Menteri Komunikasi Meutya Hafid Fokus pada Keamanan Digital
- Nikita Dewi Kurnia Salwa
- •
- 22 Okt 2024 12.08 WIB
Resmi dipilih sebagai Menteri Komunikasi dan Digital pada hari minggu kemarin (20/09/2024) oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto, Meutya Hafid, memiliki rencana ambisius untuk 100 hari kerjanya yang mencakup berbagai inisiatif, dengan penekanan pada penciptaan ruang digital yang aman dan pemerataan akses internet di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).
Ia menjelaskan bahwa fokus ini merupakan hasil aspirasi masyarakat yang telah ditampungnya selama menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR. Salah satu masalah mendesak yang menjadi perhatian publik adalah keamanan digital, yang mencakup tindakan melawan kejahatan siber seperti perjudian online dan pinjaman online yang ilegal.
Dalam diskusinya di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital di Jakarta, Meutya mengakui bahwa keamanan digital adalah isu yang sangat penting dan menjadi amanat dari masyarakat. Ia berkomitmen untuk menangani masalah ini dengan serius. Namun, ia juga ingin menyoroti bahwa fokusnya tidak hanya terbatas pada isu-isu tersebut. Sebagai seorang perempuan, Meutya menekankan pentingnya menciptakan internet yang aman bagi anak-anak. Dia menambahkan bahwa perlindungan terhadap anak-anak dari ancaman di dunia digital, termasuk pornografi, kekerasan, perdagangan anak, dan kejahatan terkait perdagangan manusia, akan menjadi salah satu prioritas dalam upayanya membangun ruang digital yang lebih baik.
Meutya juga menegaskan pentingnya pemerataan konektivitas internet di seluruh Indonesia, terutama di daerah 3T. Ia berencana untuk melakukan kunjungan ke wilayah-wilayah ini, khususnya di bagian timur Indonesia, untuk memeriksa kualitas koneksi internet yang tersedia. Saat ini, meskipun tingkat konektivitas internet sudah mencapai 98 persen, kecepatan aksesnya belum merata, yang menjadi tantangan yang perlu diatasi.
Bersama dua wakil menterinya, Angga Raka Prabowo dan Nezar Patria, Meutya bertekad untuk mendorong digitalisasi dalam berbagai urusan pemerintahan. Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden yang menekankan pentingnya digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi layanan publik. Meutya menyoroti bahwa digitalisasi dalam pemerintahan adalah salah satu fokus utama yang harus ditangani dalam 100 hari kerjanya.
Dalam kesempatan tersebut, Meutya juga menjelaskan alasan di balik perubahan nomenklatur Kementerian Komunikasi dan Informatika menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital. Ia menjelaskan bahwa perubahan ini diperlukan untuk menjawab tantangan zaman yang terus berkembang ke arah digital. Isu digitalisasi merupakan salah satu poin penting yang tercantum dalam program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Meutya menyatakan bahwa fokus pada digitalisasi sudah menjadi agenda penting sesuai dengan visi Presiden, sehingga nama kementerian diubah menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital, yang disingkat Komdigi.
Dalam konteks ini, Meutya berharap untuk menciptakan sebuah lingkungan digital yang lebih aman dan inklusif bagi seluruh masyarakat. Dia berkomitmen untuk mendengarkan masukan dari publik dan memastikan bahwa kebijakan yang diambil dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, diharapkan kehadiran teknologi digital dapat membawa dampak positif dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Meutya Hafid menyadari bahwa tantangan yang dihadapi dalam menciptakan ruang digital yang aman dan pemerataan akses internet di wilayah 3T adalah kompleks. Namun, dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, dia yakin bahwa langkah-langkah yang diambil dapat menghasilkan perubahan yang signifikan. Keberadaan internet yang merata dan aman tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga mempercepat pembangunan ekonomi di daerah-daerah yang selama ini tertinggal.
Dengan segala inisiatif dan fokus yang telah direncanakan, Meutya Hafid berharap dapat menciptakan ekosistem digital yang lebih baik di Indonesia, di mana semua lapisan masyarakat dapat mengakses teknologi dengan aman dan bermanfaat. Melalui berbagai program dan kolaborasi, ia ingin memastikan bahwa masa depan digital Indonesia akan lebih cerah dan inklusif.