Mengenal Telehealth, Solusi Mempermudah Layanan Kesehatan
- Rita Puspita Sari
- •
- 26 Jan 2024 17.11 WIB
Telehealth, merupakan layanan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang kesehatan, menjadi solusi yang semakin populer di Indonesia. Berdasarkan survei terbaru dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dengan 78,19% jumlah penduduk indonesia menggunakan internet dan lebih dari 67% memiliki handphone, fasilitas kesehatan dapat memanfaatkan tren ini.
Pengertian Telehealth
Menurut Mayo Clinic, telehealth adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya internet, untuk mengakses jasa layanan kesehatan dari jarak jauh (remote). Health Resources and Services Administration (HRSA) menambahkan bahwa telehealth mencakup penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung berbagai aspek, mulai dari penyediaan layanan kesehatan hingga administrasi kesehatan jarak jauh.
Perlu dicatat bahwa penerapan teknologi ini tidak bertujuan untuk menggantikan kunjungan dokter, melainkan sebagai pelengkap. Telehealth memungkinkan pasien yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki kesulitan mobilitas untuk tetap terhubung dengan dokter mereka. Meskipun demikian, pasien dengan kondisi tertentu masih diharapkan untuk melakukan kunjungan langsung ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. Teknologi ini dapat diterapkan dalam berbagai cara, mulai dari video conference antar dokter hingga layanan kesehatan online seperti telenursing bagi pasien di luar rumah sakit.
Cara Kerja Telehealth
Telehealth bekerja dengan cara yang cukup sederhana. Pasien mengirimkan informasi pribadi dan kesehatan mereka melalui aplikasi perpesanan seperti WhatsApp, email, atau melalui website dan aplikasi khusus yang dimiliki oleh rumah sakit. Data yang dikirimkan akan diteruskan kepada dokter yang sesuai dengan kebutuhan.
Pada jadwal konsultasi, dokter akan memberikan layanan konsultasi yang diperlukan. Setelah itu, dokter akan mengirimkan riwayat rekam medis pasien kepada petugas atau dokter yang bertanggung jawab untuk langkah selanjutnya, termasuk petugas kasir, apoteker, dokter spesialis radiologi, atau dokter lainnya. Bagi pasien yang melakukan konsultasi jarak jauh dari rumah, pembayaran dapat dilakukan secara online, dan obat atau hasil radiologi akan dikirimkan melalui kurir ke alamat pasien yang bersangkutan.
Perbedaan Antara Telehealth dan Telemedicine
Telehealth dan telemedicine memiliki perbedaan yang signifikan, seperti yang dijelaskan oleh laman YouTube Tech in 5 Minutes. Telehealth merupakan istilah yang lebih luas dibandingkan dengan telemedicine. Telehealth mencakup penggunaan teknologi untuk menyimpan, menganalisis, dan membagikan data rekam medis pasien. Di sisi lain, telemedicine adalah bagian dari konsep telehealth yang memungkinkan interaksi antara dokter dan pasien dalam jarak jauh.
Telehealth memiliki cakupan yang lebih luas, di mana dokter tidak hanya berkomunikasi dengan pasien, tetapi juga dapat berinteraksi dengan petugas atau dokter lainnya untuk keperluan terkait kesehatan, seperti menganalisis data rekam medis pasien dan melakukan konferensi video dengan spesialis dari rumah sakit yang berbeda. Dengan demikian, telehealth membuka pintu untuk berbagai jenis interaksi dan layanan kesehatan jarak jauh yang lebih luas.
Teknologi yang Digunakan dalam Pengembangan Aplikasi Telehealth
Dalam pengembangan aplikasi telehealth, berbagai teknologi menjadi landasan utama untuk memperkuat sistem layanan kesehatan.
1. Big Data
Penggunaan Big Data menjadi kunci dalam membuat keputusan yang tepat dan mencegah risiko kesalahan. Dengan Big Data, dokter dapat mengidentifikasi gejala awal suatu penyakit dan memberikan pengobatan secara dini.
2. Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) memainkan peran penting dalam analisis data medis yang kompleks dan membantu dalam diagnosis yang lebih akurat. AI juga membantu mengoptimalkan layanan kesehatan, meningkatkan efisiensi, dan memberikan informasi penting kepada staf medis untuk manajemen pasien yang lebih baik.
3. Blockchain
Teknologi blockchain memberikan solusi untuk masalah keamanan dan transfer data medis. Dengan struktur yang terdistribusi, blockchain memastikan keamanan data pasien sambil memberikan akses yang tepat kepada profesional kesehatan.
4. Internet of Medical Things
Internet of Medical Things (IoMT) mengintegrasikan berbagai perangkat medis yang terhubung ke cloud, memungkinkan monitoring tanda-tanda vital pasien secara real-time. Dengan IoMT, dokter dapat melakukan evaluasi berkelanjutan terhadap kondisi medis pasien dan mengambil tindakan pencegahan dengan lebih cepat jika diperlukan. Inovasi teknologi ini mendorong perkembangan aplikasi telehealth yang lebih canggih dan efisien dalam memberikan layanan kesehatan.
Manfaat Telehealth
Telehealth, sebagai sebuah perkembangan teknologi, membawa sejumlah manfaat yang signifikan untuk negara seperti Indonesia yang memiliki tipe geografis kepulauan.
1. Menjangkau Pasien di Daerah Terpencil
Pertama, telehealth memecahkan tantangan akses layanan kesehatan di daerah terpencil dengan memanfaatkan teknologi seperti VSAT HTS, yang mendukung konektivitas telemedicine. Hal ini memungkinkan pasien di pulau kecil dan terpencil untuk mendapatkan diagnosis tanpa harus menyeberangi lautan menggunakan perahu. Keuntungan lainnya adalah memungkinkan konsultasi jarak jauh bagi pasien dengan penyakit yang tidak membutuhkan interaksi langsung dengan dokter atau hanya memerlukan pemeriksaan rutin, yang dapat dilakukan melalui handphone.
2. Membantu Pasien yang Kesulitan Bergerak
Manfaat berikutnya adalah kemampuan telehealth dalam menjangkau pasien yang kesulitan bergerak, seperti lansia atau mereka yang mengalami kesulitan mobilitas akibat penyakit tertentu. Dengan telehealth, pasien tersebut dapat melakukan konsultasi dan pemeriksaan tanpa harus pergi ke rumah sakit, meningkatkan kenyamanan mereka di rumah bersama keluarga.
3. Memudahkan Manajemen Fasilitas Kesehatan
Selain aspek pasien, telehealth juga memberikan kontribusi signifikan dalam memudahkan manajemen fasilitas kesehatan. Interaksi antara dokter, tenaga kesehatan, dan fasilitas lainnya dapat terjadi secara efisien, menyederhanakan proses manajerial.
Sebagai contoh, data resep pasien dapat disampaikan secara otomatis dari dokter ke bagian farmasi melalui internet, mengurangi kebutuhan pasien untuk membawa resep fisik. Lebih jauh, teknologi telehealth memfasilitasi rumah sakit dalam menerima berbagai metode pembayaran, termasuk asuransi, dan mengelompokkannya secara otomatis sesuai dengan perusahaan penerbitnya, memudahkan proses klaim.
4. Meningkatkan Kenyamanan Pasien
Penggunaan telehealth meningkatkan kenyamanan pasien dan keluarganya dengan memberikan akses online untuk mengetahui jadwal dokter dan memesan tiket, mengurangi waktu menunggu di rumah sakit.
Kualitas jaringan internet yang baik juga memungkinkan pasien dan keluarganya untuk mengakses berbagai hiburan dengan lancar, baik melalui perangkat pribadi maupun fasilitas yang disediakan oleh rumah sakit. Dengan demikian, telehealth membawa manfaat besar dalam mengatasi tantangan geografis dan meningkatkan efisiensi serta kenyamanan dalam pelayanan kesehatan.
Contoh Penerapan Telehealth di Indonesia
Di Indonesia, penerapan teknologi telehealth telah menjadi kenyataan di banyak rumah sakit dengan berbagai tingkat penggunaan serta integrasi dengan Internet of Things (IoT) dalam bidang medis. Sebagian besar rumah sakit kini memfasilitasi pasien untuk mengakses jadwal dokter dan memesan tiket konsultasi melalui aplikasi pihak ketiga atau menggunakan layanan chat commerce melalui WhatsApp.
Namun, ada pula inovasi yang dilakukan oleh sejumlah rumah sakit, contohnya Rumah Sakit Siloam yang telah meluncurkan aplikasi MySiloam. Dengan lebih dari 1 juta unduhan, aplikasi ini tidak hanya memungkinkan pasien untuk memesan layanan kesehatan, tetapi juga memberikan kemampuan untuk mencari cabang terdekat, mengakses data kesehatan pribadi termasuk riwayat obat dan hasil radiologi, serta mengontrol kondisi diabetes dengan glukometer khusus yang direkomendasikan oleh rumah sakit. Tak hanya itu, melalui aplikasi ini, pasien juga dapat memilih dokter spesialis, serta mengakses layanan deteksi gejala dini melalui kerja sama dengan aplikasi pihak ketiga. Inovasi ini menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.