positif terhadap lingkungan dan ketahanan energi nasional.