Teknologi AI Kidiko Bantu Belajar Anak di Indonesia


Ilustrasi Artificial Intelligence 8

Ilustrasi Artificial Intelligence

Menurut data dari Kemendikbud dan BPS, hanya 5% dari 60 juta siswa di Indonesia yang mendapatkan pendidikan berkualitas terbaik. Sekolah-sekolah unggulan sebagian besar terpusat di kota-kota besar, sementara sekolah di daerah terpencil kekurangan sumber daya seperti guru berkualitas, materi pelajaran, dan teknologi pendidikan yang memadai.

Meski teknologi telah berkembang pesat, pemanfaatan AI di dunia pendidikan belum optimal dan kurang terawasi. Banyak siswa yang menggunakan teknologi ini tanpa pengawasan dari orang tua atau guru, sehingga diperlukan AI yang dapat dikontrol oleh orang tua untuk memastikan proses belajar anak berjalan maksimal.

Menjawab tantangan ini, PT Tripower Solar Nusantara memperkenalkan teknologi AI bernama Kidiko. Perusahaan ini, yang berfokus pada energi terbarukan, meluncurkan Kidiko pada Sabtu lalu sebagai bagian dari Program Indonesia Terang. Program ini bertujuan mendukung tata kelola pemerintah dalam aspek ESG (Environmental, Social, and Governance).

Kidiko dikembangkan sejalan dengan misi Indonesia Terang untuk pembangunan berkelanjutan dan dampak sosial. Teknologi ini bertujuan mendukung pemerataan pendidikan di Indonesia dengan membantu menciptakan generasi emas melalui akses pendidikan yang lebih luas dan merata.

"Kami ingin Kidiko mendampingi setiap anak di Indonesia dalam proses belajar mereka, bahkan sampai ke keluarga yang paling terpencil. Kami berharap dapat membantu anak-anak mengakses pengetahuan dan merangsang kreativitas mereka untuk menunjang edukasi," kata Puri Dian Safitri, Kepala Sekolah Kidiko.

Puri menjelaskan bahwa Kidiko adalah platform pendidikan berbasis AI yang unik karena tidak memerlukan aplikasi khusus seperti edutech lainnya. "Kidiko adalah AI yang terintegrasi dengan WhatsApp Group. Tujuannya adalah agar setiap orang dapat menggunakan AI tanpa perlu mengunduh banyak aplikasi, sehingga lebih banyak orang dengan keterbatasan teknologi bisa menjangkaunya," ujarnya.

Kidiko menggunakan AI untuk menganalisis kebutuhan belajar setiap siswa dan menyediakan pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar dan tingkat pemahaman mereka. "Kidiko dapat diakses oleh semua siswa di Indonesia, tanpa memandang lokasi atau latar belakang mereka," tambah Puri.

Keunggulan utama Kidiko adalah memberikan akses kepada orang tua dan guru untuk memantau kemajuan belajar siswa. Dengan demikian, mereka dapat memastikan bahwa anak-anak mendapatkan dukungan yang tepat karena guru atau orang tua harus ada dalam grup untuk mengawasi anak-anak.

Selain itu, Kidiko memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi, mencapai 80,2% dan terus meningkat, hampir setara dengan teks yang ditulis oleh manusia. "Kidiko juga menguasai lebih dari 14 bahasa daerah di Indonesia, memungkinkan untuk menjangkau lebih banyak generasi muda di berbagai daerah yang mungkin memiliki kesulitan berkomunikasi dalam bahasa Indonesia," jelas Puri.

Menurut Puri, sekolah-sekolah terbaik biasanya memiliki guru berkualitas, bahan ajar yang lengkap, dan materi belajar yang mudah diakses. Namun, banyak sekolah di Indonesia masih menggunakan buku-buku lama dengan informasi yang tidak terbarui. "Dengan Kidiko, kami berharap dapat memberikan bahan ajar dan akses materi yang tidak terbatas bagi siswa di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke," katanya.

Kidiko dirancang sebagai API multiplatform yang dapat diintegrasikan dengan berbagai platform, termasuk WhatsApp. Dengan memanfaatkan WhatsApp, Kidiko dapat menjangkau 200 juta dari 279 juta penduduk Indonesia yang mayoritas menggunakan aplikasi tersebut. Hal ini memungkinkan Kidiko untuk menjangkau keluarga di seluruh Indonesia, bahkan di daerah terpencil dengan akses internet terbatas.

Kidiko juga memiliki sistem filter konten yang ketat untuk memblokir konten SARA dan konten yang tidak sesuai untuk anak-anak. "Ini adalah kecerdasan buatan yang dilengkapi dengan filter konten yang ketat," tegas Puri.

Kingkin Teja Angkasa, seorang praktisi pendidikan, menambahkan bahwa Kidiko adalah platform edukasi berbasis AI yang unik dan inovatif, dirancang untuk mengatasi kesenjangan pendidikan di Indonesia. Dengan menggabungkan aksesibilitas yang luas, kontrol orang tua yang kuat, personalisasi bahasa, dan dua AI machine yang canggih, Kidiko menawarkan solusi edukasi yang efektif dan terkontrol untuk semua anak di Indonesia.

"Kami berusaha menerapkan Kidiko di Kalimantan dan Papua untuk memberikan akses luas kepada anak-anak di sana. Kami ingin anak-anak dari daerah tersebut dapat mengakses kecerdasan buatan Kidiko dan merangsang kognitif mereka untuk dapat masuk ke universitas negeri favorit seperti UGM," kata Kingkin. "Kreativitas manusia tetap menjadi kunci, dan kami serta Kidiko berusaha membantu," tambahnya.


Bagikan artikel ini

Video Terkait