India Produksi Chip AI Lokal, Diluncurkan pada 2026
- Muhammad Bachtiar Nur Fa'izi
- •
- 21 Agt 2024 23.04 WIB
India kini aktif bersaing dalam pengembangan Artificial Intelligence (AI) di panggung global, di mana dominasi saat ini dipegang oleh Amerika Serikat dan China. Dalam laporan terbaru, India bersiap untuk meluncurkan chip AI pertamanya, yang dihasilkan oleh perusahaan lokal. Chip ini merupakan hasil produksi dari Ola Electric, salah satu produsen kendaraan listrik roda dua terkemuka di India.
Ola Electric telah mengumumkan beberapa model chip AI yang mereka ciptakan, dengan tiga di antaranya, yaitu Bodhi 1, Ojas dan Sarv 1, dijadwalkan rilis pada tahun 2026. Meskipun Ola tidak memberikan rincian mengenai lokasi produksi chip-chip tersebut, yang jelas, ini akan menjadi chip AI pertama yang dikembangkan secara internal oleh perusahaan lokal India.
Chip AI keempat, Bodhi 2, direncanakan akan diluncurkan pada tahun 2028 dan akan menjadi generasi penerus dari Bodhi 1. Setiap chip yang diproduksi oleh Ola Electric dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik yang berbeda.
Bodhi 1, misalnya, dirancang khusus untuk inferensi AI, menjadikannya ideal untuk penggunaan sebagai large language model (LLM) dan model visual. Secara umum, Bodhi 1 merupakan produk berkelas menengah yang ditujukan untuk menjangkau berbagai segmen dalam dunia AI.
Ola mengklaim Bodhi 1 menawarkan efisiensi daya terbaik di kelasnya, sebuah fitur penting mengingat tantangan besar yang dihadapi dalam pemrosesan AI saat ini.
Chip AI Ojas Edge dirancang khusus untuk menjalankan berbagai aplikasi tertentu. Perusahaan dapat menyesuaikan chip ini untuk memenuhi kebutuhan di berbagai sektor, seperti otomotif, seluler, IoT, dan lainnya.
Ola juga berencana menerapkan chip ini dalam kendaraan listrik generasi mendatang, yang akan mendukung sistem-sistem penting seperti pengisian daya dan ADAS (Sistem Bantuan Pengemudi Canggih). Teknologi ADAS meliputi berbagai fitur yang membantu pengemudi beroperasi dengan aman dan mengurangi risiko kecelakaan.
Di sisi lain, chip AI Sarv 1 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan komputasi AI yang terus meningkat. Chip ini berbasis set instruksi Arm yang dirancang khusus untuk digunakan di pusat data.
Untuk memproduksi keempat chip AI ini, CEO Ola Bhavish Aggarwal mengungkapkan bahwa mereka akan bekerja sama dengan pabrik semikonduktor tingkat I atau II, yang kemungkinan besar adalah Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) atau Samsung Foundry, menurut informasi yang dihimpun dari WCCFTech pada Selasa, 20 Agustus 2024.
Pasar chip AI global saat ini didominasi oleh Nvidia, perusahaan semikonduktor asal Amerika Serikat yang menguasai sekitar 80 persen pangsa pasar.
Nvidia, perusahaan semikonduktor yang berbasis di Santa Clara, California, saat ini mendominasi pasar chip AI global, dengan sekitar 80 persen pangsa pasar. Perusahaan ini mengandalkan chip pengolah grafis (GPU) yang diproduksinya, yang banyak digunakan di pusat data untuk pengolahan AI. Penyedia layanan komputasi awan besar seperti Amazon Web Services (AWS) dan Microsoft Azure mengandalkan produk ini, bersama penyedia layanan cloud regional lainnya.
Di antara produk unggulannya, Nvidia memproduksi GPU AI H100 yang mendukung berbagai large language model (LLM) saat ini, termasuk ChatGPT dari OpenAI serta proyek-proyek AI dari Microsoft, Meta, dan Amazon. Microsoft Azure, khususnya, menggunakan puluhan hingga ribuan unit GPU Nvidia untuk memperkuat kinerja Chat GPT, chatbot AI inovatif dari OpenAI.
Di sisi lain, China memiliki sejarah panjang dalam pengembangan chip AI internal. Raksasa teknologi Huawei, misalnya, sedang menguji prosesor terbaru mereka yang dikenal sebagai "Ascend 910C". Menariknya, perusahaan ini telah memberi tahu calon pelanggan bahwa chip tersebut sebanding dengan GPU H100 Nvidia, yang saat ini tidak dapat dijual secara langsung di Tiongkok.
Selain itu, Baidu, yang dikenal sebagai "Google dari China" berkat mesin pencari internetnya, juga berkontribusi pada perkembangan chip AI di negara tersebut.
Perjalanan Baidu dalam pengembangan chip AI dimulai sejak tahun 2011. Setelah tujuh tahun penelitian dan pengembangan, perusahaan ini meluncurkan chip AI pertamanya yang dibuat sendiri, Kunlun 1, pada tahun 2018.
Sementara itu, T-Head, yang merupakan divisi semikonduktor milik Alibaba, mempersembahkan chip inferensi AI berkinerja tinggi pertamanya, HanGuang 800, pada bulan September 2019.