Teknologi 5G Berpotensi Hadirkan Smart City Lebih Banyak
- Arundati Swastika Waranggani
- •
- 27 Mei 2021 15.32 WIB
Kehadiran teknologi 5G diyakini akan mendorong hadirnya lebih banyak kota cerdas (smart city) di Indonnesia. Hal ini karena infrastruktur jaringan 5G bakal membuat arus data semakin cerdas dan cepat sehingga mampu menopang sistem kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di smart city.
Heru Sutadi, Direktur Eksekutif ICT Institute menyampaikan, secara umum kehadiran 5G akan mendukung percepatan transformasi digital. 5G akan membuat laju pengiriman, penerimaan, serta pertukaran data menjadi lebih masif dibandingkan dengan 4G sehingga maha data atau big data akan tercipta. Data-data ini lah yang kemudian dianalisis dan menghadilkan sistem berbasis AI.
Jaringan 5G pun secara teori diperkirakan memiliki kecepatan hingga 20 kali lipat dari jaringan 4G, serta dengan rata-rata kecepatan di atas 1Gbps. Artinta, arus data yang mengalir pada era jaringan 5G bisa 20 kali lipat lebih cepat dibandingkan dari teknologi sebelumnya.
“Akses infrastruktur internet cepat akan mendukung pertukaran data, pengiriman, dan penerimaan data. Misalnya di pengembangan kota cerdas, otomisasi pabrik atau kendaraan,” kata Heru dalam keterangannya, Kamis (27/5/2021).
Heru juga memperkirakan, Ibu Kota Baru bisa dikembangkan sebagai smart city dengan solusi yang diadakan oleh 5G. Jaringan generasi ke lima ini akan mendukung kerja sensor dan benda yang digerakkan dengan teknologi Internet of Things (IoT) di Ibu Kota Baru.
“Selain jadi bagian dari transformasi digital, juga menunjukkan bahwa kita bangsa yang tangguh. Meski pandemi, adopsi teknologi baru terus dilakukan,” tutur Heru.
Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sendiri telah mengupayakan kehadiran lebih banyak smart city di Indonesia pada 2024 yang dilakukan melalui Gerakan Menuju Smart City, yang menargetkan 150 Kabupaten/Kota terfasiliasi untuk penerapan kota cerdas.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate pun menyampaikan, bahwa penggelaran layanan jaringan 5G akan menandai Indonesia yang telah memasuki tahap operasi 4G dan 5G secara bersamaan. Ia juga menegaskan bahwa kehadiran 5G tidak akan menggusur 4G yang sudah digunakan masyarakat.
Hal ini dikarenakan pada tahap pengembangan awal, jaringan 4G akan tetap dibutuhkan sebagai basis operasionalisasi 5G. Johnny juga berharap 5G akan semakin mendorong kemajuan sektor digital di Indonesia sebagai sebuah teknologi baru.