Grounding Google Maps: Bikin AI Lebih Cerdas & Akurat


Ilustrasi Google Maps

Ilustrasi Google Maps

Artificial Intelligence (AI) terus berkembang pesat dan kini semakin dekat dengan kehidupan sehari-hari. Salah satu tantangan besar dalam pengembangan AI generatif adalah bagaimana memastikan hasil keluaran atau jawaban yang diberikan benar-benar akurat, relevan, dan dapat diandalkan. Google menjawab tantangan ini dengan menghadirkan fitur Grounding with Google Maps di Vertex AI, yang kini sudah berstatus Generally Available (GA) atau resmi tersedia untuk digunakan publik.

Fitur ini memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi AI generatif yang tidak hanya pintar dalam memahami pertanyaan, tetapi juga mampu memberikan jawaban berbasis informasi dunia nyata yang diperbarui secara berkala melalui Google Maps. Dengan lebih dari 250 juta bisnis dan tempat di seluruh dunia, AI dapat menyajikan hasil yang lebih personal, faktual, dan sesuai konteks geografis pengguna.

Artikel ini akan membahas tentang apa itu Grounding with Google Maps, bagaimana cara kerjanya, manfaatnya di berbagai industri, serta mengapa hal ini menjadi lompatan besar dalam dunia AI modern.

 
Apa Itu Grounding dalam AI?

Sebelum memahami lebih jauh, mari kita pahami terlebih dahulu istilah grounding. Dalam dunia AI, grounding berarti menghubungkan model bahasa besar (Large Language Model/LLM) dengan sumber data yang terverifikasi. Tujuannya adalah agar AI tidak hanya mengandalkan “hafalan” dari data latihannya, tetapi juga dapat menarik informasi terkini dari sumber terpercaya.

Contoh sederhananya:

  • Jika kita bertanya “Apakah restoran X buka sekarang?”, AI tanpa grounding mungkin hanya bisa memberikan informasi umum, atau bahkan salah karena datanya sudah usang.
  • Namun dengan grounding menggunakan Google Maps, AI bisa langsung mengecek informasi real-time tentang jam buka, status toko (apakah sementara tutup atau buka), hingga ulasan terbaru dari pengunjung.

Grounding inilah yang membuat AI lebih reliable (andal) dan lebih trustworthy (dapat dipercaya) dalam menjawab pertanyaan nyata.

 
Manfaat Grounding dengan Google Maps

  1. Memberikan Detail Terkini
    Dengan akses langsung ke data Google Maps, AI bisa menyajikan informasi yang selalu diperbarui setiap hari. Misalnya, jam operasional restoran, status buka-tutup toko, atau informasi sementara seperti renovasi atau penutupan sementara. Hal ini sangat membantu pengguna yang ingin membuat keputusan cepat dan tepat.

  2. Memberi Jawaban Subjektif dengan Konteks Lokal
    Selain data faktual, Grounding dengan Google Maps juga bisa mengakses ulasan pengguna. Hal ini memungkinkan AI untuk menjawab pertanyaan subjektif seperti:

    • “Bagaimana suasana kafe ini?”
    • “Apakah restoran ini cocok untuk makan malam romantis?”

    Dengan begitu, pengalaman pengguna menjadi lebih personal karena jawaban yang diberikan berdasarkan pengalaman nyata dari komunitas pengguna Google Maps.

  3. Mempercepat Penemuan Bisnis
    Grounding memungkinkan integrasi antara data Google Maps dan data internal sebuah bisnis. Misalnya:

    • Perusahaan properti bisa menampilkan ringkasan rumah atau apartemen dengan highlight sesuai profil pembeli. Untuk keluarga muda, AI akan menyoroti keberadaan sekolah dan taman terdekat, sedangkan untuk profesional muda, fokusnya bisa pada restoran dan kehidupan malam.
    • Aplikasi perjalanan bisa menyesuaikan rekomendasi hotel, destinasi wisata, hingga rencana perjalanan berdasarkan preferensi pribadi.
  4. Integrasi dengan Google Search
    Grounding juga dapat digabungkan dengan Google Search untuk memberikan jawaban yang lebih komprehensif. Contohnya:

    • Jika pengguna bertanya: “Apakah anak-anak boleh ikut konser di taman malam ini?”, maka Google Search bisa memberikan informasi tentang artis dan aturan konser, sementara Google Maps menambahkan detail terkait kebijakan ramah anak dari venue serta rekomendasi tempat terdekat yang cocok untuk keluarga.
    • Jika ditanya: “Apa tempat terbaik untuk dikunjungi di Barcelona?” → AI menggunakan grounding Google Search.
    • Jika ditanya lanjutan: “Apakah Sagrada Familia buka sekarang?” → AI otomatis beralih menggunakan grounding Google Maps.

    Dengan begitu, AI dapat secara dinamis memilih kapan harus menggunakan Google Search, kapan Google Maps, atau bahkan keduanya sekaligus.

 
Penerapan di Berbagai Industri

Grounding dengan Google Maps membawa potensi besar lintas industri. Berikut beberapa sektor yang sudah mulai mengadopsinya:

  1. Pariwisata & Perjalanan
    Industri perjalanan sangat diuntungkan dengan adanya fitur ini. AI dapat membantu wisatawan memilih hotel, restoran, hingga menyusun itinerary perjalanan. Informasi real-time mengenai jam buka, kepadatan tempat wisata, serta rekomendasi lokal membuat pengalaman perjalanan lebih menyenangkan.

    Peggy Roe, EVP & Chief Customer Officer Marriott International, mengatakan bahwa fitur ini membantu mereka memberikan pengalaman perjalanan yang lebih otentik dan terhubung dengan informasi lokal. Dengan begitu, interaksi dengan tamu menjadi lebih dalam dan personal.

  2. Real Estate (Properti)
    Dalam dunia properti, Grounding dengan Google Maps bisa memberikan gambaran detail tentang lingkungan sekitar. Hal ini penting bagi calon pembeli rumah yang ingin tahu lebih banyak tentang fasilitas umum, akses transportasi, hingga suasana lingkungan.

    Compass, salah satu perusahaan properti, bahkan sudah bekerja sama dengan Google untuk mengintegrasikan fitur ini. Hasilnya, agen properti dapat memberikan pengalaman jual-beli yang lebih personal dan sesuai kebutuhan pembeli.

  3. Perangkat Asisten Pribadi
    Asisten digital seperti smart speaker atau aplikasi berbasis AI dapat memanfaatkan grounding untuk menjawab pertanyaan pengguna seputar lokasi sekitar. Contoh: “Apa tempat terbaik untuk jogging di dekat sini?” atau “Apakah ada bioskop dengan film terbaru malam ini?

  4. Media Sosial & Hiburan
    Grounding juga membuka peluang baru di media sosial. Bayangkan sekelompok teman ingin mencari restoran untuk makan malam bersama. Dengan grounding, aplikasi sosial bisa membantu mereka menjelajahi area tertentu, membandingkan pilihan restoran, hingga memberikan gambaran suasana tempat berdasarkan ulasan pengunjung.

 
Cara Menggunakan Grounding dengan Google Maps

Google telah menyediakan akses Grounding ini di Vertex AI Studio dalam Google Cloud Console. Pengembang cukup menambahkan Google Maps Tool ke dalam API Gemini untuk mengaktifkannya.

Berikut contoh sederhana penggunaannya:

from google import genai
from google.genai.types import GoogleMaps, Tool, GenerateContentConfig
client = genai.Client()
response = client.models.generate_content(
    model="gemini-2.5-flash",
    contents="Where can I get the best espresso near me?",
    config=GenerateContentConfig(
        tools=[Tool(google_maps=GoogleMaps())],
        tool_config=types.ToolConfig(
            retrieval_config = types.RetrievalConfig(
                lat_lng = types.LatLng(
                    latitude=40.7128,
                    longitude=-74.006
        ))),
    ),
)
print(response.text)
# Contoh output: "Berikut beberapa tempat terbaik untuk espresso di dekat Anda..."

Dengan kode sederhana ini, pengembang dapat langsung membangun aplikasi yang mampu memberikan rekomendasi lokal real-time kepada pengguna.

 
Mengapa Grounding dengan Google Maps Penting?

Ada beberapa alasan mengapa fitur ini menjadi langkah penting dalam evolusi AI generatif:

  • Akurasi Tinggi: AI tidak lagi sekadar menebak, tapi benar-benar mengacu pada data valid.
  • Relevansi Lokal: Jawaban disesuaikan dengan lokasi pengguna.
  • Pengalaman Personal: Informasi bisa dikustomisasi sesuai profil pengguna.
  • Skalabilitas Global: Dengan 250 juta lokasi di database Google Maps, cakupannya hampir seluruh dunia.
  • Fleksibilitas Industri: Bisa diterapkan di pariwisata, properti, hiburan, retail, hingga aplikasi sosial.
     

Tantangan dan Batasan

Meski menjanjikan, ada beberapa hal yang masih menjadi catatan:

  • Ketersediaan fitur subjektif (seperti “vibe” atau suasana tempat) saat ini baru terbatas di Amerika Serikat dan India.
  • Ketergantungan pada data pengguna, kualitas ulasan sangat berpengaruh pada akurasi jawaban subjektif.
  • Privasi dan keamanan data, penggunaan data lokasi harus tetap memperhatikan regulasi privasi di berbagai negara.

Namun, seiring waktu, tantangan ini diperkirakan akan diatasi dengan pembaruan fitur dan regulasi yang lebih matang.

 
Kesimpulan

Grounding with Google Maps adalah langkah besar dalam menghadirkan AI generatif yang benar-benar bermanfaat untuk kehidupan nyata. Dengan menghubungkan AI ke data real-time Google Maps, jawaban yang diberikan menjadi lebih akurat, relevan, dan sesuai kebutuhan pengguna.

Dari sektor pariwisata, real estate, perangkat asisten pribadi, hingga media sosial, fitur ini membuka peluang besar dalam menciptakan pengalaman digital yang lebih personal dan bermakna.

Dengan dukungan infrastruktur Google Cloud dan integrasi di Vertex AI, pengembang kini memiliki akses lebih mudah untuk menghadirkan aplikasi AI lokal yang cerdas. Masa depan AI bukan lagi sekadar berbasis teks, melainkan terhubung langsung dengan dunia nyata di sekitar kita.

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Video Terkait