BRIN Kembangkan Aplikasi Identifikasi Klon Teh Berbasis AI
- Arundati Swastika Waranggani
- •
- 09 Jun 2022 11.03 WIB
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Pusat Riset Sains Data dan Informasi mengembangkan aplikasi identifikasi klon teh yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan machine learning. Hal ini dilakukan untuk mendukung produktivitas teh di Indonesia.
“Penelitian ini menawarkan fitur berbasis auto encoder variasi konvolusi untuk mempelajari dan mengidentifikasi klon teh,” jelas Peneliti BRIN, Vicky Zilvan dalam webinar Machine Learning Technology for Post COVID-19 Pandemic Recovery yang dilaksanakan Rabu (8/6/2022).
Ada kemungkinan yang sangat besar untuk bertemu dengan berbagai klon teh di perkebunan, yang dihasilkan dari perkawinan silang tidak sengaja yang dilakukan petani. Vicky pun menjelaskan bahwa setiap klon teh memiliki karakteristik yang unik, mulai dari kualitas hingga resiliensi terhadap penyakit.
Inspeksi visual pun umumnya dilakukan di perkebunan teh untuk membagi area berdasarkan klon teh yang berbeda, sehingga perkebunan bisa menghasilkan teh dengan kualitas yang konsisten. Namun tentunya langkah konvensional ini membutuhkan banyak waktu dan biaya.
Perbedaan antar klon teh sendiri sulit dibedakan oleh orang awam, karena perlu ada perhatian khusus pada karakteristik fisik daun teh. Oleh karena itu, inspeksi klon teh hanya bisa dilakukan oleh ahli yang berjumlah sedikit, dengan pengalaman mumpuni dan harus dilakukan secara manual.
Maka menjawab permasalahan ini, Vicky dan tim peneliti BRIN kemudian menawarkan solusi inspeksi klon teh dengan menggunakan aplikasi berbasis AI, yang dilengkapi fitur auto encoder variasi konvolusi untuk memungkinkan identifikasi klon teh yang otomatis dan cepat.
Aplikasi ini pun diharapkan dapat mendukung pengembangan variasi klon teh di Indonesia, untuk kemudian mengembangkan kualitas dan produktivitas teh di Indonesia. Hal ini kemudian akan mendukung potensi negara sebagai produsen dan pengekspor teh di dunia.
Indonesia sendiri berada di peringkat 13 dunia menurut World’s Top Exports, sebagai negara yang memiliki nilai ekspor sebesar USD 96,3 juta, dan berkontribusi terhadap 1,4 persen ekspor dunia.
“Jika kita melihat negara yang lebih kecil, dengan sumber daya yang lebih kecil pula, dibandingkan dengan Indonesia, maka Indonesia jelas memiliki potensi besar untuk menjadi produsen dan pengekspor teh besar di dunia,” pungkas Vicky.