Google Investasikan Rp 1,8 Triliun untuk Pelatihan AI Global
- Pabila Syaftahan
- •
- 24 Sep 2024 15.35 WIB
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan pada konferensi tingkat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa, CEO Google, Sundar Pichai, mengumumkan rencana pendanaan baru sebesar 120 juta dolar AS, atau sekitar Rp1,8 triliun, untuk pendidikan dan pelatihan artificial intelligence (AI) di seluruh dunia. Pengumuman ini disampaikan pada acara yang berlangsung pada Sabtu, 21 September, dalam konteks pembahasan mengenai masa depan yang lebih baik melalui inovasi teknologi.
Dalam acara tersebut, Pichai menyoroti empat peluang signifikan yang dapat dihadirkan oleh AI untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Pertama, ia mengemukakan pentingnya membantu masyarakat mengakses informasi dalam bahasa yang mereka pahami. Hal ini diharapkan dapat mengurangi hambatan komunikasi dan memastikan bahwa lebih banyak orang mendapatkan akses ke pengetahuan dan informasi yang relevan. Dengan adanya AI, penerjemahan otomatis dan pengolahan bahasa alami dapat menjangkau masyarakat yang sebelumnya tidak terlayani.
Kedua, Pichai menjelaskan bahwa AI dapat mempercepat penemuan ilmiah. Dengan analisis data yang lebih cepat dan akurat, AI diharapkan dapat mempercepat riset dan pengembangan di berbagai bidang, termasuk kesehatan dan lingkungan. Misalnya, dalam pengembangan vaksin atau pengobatan baru, AI dapat membantu peneliti menganalisis data dengan lebih efisien dan menemukan pola yang mungkin terlewatkan oleh manusia.
Ketiga, AI juga dapat digunakan untuk memberikan peringatan dan pemantauan yang lebih efektif terkait bencana iklim. Pichai mencatat bahwa dengan memanfaatkan kemampuan teknologi, kita dapat lebih siap menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan. Sistem pemantauan berbasis AI dapat membantu dalam mendeteksi perubahan lingkungan secara real-time, sehingga memungkinkan respons yang lebih cepat dalam situasi darurat.
Keempat, Pichai menekankan bahwa teknologi ini dapat mendorong kemajuan ekonomi dengan menciptakan peluang baru dalam berbagai sektor, sehingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Penggunaan AI dalam sektor pertanian, misalnya, dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan petani dan ketahanan pangan.
Dalam rangka mengatasi tantangan kesenjangan AI yang ada, Pichai mengumumkan pembentukan Dana Peluang AI Global senilai 120 juta dolar AS. Dana ini akan difokuskan untuk menyediakan pendidikan dan pelatihan di komunitas-komunitas di seluruh dunia, dengan bekerja sama bersama organisasi nirlaba dan lembaga swadaya masyarakat lokal. Melalui kolaborasi ini, Google berharap dapat menjangkau lebih banyak orang dan memperkuat kapasitas mereka dalam memanfaatkan teknologi AI.
Lebih jauh, Pichai juga menekankan pentingnya regulasi yang tepat terhadap produk-produk berbasis AI. Menurutnya, regulasi ini dapat membantu mengurangi potensi kerugian yang mungkin timbul akibat penggunaan teknologi yang tidak diatur dengan baik. Selain itu, ia juga memperingatkan terhadap dorongan proteksionis nasional yang dapat menghambat perkembangan teknologi secara global, dan mendorong perlunya kebijakan yang lebih terbuka agar manfaat AI dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
Dengan investasi ini, Google tidak hanya berkomitmen untuk memajukan teknologi, tetapi juga berupaya untuk menciptakan dampak positif yang lebih luas di tingkat global. Pichai berharap bahwa melalui pendidikan dan pelatihan yang tepat, lebih banyak individu dan komunitas dapat terlibat dalam pengembangan AI, sehingga kesenjangan yang ada dapat teratasi dan semua pihak dapat merasakan manfaat dari inovasi yang terus berkembang ini.
Inisiatif ini adalah langkah penting dalam memperkuat ekosistem AI global dan menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat, diharapkan program ini dapat membantu mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi di era digital ini. Google juga berharap bahwa dengan mengedukasi masyarakat mengenai teknologi AI, akan tercipta kesadaran yang lebih besar tentang pentingnya etika dalam pengembangan dan penggunaan teknologi ini, serta dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.
Seiring dengan pertumbuhan pesat teknologi AI, tantangan baru akan terus muncul. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dalam mengatasi isu-isu yang berkaitan dengan privasi, keamanan, dan keadilan sosial. Dengan komitmen yang kuat dan kolaborasi lintas sektor, masa depan yang lebih baik melalui pemanfaatan kecerdasan buatan bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai.