Apa Itu Digital Divide? Penyebab, Dampak dan Solusinya
- Nikita Dewi Kurnia Salwa
- •
- 21 Nov 2024 05.04 WIB
Teknologi digital telah mengubah hampir setiap aspek kehidupan manusia di seluruh dunia, dari cara kita bekerja, berkomunikasi, hingga berinteraksi dengan dunia sekitar. Transformasi digital ini memberikan banyak manfaat, seperti meningkatkan efisiensi kerja, memperluas peluang pendidikan, dan mempercepat akses informasi. Namun, tidak semua orang dapat merasakan manfaat ini secara merata.
Meskipun teknologi berkembang pesat, masih terdapat kesenjangan yang signifikan dalam hal akses, penggunaan, dan pemanfaatan teknologi digital. Fenomena ini dikenal dengan sebutan digital divide atau kesenjangan digital. Dalam artikel ini akan kita bahas lebih lanjut mengenai digital devide termasuk penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya, untuk itu langsung saja kita bahas mengenai digital devide.
Apa itu Digital Divide?
Digital divide merujuk pada ketidaksetaraan dalam hal akses terhadap teknologi digital, terutama internet dan perangkat yang mendukungnya. Kesenjangan ini terjadi ketika sebagian orang atau kelompok masyarakat memiliki akses yang lebih baik terhadap teknologi digital, sementara sebagian lainnya tertinggal. Kesenjangan ini tidak hanya terlihat antara negara maju dan negara berkembang, tetapi juga dapat ditemukan di dalam satu negara, baik antara wilayah perkotaan dan pedesaan, antar generasi, hingga berdasarkan faktor sosial ekonomi seperti pendidikan, gender, dan pendapatan.
Secara lebih rinci, digital divide menggambarkan perbedaan dalam kemampuan individu untuk mengakses teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta keterampilan yang diperlukan untuk memanfaatkan teknologi tersebut secara efektif. Misalnya, seseorang yang tinggal di daerah perkotaan dengan akses internet yang cepat dan memiliki keterampilan digital yang baik tentu lebih mudah memanfaatkan internet untuk mencari informasi atau bekerja dibandingkan dengan mereka yang tinggal di pedesaan dengan koneksi internet yang terbatas dan kurang terampil dalam menggunakan teknologi.
Jenis-Jenis Digital Divide
Kesenjangan digital tidak hanya terbatas pada perbedaan akses, tetapi juga mencakup berbagai aspek lainnya, yang dapat dibagi menjadi tiga jenis utama:
-
Kesenjangan Akses :Jenis kesenjangan ini adalah yang paling terlihat dan sering dibicarakan dalam konteks digital divide. Kesenjangan akses merujuk pada perbedaan kemampuan individu atau kelompok masyarakat untuk mengakses perangkat keras (seperti komputer dan ponsel) dan jaringan internet. Di negara-negara berkembang, banyak orang yang belum memiliki akses yang memadai terhadap perangkat teknologi, sehingga mereka kesulitan untuk mengakses internet. Selain itu, kendala biaya yang tinggi untuk membeli perangkat atau berlangganan layanan internet menjadi hambatan besar dalam memperkecil kesenjangan akses ini.
-
Kesenjangan Penggunaan: Kesenjangan ini berhubungan dengan kemampuan individu dalam menggunakan teknologi. Meskipun seseorang mungkin memiliki akses ke perangkat dan internet, tidak semua orang memiliki keterampilan untuk menggunakannya dengan efektif. Faktor usia, pendidikan, dan pelatihan berperan besar dalam kesenjangan ini. Generasi yang lebih muda dan lebih terdidik cenderung lebih terampil dalam menggunakan teknologi digital, sementara mereka yang lebih tua atau kurang berpendidikan mungkin merasa kesulitan untuk memahami cara menggunakan teknologi modern.
-
Kesenjangan Kualitas Penggunaan Kesenjangan jenis ini berkaitan dengan bagaimana individu memanfaatkan teknologi digital yang mereka akses. Tidak semua orang dapat memanfaatkan internet dengan cara yang sama. Misalnya, sebagian orang mungkin hanya menggunakan internet untuk kebutuhan dasar seperti media sosial, sementara yang lain mampu memanfaatkan internet untuk pekerjaan, pendidikan, atau mengakses informasi penting. Perbedaan dalam kualitas penggunaan ini mencerminkan ketidakseimbangan dalam kemampuan untuk memanfaatkan teknologi secara maksimal, yang dapat mengarah pada ketidaksetaraan dalam kesempatan yang diperoleh melalui internet.
Contoh Digital Divide
Contoh nyata dari kesenjangan digital dapat dilihat di berbagai sektor kehidupan. Berikut beberapa ilustrasi kesenjangan digital yang umum ditemukan:
-
Akses Internet yang Tidak Merata: Di banyak daerah pedesaan, akses internet masih terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali. Di sisi lain, daerah perkotaan yang lebih maju memiliki akses internet yang lebih cepat dan lebih luas. Hal ini menciptakan ketidaksetaraan dalam hal mendapatkan informasi atau mengikuti perkembangan dunia digital.
-
Perbedaan Berdasarkan Pendapatan: Orang dengan pendapatan rendah seringkali tidak mampu membeli perangkat teknologi atau membayar biaya akses internet yang tinggi. Sebaliknya, individu dengan pendapatan lebih tinggi memiliki perangkat yang lebih baik dan akses internet yang lebih cepat, yang memudahkan mereka dalam memanfaatkan teknologi untuk berbagai keperluan, mulai dari pendidikan hingga peluang ekonomi.
-
Kesenjangan Berdasarkan Usia: Generasi muda cenderung lebih terampil dalam menggunakan teknologi digital, seperti komputer dan smartphone, dibandingkan dengan generasi yang lebih tua. Hal ini dapat menyebabkan ketidaksetaraan dalam kesempatan kerja, karena banyak pekerjaan saat ini memerlukan keterampilan teknologi yang memadai.
-
Kesenjangan Gender dan Etnis: Di beberapa tempat, kesenjangan digital juga terjadi berdasarkan gender dan etnis. Misalnya, perempuan di beberapa negara atau komunitas lebih terbatas aksesnya terhadap teknologi dibandingkan dengan laki-laki. Selain itu, kelompok etnis tertentu juga bisa mengalami diskriminasi dalam hal akses dan penggunaan teknologi digital, yang membatasi peluang mereka dalam dunia digital.
Penyebab Digital Divide
Beberapa faktor penyebab kesenjangan digital antara lain:
-
Pendidikan: Pendidikan yang rendah sangat berpengaruh terhadap tingkat literasi digital seseorang. Tanpa keterampilan teknologi yang memadai, seseorang akan kesulitan untuk memanfaatkan perangkat digital secara maksimal. Pendidikan yang berkualitas dan pelatihan digital yang memadai dapat membantu mengurangi kesenjangan ini.
-
Pendapatan: Kesenjangan pendapatan menjadi salah satu penyebab utama kesenjangan digital. Orang dengan pendapatan lebih rendah tidak memiliki cukup sumber daya untuk membeli perangkat teknologi atau membayar biaya langganan internet. Kesenjangan ini dapat diperburuk oleh ketidakmampuan untuk membeli perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengakses dunia digital.
-
Infrastruktur: Infrastruktur yang buruk, baik dari segi akses internet maupun jaringan telekomunikasi, juga menjadi faktor utama dalam kesenjangan digital. Wilayah pedesaan atau daerah terpencil sering kali tidak memiliki infrastruktur yang memadai, sehingga masyarakat di daerah tersebut sulit untuk mengakses teknologi digital.
-
Kebijakan Publik: Kebijakan publik yang tidak mendukung pengembangan teknologi digital dapat memperburuk kesenjangan ini. Negara atau wilayah dengan kebijakan yang kurang mendukung pembangunan infrastruktur digital akan kesulitan dalam mengurangi kesenjangan akses terhadap teknologi.
Dampak dari Digital Divide
Kesenjangan digital memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat dan ekonomi. Beberapa dampak utama dari digital divide antara lain:
-
Kesenjangan Sosial Ekonomi: Digital divide dapat memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi. Individu atau kelompok yang tertinggal dalam hal akses dan keterampilan digital akan kesulitan untuk mendapatkan peluang yang setara dalam dunia kerja, pendidikan, dan sektor ekonomi lainnya. Mereka akan tertinggal dalam memanfaatkan peluang yang dihadirkan oleh perkembangan teknologi.
-
Ketidakmerataan Pembangunan Infrastruktur: Ketidakmerataan akses terhadap infrastruktur digital di perkotaan dan pedesaan menciptakan ketimpangan dalam pembangunan. Daerah yang lebih maju secara teknologi memiliki akses yang lebih besar terhadap informasi dan peluang, sementara daerah yang tertinggal kesulitan untuk berkembang.
-
Hambatan dalam Pendidikan: Pembelajaran berbasis teknologi yang semakin berkembang, terutama selama pandemi COVID-19, memperlihatkan bahwa siswa yang tidak memiliki akses ke internet dan perangkat teknologi akan tertinggal dalam proses pembelajaran. Keterbatasan ini menciptakan kesenjangan dalam kualitas pendidikan yang diterima oleh individu.
-
Ketimpangan Akses Informasi dan Kesempatan: Mereka yang tidak memiliki akses ke teknologi digital cenderung kekurangan informasi dan kesempatan yang dibutuhkan untuk berkembang. Akses informasi yang terbatas ini mempengaruhi kualitas hidup mereka, mulai dari kemampuan untuk mengakses layanan kesehatan hingga peluang dalam pasar kerja.
Solusi untuk Mengatasi Digital Divide
Mengatasi kesenjangan digital (digital divide) merupakan tantangan besar yang membutuhkan kolaborasi antara berbagai sektor dan komponen masyarakat. Berikut beberapa solusi yang dapat membantu mengatasi kesenjangan digital antara lain:
-
Pembangunan Infrastruktur Digital: Salah satu langkah paling mendasar adalah memperkuat infrastruktur digital di daerah-daerah yang tertinggal, baik di pedesaan maupun di kawasan yang kurang berkembang. Hal ini melibatkan pembangunan jaringan internet cepat dan merata, serta meningkatkan akses ke perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan. Tanpa infrastruktur yang kuat, akses ke teknologi digital akan terbatas, yang memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi. Pemerintah dan sektor swasta perlu berinvestasi dalam pembangunan jaringan fiber optik, 4G/5G, dan sistem penyiaran digital untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat memiliki akses yang setara.
-
Pelatihan dan Pendidikan Digital: Meningkatkan keterampilan digital sangat penting untuk memaksimalkan manfaat dari akses teknologi. Banyak individu, terutama dari kelompok rentan, tidak memiliki keterampilan untuk menggunakan perangkat digital secara efektif. Oleh karena itu, program pelatihan berbasis keterampilan digital, seperti pengajaran komputer dasar, literasi digital, atau coding, harus tersedia secara luas. Program ini harus ditargetkan kepada pelajar, pekerja, dan bahkan orang tua untuk memastikan bahwa semua kelompok bisa berpartisipasi dalam ekonomi digital. Pendidikan digital dapat dilakukan melalui kursus, pelatihan daring, dan kelas tatap muka yang diselenggarakan oleh pemerintah, lembaga pendidikan, atau organisasi non-profit.
-
Akses Internet yang Terjangkau: Biaya akses internet yang tinggi menjadi hambatan utama bagi sebagian besar masyarakat untuk terhubung dengan dunia digital. Program subsidi atau paket internet murah sangat diperlukan untuk memastikan bahwa keluarga dengan pendapatan rendah dapat mengakses internet. Pemerintah dan perusahaan penyedia layanan internet bisa bekerja sama untuk menawarkan solusi yang lebih murah dan terjangkau, misalnya dengan menyediakan paket data spesial untuk pelajar, guru, atau keluarga berpendapatan rendah. Penyediaan akses yang terjangkau memungkinkan masyarakat untuk belajar, bekerja, dan mengakses layanan kesehatan serta informasi yang penting.
-
Kerja Sama antara Sektor Publik dan Swasta: Mengatasi kesenjangan digital tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Oleh karena itu, kerja sama antara sektor publik (pemerintah) dan sektor swasta (perusahaan teknologi dan penyedia layanan) menjadi kunci dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan. Pemerintah dapat menciptakan kebijakan yang mendorong investasi dalam infrastruktur digital, sementara sektor swasta dapat membawa inovasi dan efisiensi. Selain itu, sektor swasta dapat memberikan pelatihan dan dukungan teknologi kepada masyarakat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Kerja sama ini akan mempercepat pembangunan infrastruktur, memperluas jangkauan layanan internet, dan meningkatkan keterampilan digital masyarakat secara lebih efektif.
Kesimpulan
Digital divide merupakan masalah kompleks yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan akses informasi. Untuk mengatasi kesenjangan digital, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk membangun infrastruktur yang lebih baik, memberikan pelatihan keterampilan digital, serta menciptakan kebijakan yang mendukung pemerataan akses teknologi. Dengan mengurangi kesenjangan digital, kita dapat memastikan bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk memanfaatkan potensi teknologi digital demi kemajuan sosial dan ekonomi.