Huawei Menangkan Penghargaan di AIIS 2021


Huawei

Huawei

Huawei Indonesia memperoleh pemghargaan utama dalam ajang Artificial Intelligence Inovation Summit (AIIS) 2021 dan diakui sebagai Leading Tech & Cloud Company atas kontribusinya mendorong perkembangan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di Indonesia.

Teknologi AI sendiri diyakini merupakan salah satu solusi pemulihan dan pertumbuhan sosioekonomi secara masif di Indonesia. Berbagai manfaat yang dimiliki AI sendiri bisa digunakan di berbagai sektor manajemen bisnis dan inovasi, seperti pemerintahan, layanan publik, layanan keuangan, kesehatan, pendidikan, pertanian, pertahanan, transportasi, serta maritim dan perikanan.

Kepala BRIN Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc. pun menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap komitmen Huawei Indonesia dalam mendukung dan berkontribusi terhadap realisasi Strategi Nasional (Stranas) AI dan penguatan peran AI untuk meraih sejumlah capaian penting di Indonesia.

“Kami menghargai dan mengapresiasi dukungan Huawei dalam mendukung visi pemerintah, terutama untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju berbasis riset dan inovasi yang selaras dengan visi-misi Stranas AI,” kata Laksana dalam siaran pers, Rabu (10/11/2021)

Laksana melanjutkan, teknologi AI akan digunakan untuk menyelesaikan beberapa tantangan di lima area prioritas demi mengamankan masa depan Indonesia. Lima area prioritas yang dimaksud antara lain adalah layanan kesehatan, perampingan birokrasi, pendidikan dan riset, keamanan pangan, mobilitas, transportasi, dan smart city.

Kelima area tersebut merupakan komponen yang wajib dimiliki agar Indonesia dapat menyandang status negara maju. Oleh karena itu, kekuatan AI untuk mengotomatisasi berbagai pekerjaan manual dan menganalisis data dengan volume yang sangat besar patut digunakan dengan maksimal.

Oleh karena itu, Laksana menyampaikan bahwa pihaknya berharap Huawei Indonesia akan meningkatkan perannya dalam mendukung optimalisasi pengaplikasian AI di berbagai sektor strategis guna memajukan Indonesia.

Sementara Ketua Umum Kolaborasi Riset dan Inovasi Nasional (KORIKA) Dr. Hammam Riza, M.Sc., IPU mengatakan bahwa setidaknya ada empat tantangan yang menghambat laju adopsi AI. Tantangan tersebut antara lain adalah kesiapan tenaga kerja dan talenta digital, kesiapan regulasi penggunaan AI secara etis dan bertanggung jawab, kesiapan infrastruktur teknologi dan data, serta kesiapan industri dan sektor publik.

Hammam kemudian menyampaikan bahwa pada ambang digitalisasi perekonomian yang dilakukan secara masif di Indonesia saat ini, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya perlu bersama-sama memastikan bahwa ekosistem sudah cukup matang untuk menyambut berbagai berbagai inovasi yang dapat memunculkan teknologi AI.

"Keterlibatan Huawei Indonesia sangat kami apresiasi, termasuk dalam mengadakan penilaian yang sangat krusial untuk mengetahui letak strategis kita dalam gambaran besar peta jalan Stranas AI. Dengan saling bergandengan tangan, niscaya kita akan mencapai pertumbuhan ekonomi digital dan peningkatan taraf hidup bagi seluruh masyarakat," tutur Hammam.

Senada dengan hal tersebut, Chief Strategy Officer Huawei Cloud Joy Huang menegaskan bahwa Huawei telah berkomitmen untuk menghadirkan dan mengontribusikan berbagai teknologi termutakhir miliknya kepada berbagai sektor di Indonesia.

Huawei percaya bahwa pengadopsian teknologi mutakhir termasuk teknologi AI, menjadi landasan yang kritikal untuk memacu lahirnya inovasi-inovasi baru berbasis riset yang diperlukan oleh setiap negara dan bangsa yang memiliki visi untuk menjadi pemimpin global di era digital, seperti halnya Indonesia.

“Apresiasi yang tinggi kami sampaikan kepada BRIN dan KORIKA yang telah membuka pintu bagi Huawei untuk turut berkontribusi menghadirkan teknologi yang kami kembangkan berikut program penataran talenta digital untuk mendukung pengembangan ekosistem AI di Indonesia,” kata Joy Huang.

Joy juga menyampaikan bahwa Huawei Indonesia akan terus mleanjutkan komitmen dan kontribusinya melalui penyediaan teknologi dan berbagai kegiatan alih pengetahuan dan akselerator kewirausahaan. Sementara di bidang pemerintahan, Huawei tidak akan hanya bekerja sama dengan BRIN atau KORIKA, tetapi juga segenap instansi pemerintahan lainnya untuk meningkatkan keahlian AI, khususnya terkait penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)

Melalui sinergi multiple helix dengan berbagai pemangku kepentingan, Huawei Indonesia juga menggelar rangkaian kegiatan belajar bersama dengan BRIN dan KORIKA. Kegiatan tersebut menggunakan solusi AI yang dikembangkan oleh Huawei serta merupakan bentuk nyata komitmen Huawei Indonesia dalam mendukung pengembangan teknologi AI di Indonesia dengan harapan dapat menciptakan solusi AI lokal yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.


Bagikan artikel ini

Video Terkait