Apa itu Incident Response? Manfaat, Framework & Alat Pendukungnya


Cyber Protection 4

Ilustrasi Cyber Protection

Dalam era digital yang semakin maju, ancaman terhadap keamanan siber terus berkembang. Baik perusahaan kecil maupun besar menghadapi risiko yang sama terkait pelanggaran data, serangan siber, atau gangguan sistem. Untuk menghadapi ancaman ini, organisasi memerlukan langkah strategis dan terencana melalui sebuah proses yang dikenal sebagai incident response

Artikel ini akan membahas secara rinci apa itu incident response, mengapa hal ini penting, serta langkah-langkah yang harus diambil untuk meminimalkan dampak insiden keamanan siber.

 

Apa Itu Incident Response?

Incident response adalah proses yang dirancang untuk menangani pelanggaran data atau serangan siber dengan tujuan meminimalkan dampaknya. Proses ini melibatkan langkah-langkah untuk mengendalikan insiden, memulihkan sistem, dan mencegah insiden serupa di masa depan. Dengan incident response yang efektif, organisasi dapat:

  • Mengurangi kerugian finansial.
  • Menutup celah kerentanan yang dimanfaatkan oleh penyerang.
  • Memulihkan sistem dengan cepat.
  • Menjaga reputasi organisasi di mata pelanggan dan mitra bisnis.

Namun, untuk mencapai tujuan ini, organisasi harus memiliki incident response plan yang jelas dan terstruktur.

 

Mengapa Incident Response Penting?

Dampak dari insiden keamanan yang tidak ditangani dengan baik bisa sangat merugikan. Kerugian yang dialami tidak hanya berupa biaya pemulihan, tetapi juga kerusakan reputasi yang sulit diperbaiki. Beberapa alasan mengapa incident response sangat penting bagi organisasi adalah:

  1. Menghindari Kerugian Lebih Besar
    Insiden kecil yang tidak segera diatasi dapat berkembang menjadi masalah besar, seperti pelanggaran data skala besar atau gangguan operasional yang berkepanjangan.
  2. Melindungi Informasi Sensitif
    Organisasi modern bergantung pada data, baik itu informasi pelanggan, dokumen perusahaan, atau rahasia dagang. Keamanan data adalah prioritas utama untuk menjaga keberlanjutan bisnis.
  3. Mematuhi Regulasi
    Banyak industri memiliki regulasi ketat terkait keamanan data. Kegagalan menangani insiden dapat berujung pada denda besar atau sanksi hukum.
  4. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan
    Respon yang cepat dan tepat terhadap insiden keamanan menunjukkan komitmen organisasi terhadap perlindungan data pelanggan, sehingga kepercayaan terhadap perusahaan tetap terjaga.

 

Apa Itu Incident Response Plan?

Incident response plan adalah dokumen panduan yang mendeskripsikan langkah-langkah yang harus diambil ketika terjadi insiden keamanan. Rencana ini mencakup:

  • Strategi dan metode penanganan insiden.
  • Peran dan tanggung jawab tim incident response.
  • Proses komunikasi antara tim dengan seluruh organisasi.
  • Cara mengevaluasi efektivitas penanganan insiden.

Rencana ini tidak hanya berguna saat insiden terjadi, tetapi juga memberikan pembelajaran bagi organisasi untuk menangani insiden serupa di masa depan.

 

Tahapan dalam Incident Response Plan

Sebuah incident response plan yang efektif biasanya terdiri dari tujuh tahapan berikut:

  • Deteksi Awal: Tahap pertama adalah mendeteksi adanya insiden. Teknologi seperti Security Information and Event Management (SIEM) membantu mendeteksi aktivitas mencurigakan dan memberikan peringatan kepada tim keamanan.
  • Analisis: Setelah insiden terdeteksi, tim analisis akan mengidentifikasi ancaman dan memverifikasi kebenarannya. Mereka juga menyelidiki indikator ancaman (Indicators of Compromise/IoC) untuk memahami skala masalah.
  • Prioritas: Tidak semua insiden memiliki dampak yang sama. Tim harus menentukan prioritas berdasarkan seberapa besar insiden tersebut memengaruhi bisnis dan aset penting organisasi.
  • Pemberitahuan: Tim keamanan harus segera memberitahu pihak-pihak yang relevan di dalam organisasi. Jika diperlukan, pelanggan, mitra bisnis, atau regulator juga harus diinformasikan, terutama jika insiden melibatkan pelanggaran data besar.
  • Penanganan dan Forensik: Pada tahap ini, langkah-langkah diambil untuk menghentikan ancaman, mencegah penyebaran lebih lanjut, dan mengumpulkan bukti forensik untuk investigasi atau tindakan hukum.
  • Pemulihan: Setelah ancaman teratasi, tim harus memulihkan sistem, baik dengan membersihkan malware, merestorasi data dari backup, atau memperbarui perangkat lunak agar sistem kembali berjalan normal.
  • Evaluasi Insiden: Tahap terakhir adalah mengevaluasi seluruh proses penanganan. Tujuannya adalah untuk memahami apa yang berjalan dengan baik, apa yang perlu diperbaiki, dan bagaimana mencegah insiden serupa di masa depan.

 

Manfaat Utama dari Incident Response yang Efektif

Incident response yang efektif menjadi elemen penting dalam menjaga keamanan dan keberlanjutan operasional organisasi. Berikut adalah manfaat utama yang dapat diperoleh:

1. Kesiapan Menghadapi Ancaman

Incident response memungkinkan organisasi mempersiapkan diri terhadap berbagai jenis ancaman, baik yang sudah diketahui maupun yang belum teridentifikasi. Dengan menerapkan strategi yang proaktif, organisasi dapat:

  • Mengidentifikasi potensi risiko sebelum menjadi ancaman nyata.
  • Melatih tim keamanan untuk merespons insiden dengan cepat dan tepat.

Kesiapan ini membantu organisasi meminimalkan dampak dari serangan siber dan menjaga operasional tetap berjalan.

2. Perbaikan Sistem Secara Berkelanjutan

Melalui evaluasi pasca-insiden, organisasi dapat mempelajari penyebab insiden dan menerapkan perbaikan yang diperlukan. Manfaatnya meliputi:

  • Peningkatan alat keamanan untuk menghadapi ancaman baru.
  • Penyempurnaan proses tanggap darurat.
  • Pelatihan tambahan untuk meningkatkan kompetensi tim keamanan.

Pendekatan ini memastikan sistem keamanan organisasi terus diperbarui seiring berkembangnya ancaman siber.

3. Peningkatan Reputasi

Respon yang cepat dan efektif menunjukkan komitmen organisasi terhadap keamanan data. Ini dapat meningkatkan kepercayaan dari pelanggan, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya. Manfaat reputasi meliputi:

  • Meningkatkan citra positif organisasi di mata publik.
  • Memberikan nilai tambah dalam membangun hubungan bisnis yang lebih kuat.

Dengan reputasi yang baik, organisasi dapat menjaga loyalitas pelanggan sekaligus menarik mitra baru.

 

Framework Incident Response

cyber security

Beberapa organisasi besar dengan keahlian keamanan yang signifikan telah mengembangkan kerangka kerja tanggap insiden untuk membantu perusahaan lain menyusun rencana respons yang terstandarisasi. Dua framework yang paling terkenal adalah SANS Incident Response Framework dan NIST Incident Response Framework.

1. SANS Incident Response Framework

SANS adalah organisasi swasta yang berfokus pada penelitian dan edukasi dalam bidang keamanan siber. Kerangka kerja SANS membagi proses tanggap insiden menjadi enam fase berikut:

  1. Preparation (Persiapan): Membuat rencana tanggap insiden, membentuk tim, dan mempersiapkan alat serta protokol yang diperlukan.
  2. Identification (Identifikasi): Mengidentifikasi insiden berdasarkan indikator atau sinyal yang muncul.
  3. Containment (Penahanan): Menahan dampak insiden agar tidak meluas ke sistem lain.
  4. Eradication (Penghapusan): Menghapus ancaman dari sistem dan memastikan tidak ada residu yang tersisa.
  5. Recovery (Pemulihan): Memulihkan sistem ke kondisi normal sambil memastikan keamanan telah diperbaiki.
  6. Lessons Learned (Evaluasi): Mengevaluasi insiden untuk meningkatkan rencana tanggap di masa mendatang.

SANS juga menyediakan checklist untuk setiap langkah dan template perintah sistem untuk membantu organisasi melaksanakan tugas tanggap insiden, baik di Windows maupun UNIX.

2. NIST Incident Response Framework

NIST adalah badan pemerintah AS yang mengembangkan standar untuk industri teknologi dan keamanan. Dalam kerangka kerja mereka, NIST merumuskan empat langkah utama:

  1. Preparation (Persiapan): Sama seperti kerangka kerja SANS, fokus pada persiapan.
  2. Detection and Analysis (Deteksi dan Analisis): Mendeteksi insiden dan menganalisis dampaknya.
  3. Containment, Eradication, and Recovery (Penahanan, Penghapusan, dan Pemulihan): Langkah ini dianggap tumpang tindih, karena penghapusan ancaman dilakukan sambil proses pemulihan berjalan.
  4. Post-Incident Activity (Aktivitas Pasca-Insiden): Melakukan evaluasi dan perbaikan.

Kerangka kerja NIST menekankan pentingnya melaksanakan penghapusan ancaman segera setelah ditemukan, bahkan jika ancaman lain mungkin masih ada. Pemulihan harus disesuaikan dengan prioritas dan aset organisasi yang terkena dampak.

 

Template Incident Response Plan

Mengembangkan rencana tanggap insiden bisa menjadi tugas yang menantang. Berikut adalah beberapa template yang dapat digunakan:

  1. National Cyber Security Centre (NCSC): Panduan dari NCSC mencakup perencanaan respons insiden untuk organisasi besar di Inggris.
  2. Sysnet’s Incident Response Template: Template ini mencakup identifikasi insiden, peran dan tanggung jawab pihak terkait, serta berbagai jenis insiden yang perlu dipertimbangkan.
  3. Incidentresponse.com: Situs ini menawarkan playbook untuk berbagai skenario seperti malware, phishing, dan akses tidak sah, yang selaras dengan kerangka kerja NIST.

 

Incident Response Playbooks

Incident Response Playbook adalah panduan langkah demi langkah yang memberikan prosedur standar untuk menghadapi insiden secara real-time. Playbook juga dapat mencakup latihan persiapan untuk meningkatkan kesiapan tim menghadapi ancaman mendatang.

Elemen utama dalam playbook meliputi:

  • Runbooks: Panduan teknis untuk merespons insiden.
  • Checklists: Daftar tugas yang harus diselesaikan.
  • Templates: Format standar untuk mendokumentasikan respons.
  • Training Exercises: Latihan persiapan menghadapi ancaman.
  • Simulation Drills: Simulasi serangan untuk menguji kesiapan tim.

Playbook membantu organisasi merespons insiden dengan konsistensi, efisiensi, dan kecepatan yang lebih baik.

 

Tim Incident Response

Tim incident response terdiri dari profesional IT yang bertugas mempersiapkan dan merespons serangan siber. Tugas utama mereka meliputi:

  1. Pembuatan Rencana Proaktif: Menyusun rencana tanggap sebelum insiden terjadi.
  2. Pengujian Sistem: Mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan.
  3. Penerapan Praktik Keamanan Terbaik: Mengedukasi organisasi tentang keamanan.
  4. Penanganan Insiden: Melakukan semua tindakan yang diperlukan selama insiden.

Fungsi inti dalam tim incident response meliputi:

  • Kepemimpinan: Mengarahkan strategi respons.
  • Investigasi: Menemukan akar masalah.
  • Komunikasi: Mengelola komunikasi internal dan eksternal.
  • Dokumentasi: Mencatat setiap langkah dalam proses respons.
  • Representasi Hukum: Memastikan semua tindakan sesuai dengan hukum.

 

Alat Incident Response

cyber security

Alat bantu incident response memainkan peran penting dalam mendeteksi, menyelidiki, dan merespons insiden keamanan. Berikut adalah kategori alat yang sering digunakan:

1. Security Orchestration, Automation, and Response (SOAR)

SOAR adalah platform yang mengumpulkan data keamanan dari berbagai sumber, menganalisisnya menggunakan pembelajaran mesin, dan memprioritaskan tindakan tanggap.

Fitur utama SOAR meliputi:

  • Manajemen ancaman dan kerentanan.
  • Respons insiden otomatis.
  • Otomasi operasi keamanan.

2. User and Entity Behavior Analytics (UEBA)

UEBA menggunakan dataset besar dan machine learning untuk mendeteksi perilaku yang tidak biasa dalam jaringan, yang sering kali menunjukkan ancaman.

3. Security Information and Event Management (SIEM)

SIEM mengintegrasikan informasi dan manajemen acara keamanan dalam satu platform, memungkinkan analis untuk menyaring informasi yang tidak relevan dan fokus pada ancaman nyata.

4. Endpoint Detection and Response (EDR)

EDR mengidentifikasi dan merespons ancaman pada perangkat pengguna akhir secara real-time, membantu mendeteksi ancaman canggih yang mungkin tidak terdeteksi oleh alat tradisional.

5. Extended Detection and Response (XDR)

XDR menggabungkan beberapa kemampuan keamanan dalam satu solusi operasional, menyediakan visibilitas dan kontrol terpusat di seluruh lingkungan perusahaan.

 

Layanan Incident Response

Tidak semua organisasi memiliki sumber daya untuk menjaga tim tanggap insiden yang aktif 24 jam. Dalam kasus ini, mereka dapat bekerja sama dengan penyedia layanan incident response  eksternal.

Manfaat utama bekerja dengan penyedia layanan ini meliputi:

  1. Ketersediaan: Tim yang siap 24/7 untuk merespons ancaman dengan cepat.
  2. Pengalaman: Pengelolaan insiden yang tepat untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.
  3. Keahlian Khusus: Kemampuan forensik dan rekayasa balik malware yang mungkin tidak dimiliki oleh organisasi internal.
  4. Manajemen Proses Tanggap Secara Keseluruhan: Meliputi persiapan, deteksi, dan mitigasi serangan di masa depan.

 

Kesimpulan

Incident response adalah elemen penting dalam strategi keamanan siber organisasi. Walaupun insiden tidak bisa sepenuhnya dihindari, memiliki rencana yang baik dapat membantu organisasi menangani ancaman dengan lebih efektif, meminimalkan kerugian, dan memperkuat pertahanan di masa depan.

Dengan ancaman siber yang terus berkembang, investasi dalam proses, framework, dan alat pendukung incident response adalah langkah yang tidak dapat diabaikan. Keamanan bukan hanya tentang melindungi data, tetapi juga menjaga keberlangsungan bisnis dan kepercayaan pelanggan.


Bagikan artikel ini

Video Terkait