Google Research Kembangkan LLM untuk Tingkatkan Kinerja AI
- Rita Puspita Sari
- •
- 07 Jan 2024 16.30 WIB
Google Research dan Google DeepMind telah menciptakan metode inovatif untuk meningkatkan kinerja Large Language Model (LLM) dengan memperkuatnya menggunakan model bahasa lain. Langkah ini memecahkan tantangan besar dalam pengembangan LLM, memungkinkan pengembang untuk memberikan kemampuan baru tanpa memulai dari awal atau melibatkan pelatihan yang mahal.
Tim Google Research menekankan bahwa penguatan LLM dengan model bahasa lain tidak hanya meningkatkan kinerja pada tugas yang sudah ada, tetapi juga membuka pintu untuk tugas-tugas baru yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh model itu sendiri. Eksperimen dilakukan menggunakan PaLM2-S LLM dari Google, setara dengan GPT-4, yang merupakan dasar untuk ChatGPT milik OpenAI.
Dalam uji coba, PaLM2-S diperkuat dengan model bahasa lebih kecil dan khusus, menghasilkan peningkatan signifikan. Dalam tugas terjemahan, versi diperkuat menunjukkan peningkatan hingga 13% dibandingkan dengan baseline. Pada tugas pemrograman, peningkatan mencapai 40%, membuktikan potensi besar metode ini.
Peningkatan kinerja dalam tugas terjemahan, terutama saat menerjemahkan bahasa dengan dukungan rendah ke dalam bahasa Inggris, memiliki implikasi langsung pada bidang kecerdasan buatan. Ini dapat membantu mengatasi tantangan dalam machine learning yang belum terpecahkan.
Namun, lebih dari itu, riset ini mungkin memiliki dampak luas terhadap masalah hukum yang dihadapi perusahaan kecerdasan buatan. Sejumlah pembuat large language model saat ini menghadapi tuntutan hukum terkait penggunaan data dilindungi hak cipta dalam pelatihan model. Pertanyaan kritis muncul terkait apakah perusahaan berorientasi laba dapat sah menggunakan data ini, dan keputusan pengadilan dapat mempengaruhi kesinambungan layanan seperti ChatGPT.
Dengan risiko hukum yang mengancam CEO teknologi, peningkatan LLM dari Google memberikan harapan untuk mengurangi persyaratan dan biaya pembuatan model bahasa baru. Meskipun lanskap kecerdasan buatan diatur dengan ketat, inovasi ini dapat membantu menjaga keberlanjutan layanan seperti ChatGPT dalam kerangka regulasi yang lebih ketat.