Microsoft Akan Membangun Data Center Pertamanya di Thailand
- Rita Puspita Sari
- •
- 03 Mei 2024 07.40 WIB
Microsoft, mengumumkan rencananya untuk membangun data center regional pertamanya di Thailand. Keputusan ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan ketersediaan layanan cloud Microsoft di Asia Tenggara. Dengan investasi yang signifikan ini, Microsoft juga berkomitmen untuk memberikan pelatihan AI kepada jutaan individu di ASEAN, membawa dampak positif bagi ekonomi dan pengembangan teknologi di kawasan tersebut.
Kehadiran data center di Thailand diumumkan oleh Chairman dan CEO Microsoft, Satya Nadella. Chairman dan CEO Microsoft, Satya Nadella, mengungkapkan pentingnya langkah ini dalam meningkatkan infrastruktur teknologi di Thailand. "Data center ini akan memperluas ketersediaan layanan cloud hyperscale Microsoft di Thailand," kata Nadella dalam pernyataannya yang dilansir dari Reuters. "Artinya, Anda tidak hanya akan memiliki kemampuan penuh Azure di Thailand, tetapi juga infrastruktur AI kelas dunia yang terbaik," tambahnya.
Keputusan Microsoft untuk membangun data center di Thailand tidak hanya berdampak pada ketersediaan layanan teknologi, tetapi juga berpotensi meningkatkan keandalan, kinerja, serta kepatuhan terhadap standar privasi data yang tinggi. Hal ini sejalan dengan komitmen Microsoft untuk memberikan layanan terbaik kepada pengguna di seluruh dunia.
Perdana Menteri Thailand, Srettha Thaivisin, menyambut baik keputusan Microsoft ini sebagai langkah positif dalam pengembangan ekonomi digital Thailand. "Investasi Microsoft merupakan titik balik penting dalam pengembangan ekonomi digital Thailand, meningkatkan daya saing," tulis Thaivisin di media sosialnya.
Langkah Microsoft untuk membangun data center di Thailand juga merupakan bagian dari strategi lebih luas perusahaan ini dalam mengembangkan infrastruktur teknologi di Asia Tenggara. Sebelumnya, Microsoft telah mengumumkan investasi senilai $1,7 miliar (sekitar Rp27,6 triliun) di Indonesia untuk menghadirkan infrastruktur cloud dan AI baru, serta memberikan pelatihan keterampilan AI kepada 840.000 orang.
Pada acara "Microsoft Build: AI Day" yang diadakan di Jakarta, Microsoft juga mengumumkan komitmen untuk memberdayakan 2,5 juta orang di ASEAN dengan keterampilan AI hingga tahun 2025. Inisiatif ini akan melibatkan kerja sama dengan pemerintah, perusahaan, organisasi nirlaba, dan komunitas di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Dr. Piti Srisangnam, Executive Director ASEAN Foundation, menyambut baik komitmen Microsoft dalam meningkatkan keterampilan AI anak muda ASEAN. “Kami mengapresiasi komitmen Microsoft dalam meningkatkan keterampilan anak muda ASEAN di bidang AI, sebuah langkah penting yang selaras dengan ASEAN Digital Masterplan 2025.Dengan membangun ekosistem talenta digital yang berkelanjutan, hal ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan kawasan kita,” ujarnya.
Selama dua tahun terakhir, sekitar 1,7 juta orang telah berpartisipasi dalam program Skills4Jobs dari Microsoft. Inisiatif pelatihan Microsoft akan fokus pada empat bidang utama yaitu :
- Membangun Tenaga Kerja Inklusif dan Mahir AI: Program ini bertujuan untuk memperluas akses pelatihan AI kepada berbagai lapisan masyarakat, termasuk siswa sekolah menengah kejuruan melalui program AI TEACH for Indonesia.
- Menjembatani Kesenjangan Talenta Keamanan Siber: Microsoft juga berkomitmen untuk memberikan peluang dan dukungan khusus kepada perempuan yang tertarik membangun karier di bidang keamanan siber melalui program Ready4AI&Security.
- Meningkatkan Keterampilan AI Para Developer: Pelatihan kefasihan AI ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan kerja bagi generasi muda dari komunitas yang kurang terlayani dan kurang terwakili.
- Memberdayakan Organisasi Nirlaba: Microsoft juga akan menyediakan pengetahuan dan keterampilan di bidang AI dan teknologi digital bagi karyawan organisasi nirlaba, membantu mereka memaksimalkan dampak sosial yang dihasilkan.
Dengan langkah-langkah ini, Microsoft berharap dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Pelatihan keterampilan AI kepada siswa sekolah menengah kejuruan, peluang karir di bidang keamanan siber bagi perempuan, serta pelatihan kefasihan AI untuk generasi muda dari komunitas yang kurang terlayani menjadi fokus utama program ini.
Presiden Microsoft ASEAN, Andrea Della Mattea, menyatakan optimisme atas potensi talenta digital yang kuat di Asia Tenggara. "Dengan talenta-talenta kuat yang mahir dalam teknologi disruptif, Asia Tenggara berada pada posisi yang tepat untuk bersaing dalam teknologi global," tambahnya.
Rencana Microsoft untuk membangun data center di Thailand dan memberdayakan jutaan orang di ASEAN dengan keterampilan AI menjadi langkah signifikan dalam memajukan teknologi dan ekonomi di wilayah ini. Diharapkan langkah ini akan menginspirasi lebih banyak perusahaan teknologi global untuk berinvestasi dan berkontribusi dalam pembangunan digital di Asia Tenggara.